Dunia Awan, merupakan salah satu dunia bagi para kultivator tingkat atas yang memiliki kemampuan layaknya Dewa. Seorang kultivator dunia Awan yang berkemampuan rendah, jika turun ke dunia bawah atau sering disebut dunia fana, maka orang tersebut akan dengan mudahnya menjadi seorang penguasa.
Dunia Awan memiliki sebuah istana yang cukup megah dan indah, istana itu dikelilingi oleh awan putih yang cukup tebal, jika dilihat dari kejauhan akan nampak seperti kabut putih yang menggumpal.
Istana itu adalah milik seorang penguasa yang sudah diakui kemampuan maupun bakatnya dalam dunia kultivator.
Di sebuah aula yang cukup luas, sepasang kekasih yang akan melangsungkan pernikahan esok harinya, bergandengan tangan sambil melihat tumpukan awan putih melayang tertiup angin, mereka nampak mesra seakan tidak sabar menunggu hari esok.
"Lisa,besok kamu akan menjadi istriku,aku berjanji tak akan mengecewakanmu dikehidupan ini."
"Arga,aku punya satu hadiah untukmu."
"Hadiah apa?"
Tanpa Arga sadari, Lisa mengeluarkan sebuah belati lalu menusukkan belati itu, tepat di dada Arga. Mendapat perlakuan seperti itu Arga terkejut hingga merasakan rasa sakit yang luar biasa hebatnya,darah segar langsung merembes keluar membasahi bajunya yang bersih dan rapi, secara perlahan wajah Arga pucat dan menunjukkan ekspresi kekecewaan yang begitu mendalam.
Seorang kekasih yang begitu disayanginya dan dijaga selama bertahun-tahun telah tega mengkhianatinya dengan cara yang begitu keji, Arga tak mengerti apa yang di pikirkan kekasihnya hingga membuatnya Setega itu.
"Lisa,kenapa kau melakukan hal ini padaku?" Arga memegangi dadanya yang terasa sesak dan begitu sakit.
"Jangan salahkan aku,siapa suruh kau...."Lisa tidak melanjutkan ucapannya lalu mendorong tubuh Arga begitu saja hingga terjatuh.
"Kenapa? Aku tak bisa menerimanya"Arga berteriak keras saat tubuhnya meluncur kebawah menembus awan-awan putih,hingga tak terlihat lagi.
Disebuah kamar tidur sederhana,seorang pemuda berteriak dengan kencang,hingga akhirnya pemuda itu terbangun,akan tetapi setelah sadar pemuda itu merasa asing dengan keberadaannya.
"Tempat apa ini,bukankah aku sudah mati?"ucap sang pemuda yang merasa heran dengan kondisinya saat ini.
Seorang wanita setengah baya berlari menuju tempat dimana sang pemuda itu berteriak,dengan perasaan cemas dan khawatir,wanita itu membuka pintu ruangan dimana sang pemuda berada dengan tergesa-gesa.
"Arga,akhirnya kamu bangun nak,Ibu sangat khawatir jika terjadi sesuatu padamu Ibu tak ingin hidup lagi"wanita itu meneteskan air mata sambil memeluk sang pemuda.
"Ibu?"pemuda itu terkejut mendengar pengakuan dari wanita yang memeluknya.
Sang pemuda melepas pelukan dari wanita yang memeluknya secara perlahan,lalu memegang keningnya dengan tangan kanannya,pemuda itu teringat kembali pada kejadian masa lalu yang telah membuatnya terjatuh hingga turun ke dunia bawah.
"Arga,tubuhmu sekarang masih sangat lemah,Ibu akan pergi menyiapkan suplemen untukmu".
Setelah kepergian sang Ibu,tiba-tiba saja seseorang datang dan menendang pintu kamar Arga hingga jebol,orang itu masuk begitu saja tanpa permisi dan langsung memaki-maki Arga.
"Hai dasar sampah,ternyata kau belum mati ya?".
"Apa yang kau lakukan disini?"ucap Arga merasa kesal dengan sikap orang tersebut.
"Ternyata kau masih hidup,benar-benar sangat beruntung".
"Bagaimanapun,aku adalah Tuan Muda di kediaman ini,kau berani membunuhku?".
Mendengar ucapan Arga,orang itu malah tertawa terbahak-bahak seolah merasa tidak bersalah sama sekali.
"Si bodoh berusia 16 tahun yang belum membangkitkan nadi spiritualnya,bisa-bisanya menganggap dirinya Tuan Muda,sungguh lucu sekali".
Mendengar ejekan dari orang tersebut,Arga hanya diam sambil menyimpan kekecewaan yang sangat mendalam.
"Kau tidak boleh ikut ritual nadi spirit yang diadakan 3 hari lagi,atau kalau tidak..."orang itu tidak melanjutkan ucapannya, lalu tiba-tiba mengepalkan tangan kirinya dan bersiap mengarahkan tinjunya pada Arga.
Dengan sikap santai Arga menahan tinju yang mengarah padanya dengan tangan kanannya.
"Kalau tidak kenapa"?
"Kau berani melawanku"?
"Kenapa tidak"?
"Cari mati kau".
Karena tidak terima dengan perkataan Arga,orang tersebut kembali bersiap menyerang Arga dengan mengepalkan kedua tangan dan memasang kuda-kuda pada kedua kakinya, lalu melompat dan menyerang Arga dengan kekuatan penuh.
Melihat hal itu Arga hanya diam sambil berdiri dan memejamkan kedua matanya,seolah apa yang di lakukan oleh orang tersebut bukan ancaman yang bisa membahayakan nyawanya.
Saat serangan itu hampir mendekati Arga,dengan santainya Arga menghindar sambil melepaskan tinjunya ke arah paha orang tersebut, hingga membuat orang tersebut kaget dan langsung terdorong kebelakang.
"Berani sekali kau memukulku"?ucap orang tersebut sambil menahan rasa sakit.
Meski merasakan sakit oleh pukulan Arga,orang tersebut tetap tidak menyerah,malah bangkit kembali dan menodongkan pedang miliknya ke arah Arga, sesaat kemudian Ibu Arga datang dan memarahi orang tersebut.
"Roni,apa yang ingin kamu lakukan pada putraku, jika kamu berani melakukan hal buruk pada putraku,aku akan memanggil tetua penegak hukum dalam klan"ancam Ibu Arga yang tidak suka melihat perlakuan orang tersebut.
Mendengar ancaman dari Ibu Arga,Roni melirik sesaat ke arah Ibu Arga sambil berucap dalam hati.
"Sangat tidak layak jika aku dipenjara hanya karena Arga,setelah ritual nadi spirit aku akan datang lagi untuk membereskannya".
"Bibi Riani,akhir-akhir ini di kediaman ini sering terjadi keributan,aku sarankan untuk tidak membiarkan Arga keluar,jika terjadi sesuatu padanya bisa gawat"ucap orang tersebut mengalihkan pembicaraan,lalu pergi begitu saja meninggalkan ruangan tersebut.
"Arga,kenapa cara berjalan Roni terlihat sangat aneh"?tanya ibu Arga merasa sedikit heran.
"Mungkin dia terkena penyakit aneh Bu"ucap Arga tanpa rasa bersalah.
"Ini Ibu bawakan suplemen untukmu,diminum sampai habis ya"ucap Riani sambil menaruh secangkir minuman di atas meja.
"Bu, pintu kamar Arga hancur karena ulah Roni, bisakah ibu menyuruh orang untuk memperbaikinya"?
"Kamu tenang saja nak,sebentar lagi akan ada orang datang kesini untuk memperbaiki pintu itu,saat datang kesini ibu dikawal oleh beberapa orang murid dalam,mereka sedang mencari bahan untuk memperbaiki pintu ini".
"Syukurlah kalau begitu Bu".
Tak lama kemudian dua orang datang sambil membawa peralatan untuk memperbaiki pintu kamar Arga, sambil menunggu kedua orang tersebut selesai melakukan pekerjaannya, Ibu dan anak meneruskan pembicaraannya hingga tak terasa malam telah datang.
"Arga,sepertinya ibu sudah lelah,pintu kamar kamu juga sudah selesai diperbaiki,ibu akan pergi untuk istirahat,jika butuh sesuatu,kamu bisa memanggil ibu dikamar sebelah".
"Terimakasih Ibu".
Riani berjalan keluar dari kamar Arga dan memberikan sekantong uang,pada orang yang memperbaiki pintu kamar Arga,setelah kepergian sang ibu,Arga segera menghabiskan suplemen buatan sang ibu.
Saat sedang sendiri,Arga mengambil sikap duduk bersila layaknya bermeditasi sambil memejamkan kedua matanya.
"Setelah terlahir kembali 300 tahun kemudian,meskipun aku kehilangan kekuatanku,tapi ilmu bertarungku masih tersimpan didalam benakku,kembali ke level kaisar Martial,adalah masalah waktu saja" ucap Arga dalam hati.
Dalam meditasinya, Arga berusaha masuk ke alam bawah sadarnya,untuk mencari kitab ilmu yang dia simpan di dalam dirinya di kehidupan sebelumnya.