“Berhenti! Siapa yang menyuruh kamu masuk?”

Seorang wanita paruh baya yang merupakan mertua Aleos tersenyum dingin dan bersiap untuk menahan menantunya itu.

Meski keluarga Lin tidak pernah menyukainya, namun Xiao Lin yang berbaring di kamar itu merupakan istrinya, Aleos tidak mungkin mengabaikannya.

“Putriku terkena virus yang mematikan, wajahnya yang buruk itu bahkan tidak ada dokter dan tabib yang bisa menyembuhkannya. Dan kamu? Menantu bodoh yang tidak berguna, bisa apa?”

Mendengar itu, Aleos Giordino Bastian hanya melihat mertuanya dengan tatapan polos, sama sekali tidak menghiraukannya.

Selama dua tahun ini, Aleos selalu menjadi menantu dan suami yang patuh, diam-diam mempelajari ilmu medisnya. Buku dewa medis yang dia curi dari sang guru telah dia pelajari dengan sempurna.

Dia baru saja datang dari hutan larangan untuk mencari beberapa bahan obat yang bisa digunakan untuk mengembalikan wajah istrinya seperti semula.

Saat tiba di rumah, pelayan mengatakan bahwa istrinya sedang koma.

Aleos bersikeras ingin masuk, dengan jarum ditangannya, dia yakin istrinya, Xiao Lin akan sadar hari ini juga. Tapi orang-orang di keluarga Lin selalu menghalanginya, pria tampan berdarah barat itu menggertakkan giginya, rahangnya mengetat, kedua tangannya mengepal erat.

“Ibu, aku tidak akan mengatakan untuk kedua kalinya lagi, ijinkan aku masuk!”

Namun, Nyonya Lin seolah-olah tidak mendengarnya, lalu bergumam, “Dasar orang bodoh!”

Ekspresi di wajah Aleos sangat tenang seperti biasanya, bahkan kelopak mata pun tidak diangkat. Dia membalikkan badan dan terus berjalan ke arah kamar istrinya.

Dua orang pengawal yang berjaga di depan pintu bergegas menahan Aleos, saat tangan mereka menyentuh pria itu, Aleos langsung menoleh dan memukul wajah mereka.

Dua orang pengawal itu langsung jatuh ke lantai.

Mata Nyonya Lin terlintas kepanikan, dia bahkan berteriak dengan suara tajam, “Aleos, selangkah saja kamu berjalan, jangan …” Suara Nyonya Lin belum jatuh ke tanah, langsung muncul suara lain.

“Kenapa di luar sangat bising sekali, apa kalian tidak tahu Xiao Lin sedang tidak sadarkan diri?”

Seorang pria dengan pakaian khas bangsawan China muncul dari balik pintu ruangan, begitu melihat sosok Aleos, dia langsung berteriak dan mengejutkan semua orang, “Ada apa ini? Kekacauan apa lagi yang kamu timbulkan di rumah ini?”

Seluruh ruangan keluarga Lin menjadi sangat sunyi, sama sekali tidak ada yang bersuara.

“Aku kira setelah dua hari tidak pulang ke rumah, pembawa sial ini sudah mati. Kenapa bisa muncul lagi?”

“Apa yang ingin kamu lakukan?” tanya Tuan besar Lin dengan nada tinggi.

“Ayah, akan kujelaskan lagi nanti ke mana aku dua hari ini. Tapi ijinkan aku masuk untuk melihat Xiao Lin.”

“Dasar kamu menantu tak berguna, apakah kamu masih mempunyai muka untuk bertemu putriku? Aku pikir kamu adalah tabib dewa pilihan leluhur kami yang bisa menyembuhkan putriku, ternyata dua tahun ini putriku tidak hanya menderita, tapi juga mengalami kesialan yang bertubi-tubi.” Tuan Lin marah hingga memegang dadanya.

“Ayah mertua, aku sudah menemukan ramuan obat untuk menyembuhkan Xiao Lin.” Aleos kembali ingin menjelaskan tujuannya.

“Tutup mulutmu! Dasar kamu pembawa sial, aku akan membunuhmu!” Tiba-tiba Tuan Lin mengambil pisau di atas meja dan hendak menusuk ke arah Aleos.

Nyonya Lin acuh tak acuh dan menonton dengan tatapan dingin.

“Menantu seperti kamu harus mati dengan sengsara, sebelumnya kamu hanya penyelamat yang dikirim tabib setan itu untuk menyelamatkan putriku, namun siapa sangka aku tertipu habis-habisan selama dua tahun ini.” Seberapa dalam ingatan Tuan Lin, seberapa dalam kebenciannya.

“Lapor polisi, cepat panggil polisi untuk menangkap penipu ini!”

Sekarang Aleos menjadi sasaran kemarahan ayah mertuanya, semua orang seperti mengarahkan serangan ke arahnya.

Dia mengakui dirinya memang salah, pergi tanpa kabar saat istrinya koma, tapi orang lain tidak tahu dia sedang mencari ramuan untuk menyembuhkan Xiao Lin. Meski dirinya saat ini menjelaskan, pun akan selalu salah.

Di tengah kemarahan mertuanya, Aleos tidak melawan, sebaliknya tetap menunjukkan ekspresi tenang.

Pada saat ini, tidak ada yang berbicara dalam waktu yang lama. Aleos menatap semua orang dengan tatapan rumit, kemudian berkata, “Aku tahu, guruku memang mungkin membohongi kalian, tapi di sini aku juga dijebak untuk menikahi Xiao Lin.”

“Aku akan menjelaskan ini pada Xiao Lin setelah dia sadarkan diri, tapi ijinkan aku bertemu dan mengobatinya.”

“Menjelaskan? Apa yang ingin kamu jelaskan, Xiao Lin bahkan muak dengan semua tingkahmu yang hanya bisa memakan makanan keluarga kami.”

“Sebelum aku melaporkanmu ke polisi, sebaiknya tinggalkan tempat ini!” Tuan Lin sudah habis kesabarannya.

“Baiklah, ayah mertua, aku akan pergi sekarang juga, tapi aku mohon ijinkan aku bertemu dengan Xiao Lin sekali saja, aku ingin minta maaf padanya.”

“Kamu …” Tuan Lin masih ingin mengatakan sesuatu namun dihentikan oleh istrinya.

“Suamiku, biarkan dia masuk. Bukankah setelah ini dia akan pergi dari keluarga kita?”

“Baik!” Tuan Lin langsung setuju.

Jadi, Aleos langsung masuk dengan langkah besar, berharap dia tidak terlambat untuk menyelamatkan Xiao Lin, jika setelah ini mereka harus berpisah, Aleos rela asalkan Xiao Lin bisa sembuh.

Pernikahan yang rumit ini, tidak didasari oleh cinta, tapi bohong jika dua tahun ini tidak ada perasaan yang mendalam diantara keduanya.

Kali ini tidak ada seorangpun yang menghentikannya. Dia datang ke kamar yang ditempati oleh Xiao Lin, ini adalah kamar mereka berdua, tapi mereka tidak pernah saling menyentuh selama dua tahun ini.

Seorang wanita dengan tinggi semampai, kulit tubuhnya yang halus dan putih memacarkan sinar berkilau. Bohong jika Aleos tidak tertarik dengan tubuh indah itu, hanya saja istrinya selalu memakai cadar karena wajahnya yang terbakar 3 tahun silam.

Xiao Lin memejamkan kelopak matanya, hanya napas yang terdengar sayup-sayup.

Aleos duduk disebelah istrinya, dia berencana untuk memeriksa denyut nadi wanita itu. Tapi Nyonya Lin malah muncul dan menahan tangan Aleos, “Apa yang kamu lakukan, apa kamu ingin membunuh Xiao Lin?”

Begitu perkataan Nyonya Lin jatuh, dua orang pengawal bergegas masuk dan mengepung Aleos.

“Aku … aku hanya ingin memastikan bahwa Xiao Lin masih bisa bertahan.”

“Memangnya kamu dewa yang tahu hidup dan mati putriku, putriku masih sehat, dia hanya pingsan, kamu hanya boleh melihatnya, jangan menyentuhnya!”

“Aleos, aku memberitahumu, bahkan jika putriku mati sekalipun, aku tidak akan membiarkan kamu menyentuhnya.”

“Lagipula, pihak rumah sakit sudah mengatakan bahwa putriku akan melewati masa kritisnya dalam beberapa hari, lalu apa yang bisa kamu lakukan untuk menyelamatkannya?

Segera saja Aleos mengeluarkan jarum perak dari tasnya, “Aku akan mengobati Xiao Lin dengan jarum ini.”