Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Dewa Medis Pemikat Wanita

Dewa Medis Pemikat Wanita

Zhu Phi | Bersambung
Jumlah kata
368.4K
Popular
56.5K
Subscribe
2.0K
Novel / Dewa Medis Pemikat Wanita
Dewa Medis Pemikat Wanita

Dewa Medis Pemikat Wanita

Zhu Phi| Bersambung
Jumlah Kata
368.4K
Popular
56.5K
Subscribe
2.0K
Sinopsis
18+PerkotaanAksiKultivatorHaremUrban
Rendy Sanjaya adalah pemuda biasa yang patah hati dan bermaksud bunuh diri di Gunung Kandahar dengan melompat ke jurang yang dalam. Namun, suatu keajaiban membuatnya menemukan Kitab Dewa Medis yang telah lama hilang dan hanya menjadi legenda saja. Rendy juga menemukan Pedang Penakluk Langit dan Kitab Kultivasi Dewa yang merupakan Artefak Legenda yang banyak diburu oleh cultivator hebat. Kitab Dewa Medis juga berisi berbagai ramuan pil pemikat wanita yang akan membuat setiap wanita cantik jatuh hati kepadanya. Bagaimana petualangan Rendy selanjutnya? Ikutin kisahnya ya ....
01. SELINGKUH

Gunung Kandahar berdiri megah di kejauhan, puncaknya diselimuti kabut tipis yang berkilauan tertimpa cahaya senja. Gunung yang terletak di Negeri Kandaria ini merupakan gunung yang menjadi paru-paru kota bagi Kota Cakrawangsa yang merupakan ibukota Negeri Kandaria.

Keindahannya memikat mata, namun di balik keanggunan itu, beredar cerita-cerita menyeramkan tentang makhluk gaib yang menghuni puncaknya. Meski demikian, Rendy Sanjaya tak peduli. Hatinya jauh lebih kacau dibandingkan ancaman yang dikisahkan orang-orang.

Pemuda ini berjalan sendirian menuju ke arah Gunung Kandahar padahal hari sudah senja dan malam akan tiba.

Langkahnya terseret di jalur pendakian yang licin setelah hujan sore tadi. Napasnya memburu, tubuhnya basah kuyup oleh keringat yang bercampur dengan sisa-sisa air hujan. Kakinya gemetar, bukan hanya karena lelah, tetapi juga karena amarah yang membakar hatinya.

Matanya berkaca-kaca tapi penuh dengan rasa kesedihan yang mendalam, juga rasa kecewa yang tak bisa disembunyikannya.

"Keyra, teganya kau berselingkuh di depan mataku tanpa penyesalan!" teriaknya, suaranya menggema di kesunyian hutan. Pepohonan bergoyang tertiup angin, seakan ikut merespons kepedihannya.

Rendy memejamkan mata, kilasan kejadian beberapa jam lalu menghantam pikirannya seperti badai.

"Keyra!"

Rendy hampir menjatuhkan nampan berisi makanan saat melihat pemandangan di depannya. Di dalam kamar hotel mewah dengan lampu temaram, Keyra hanya berselimutkan kain putih tipis. Asap rokok melingkar-lingkar di udara, aroma mentholnya menusuk hidung Rendy.

Rendy bekerja di Hotel Peninsula Cakrawala yang merupakan hotel paling mewah di Negeri Kandaria. Tak pernah terlintas dalam pikirannya kalau ia harus mengantarkan pesanan makanan ke dalam kamar yang dihuni oleh pacarnya bersama selingkuhannya.

"Rendy, tidak perlu panik seperti itu. Biasa sajalah sikapmu ini," ujar Keyra dengan nada datar, matanya yang dulu penuh cinta kini hanya menyiratkan kejenuhan.

Tidak ada rasa penyesalan sedikit pun di mata Keyra yang jelas-jelas tertangkap basah tanpa sehelai benag pun melekat di tubuh mulusnya yang putih.

Kepulan asap putih ditiupkan ke wajahnya, membuatnya terbatuk. Dadanya sesak, bukan karena asap itu, tapi karena kenyataan yang menghantamnya tanpa ampun.

"Kamu selingkuh, Keyra! Kenapa kau lakukan ini padaku? Aku bahkan bersabar untuk tidak menyentuhmu sama sekali!" suaranya bergetar, menahan kepedihan yang menggerogoti hatinya.

Keyra terkekeh, senyumnya sinis. "Cih! Aku tidak pernah benar-benar mencintaimu. Kau miskin, Rendy! Tidak ada masa depan! Siapa yang sudi disentuh olehmu? Menjijikan sekali!”

Rendy terpaku. Setiap kata yang keluar dari mulut gadis itu bagai belati yang menusuk jantungnya. Namun, penderitaannya belum selesai.

"Ini pacarmu yang tak berguna itu?" Suara pria lain terdengar, penuh ejekan.

Rendy mengalihkan pandangan. Seorang pria muda bertubuh tegap tengah duduk santai di ranjang, hanya mengenakan celana dalam. Tatapan penuh kemenangan tergambar di wajahnya.

Tidak ada rasa takut karena telah selingkuh dengan pacar pria lain. Wajahnya terlihat santai, seakan Keyra adalah kekasihnya.

"Siapa kau?! Beraninya kau meniduri pacarku!" Rendy menggeram, tangannya terkepal kuat. Hati kecilnya ingin sekali menghajar pria yang tak tahu malu ini.

Pria itu tertawa kecil. "Aku Syailendra Wijaya, CEO Wijaya Corporation. Kau tahu kan? Perusahaan konglomerat nomor satu di negeri ini. Dan kau? Hanya semut yang bisa aku injak kapan saja!"

Rendy merasakan darahnya mendidih. Emosinya memuncak, tanpa berpikir panjang, ia mengayunkan tinjunya ke arah Syailendra. Namun, sebelum pukulannya sampai, sebuah hantaman keras mendarat di dadanya.

BUGH!

Tubuhnya terpental, menghantam pintu kamar dengan keras. Rasa sakit menjalar di sekujur tubuhnya. Rendy meringis, mencoba bangkit, tapi sebuah tendangan keras kembali menjatuhkannya.

"Dasar banci! Memukul saja tak mampu! Pantas Keyra meninggalkanmu!" Syailendra mencibir, matanya penuh penghinaan.

Keyra mendekati pria itu, melingkarkan lengannya di lehernya. "Sudahlah sayang, jangan kotori tanganmu dengan darah pecundang macam dia. Aku hanya pacaran dengannya karena kakek. Kata kakek, pecundang ini akan menjadi orang terkaya dan terkenal. Tapi lihatlah, kenyataannya, pecundang tetaplah pecundang!"

Pria itu tertawa menghina, “Kakekmu sudah buta, sayangku! Gembel seperti dia mana pantas bisa disebut orang terkaya dan terkenal? Pantasnya, gembel miskin yang disebut pecundang!”

Rendy menatap keduanya dengan mata berkaca-kaca. Sakit hatinya lebih dalam dari luka di tubuhnya.

“Brengsek Kau, Keyra! Mulai saat ini kita putus!” teriak Rendy penuh kekesalan.

“Putus? Apa menurutmu kau pantas jadi kekasihku? Aku tidak ingin ikut miskin bersamamu!” Hinaan Keyra terus berlanut.

“Dasar pelac*r! Aku begitu menyanjungmu dan mengikuti semua yang kau inginkan tapi apa balasanmu?”

PLAAAK!

Sebuah tamparan keras dari Keyra melayang ke wajah Rendy. Tiba-tiba Keyra sudah berdiri di hadapan Rendy sambil berkacak pinggang.

“Hei, bangsat! Aku tidak sudi bersentuhan dengamu! Kalau bukan karena kakekku, aku sudah mencampakkanmu sejak lama! Dasar pecundang miskin!”

Hati Rendy kembali sakit mendengar hinaan dari Keyra.

“Teganya kau berkata seperti itu, Key ... aku mengira kalau kau mencintaiku, tapi kenapa kau terus bersamaku dan berpura-pura?” tanya Rendy dengan wajah kebingungan.

“Aku bertahan denganmu karena menuruti ucapan kakek! Ternyata kamu memang ditakdirkan untuk hidup miskin sampai mati!” Kata-kata pedas terus meluncur dari mulut Keyra, tidak sesuai dengan wajahnya yang cantik dan kelihatan polos tanpa dosa.

“Hei, Gembel! Mulai hari ini, Keyra resmi jadi kekasihku! Aku tidak ingin melihatmu lagi dekat dengannya atau menganggunya! Kau tahu akibatnya apabila berani melanggar perintahku! Apa Kau tidak tahu kalau hotel mewah ini milik Wijaya Corporation?”

“Bangsat, kau! Tidak masalah kalau kau menginginkan pelac*r ini! Aku juga tidak menginginkannya lagi! Najis!” Rendy benar-benar sudah tidak bisa mengendalikan diriya lagi.

PLAAAK!

Tamparan keras kembali mendarat di wajahnya sampai membuat bibirnya sedikit berdarah di ujungnya.

“Kurang ajar! Beraninya kau menghinaku!”

PLAAAK!

Satu tamparan lagi dari Keyra tapi Rendy tidak membalas.

“Sayang, apa kau akan biarkan sampah ini terus menghinaku?” tanya Keyra dengan suara manjanya dengan sedikit mendes*h.

“Bangsat! Sampah keparat, beraninya kaumenghina kekasihku!”

BUGH! BUGH! BUGH!

Syailendra terus menendang wajah dan tubuh Rendy, membuat tubuh pemuda ini babak belur dan terasa sakit.

“Pergi Kau dari sini dan jangan pernah temui Keyra lagi! Aku akan membunuhmu kalau sampai kau menampakkan wajahmu lagi, mengerti!”

BUGH!

Hinaan dan siksaan dari Syailendra semakin membuat hancur hati Rendy tapi ucapan Keyra lebih menyakitkan hatinya lagi.

“Cih! Sampah memang layaknya dibuang ke tong sampah! Jangan pernah menemuiku lagi, oke? Jangan pernah juga mengadukan masalah ini kepada kakek atau kau akan tanggung sendiri akibatnya!” ancam gadis cantik ini.

Kini, wajah Keyra bukan lagi seperti bidadari yang selalu didambakannya untuk menjadi pendamping hidupnya, melainkan seperti iblis yang terus menyiksanya seumur hidupnya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi, Rendy bangkit dengan sisa tenaga yang ada dan pergi. Membiarkan hujan menyamarkan air matanya.

Dan kini, di Gunung Kandahar, ia mencari pelarian yang akan membebaskannya dari dunia yang kejam ini.

Apa yang akan dilakukan Rendy di gunung yang sangat sunyi ini?

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca