Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Pendekar Api Hitam

Pendekar Api Hitam

BlueShin | Bersambung
Jumlah kata
470.1K
Popular
74.3K
Subscribe
760
Novel / Pendekar Api Hitam
Pendekar Api Hitam

Pendekar Api Hitam

BlueShin| Bersambung
Jumlah Kata
470.1K
Popular
74.3K
Subscribe
760
Sinopsis
18+FantasiFantasi TimurKultivasiPendekarPedang
Sebuah kesempatan tidak terduga teejadi pada Zhu Longwei. Dirinya yang mati terbunuh kembali hidup dan mendapatkan sebuah elemen langka yang mengubah kehidupannya. Jika pada kehidupan sebelumnya Zhu Longwei tidak bisa menjadi seorang Pendekar, maka kali ini dirinya akan menapaki jalan Pendekar Terkuat.
Api Hitam

Awan hitam yang menutupi langit terlihat seperti kegelapan yang menelan langit, ditambah gemuruh petir membuat suasana menjadi lebih pekat. Di bawah langit tepatnya di atas puncak bukit terlihat seseorang yang dikelilingi lima orang, dimana masing-masing dari kelima orang itu memancarkan niat membunuh yang begitu besar.

“Zhulong, ini kesempatan terakhir yang aku berikan padamu sebagai sahabatmu. Bergabunglah dengan Kerajaan Naga biru dan menjadi salah satu jenderalnya.” Salah satu orang dari kelima orang itu berbicara sembari menarik kembali pedangnya.

Zhulong yang sudah terluka parah tersenyum sinis dan berkata, “Aku tidak akan pernah mau menjadi anjing kerajaan seperti kalian!”

Zhulong melirik pria yang berbicara sebelumnya dengan tatapan penuh kebencian, lalu berkata, “Hongyun, meski aku akan mati hari ini. Aku akan membawamu ke dasar neraka!”

Setelah mengatakan itu, Zhulong mengangkat pedangnya dan seketika di ujung pedangnya memancarkan cahaya merah yang disertai kekuatan besar. Dalam sekejap puncak tempat mereka berada runtuh disertai dengan petir yang menggelegar di segala arah.

“Hongyun, matilah bersamaku!” teriak Zhulong.

Hongyun beserta empat lainnya menekuk dahi mereka dengan cemas, karena kekuatan yang dilepaskan oleh Zhulong sangatlah besar dan bisa mengancam nyawa mereka jika terkena serangan itu.

“Dia ingin meledakkan dirinya bersama kita. Gunakan teknik pelarian tercepat yang kalian miliki untuk meninggalkan tempat ini!” ucap Hongyun.

Keempat orang itu mengangguk dan segera menggunakan teknik pelarian mereka untuk meninggalkan tempat itu. Namun keempat orang itu tertegun sejenak karena tidak melihat Hongyun menggunakan teknik pelarian seperti mereka.

“Apa yang Jenderal Hong lakukan?”

“Apa dia akan tetap tinggal?”

“Tidak usah memikirkannya! Selamatkan nyawa diri sendiri terlebih dahulu, terlebih Jenderal Hong pasti memiliki cara untuk menyelamatkan dirinya.”

Kata itu membuat ketiga orang lainnya merasa tenang dan mengingat kembali bahwa Jenderal Hong bukan seorang yang lemah.

Hongyun melirik keempat orang yang menjauh itu dan menghela napas panjang.

“Zhulong, serangan terakhirmu ini akan aku terima sepenuhnya.”

Hongyun berkata dengan senyum pahit di wajahnya.

Melihat perubahan ekspresi dari Hongyun membuat dahi Zhulong sedikit menekuk.

“Heh, apa kau pikir aku akan menghentikan seranganku ini setelah mendengarmu berkata seperti itu?” balas Zhulong.

Hongyun menghela napas panjang.

Zhulong yang sudah tidak bisa menahan lagi kekuatannya mengaktifkan serangan terakhirnya.

SWOOOOOSSSSHHH...

BOOOOMMMM...

Ledakan besar dengan cahaya merah menghancurkan apapun disekitarnya, bahkan bukit beserta sekitarnya menjadi sebuah lubang besar yang begitu dalam.

Namun, di tengan lubang itu terlihat seseorang melayang dengan tubuh yang penuh luka. Orang yang melayang itu tidak lain adalah Hongyun.

“Serangan yang begitu mengerikan, bahkan pertahanan Vajra yang aku miliki hancur tidak bersisa.”

Hongyun melirik ke arah lubang besar di bawahnya dan berkata, “Zhulong...”

Tidak lama kemudian keempat orang sebelumnya kembali.

“Jenderal Hong!”

Keempat orang itu menunduk memberikan hormat. Mata dari keempat orang itu dipenuhi kekaguman, karena mereka berempat melihat sendiri seberapa besar ledakan itu dan Hongyun masih berdiri walaupun terluka.

“Urusan kita di tempat ini sudah selesai. Segera kembali ke Kerajaan Naga Biru!”

“Baik, Jenderal Hong!”

***

200 tahun kemudian...

Dua orang mengenakan pakaian hitam dan penutup wajah berlarian ditengah hutan, salah satu dari orang berpakaian hitam itu membawa karung besar yang tidak diketahui isi di dalamnya.

“Kakak, kita sudah masuk hutan terlalu dalam. Bukankah di dalam hutan ada tempat terlarang, akan berbahaya jika kita masuk ke dalam sana,” ucap orang yang membawa karung.

“Kau benar, saat sampai jurang yang ada di depan, kita akan membuangnya di sana saja.”

Dua orang berpakaian hitam itu terus berlari menyusuri hutan dan setelah cukup lama berlari dalam hutan, mereka berhenti di sebuah tepi jurang besar yang tidak diketahui kedalamannya. Orang yang membawa karung itu menurunkan karungnya itu ke tanah.

“Kakak, apa kita akan membuangnya disini?”

“Jurang ini tidak terlalu buruk juga karena terdapat banyak binatang buas di dalamnya, buang dia ke dalam jurang ini!”

Pria yang membawa karung itu mengangkat karung itu dan melempar karung itu ke jurang di depan mereka. Sekilas terlihat sebuah tangan keluar dari karung yang dilemparkan ke jurang itu.

“Kak, apa semua ini akan baik baik saja, jika kepala keluarga mengetahuinya kita bisa mati. Bagaimanapun juga dia tetaplah seorang tuan muda,” ucap pria yang membuang karung ketakutan.

“Tenanglah, tuan muda Wangyu akan melindungi kita.”

“Ya, jika ada tuan muda Wangyu kita bisa aman dari kepala keluarga.”

“Benar, lagi pula sampah sepertinya tidak akan dipikirkan oleh kepala keluarga. Baiklah, kita pulang saja.”

“Baik kak.”

Kedua orang itu berbalik dan meninggalkan jurang yang gelap itu menuju hutan lebat tempat mereka lewat sebelumnya.

**

Dalam jurang yang gelap dan dingin itu, tergeletak karung yang dilemparkan oleh orang berpakaian hitam sebelumnya. Tepat disamping karung itu terdapat sebuah pedang hitam yang menusuk tanah. Tangan yang keluar dari dalam karung tanpa sengaja menyentuh pedang hitam itu, darah yang menempel di jari tangan terhisap ke dalam pedang hitam dan membuat pedang itu bergetar sesaat.

Ssssssshhh...

Setelah cukup lama pedang hitam kembali bergetar dan mengeluarkan api hitam seperti api yang membara, dengan cepat api hitam itu menyebar dari tangan yang menyentuh pedang lalu menjalar ke seluruh tubuh yang berada di dalam karung.

Setelah satu jam berlalu, api hitam itu menghilang dan karung yang melapisi seluruh tubuh orang di dalamnya juga ikut menghilang, karena api hitam yang menjalar ke seluruh tubuh orang di dalam karung.

Pemuda berambut hitam yang berada di dalam karung sebelumnya perlahan membuka matanya dan mengangkat tubuhnya untuk duduk. Namun dirinya terlihat kebingungan saat melihat sekitar hanya ada kegelapan yang begitu pekat.

“Ada dimana ini? Apa aku sudah mati?”

Kepala pemuda itu tiba-tiba merasa sakit dan seketika ingatan dari beberapa jam sebelumnya kembali memasuki pikirannya lagi.

“Aku sudah mati oleh anak buah adikku sendiri. Tapi kenapa aku masih hidup sekarang?”

Sebelumnya dia ingat sedang meminum teh dan tiba-tiba seseorang menyerang dirinya dari belakang dengan menggunakan sebuah pisau. Dia juga ingat pisau itu langsung menembus jantung miliknya dan membuatnya mati. Namun sebelum kematiannya, terdengar suara orang yang menusuknya dan itu suara dari orang yang selalu berada bersama adiknya, Wangyu.

Zhu Longwei melihat kembali sekelilingnya dan baru menyadari ada sebuah pedang hitam tepat disampingnya. Saat menatap pedang itu Zhu Longwei merasakan pikirannya terhisap ke dalam pedang. Zhu Longwei kembali sadar dan langsung merangkak mundur dari pedang hitam itu.

“P-pedang apa itu?”

Tiba-tiba Zhu Longwei merasakan tubuhnya menjadi aneh dan gumpalan api hitam keluar dari dalam tubuhnya seperti nyala api yang membara.

“Benda apa ini? dia terlihat seperti api tapi tidak membakarku. Aku juga merasakan perasaan yang nyaman saat ini muncul.”

Zhu Longwei tidak sengaja menyentuh batu didekatnya dan seketika api hitam itu menyelimutinya dan mengubahnya menjadi abu dalam sekejap.

“A-apa itu? kenapa batu itu berubah menjadi abu? apa itu ulah api hitam ini?”

Zhu Longwei mencari sekelilingnya dan menemukan batu lain, segera Zhu Longwei mendekati batu itu dan menyentuhnya lagi dan dengan cepat api hitam menyelimuti lagi dan membuatnya menjadi debu.

“Ini benar-benar karena api hitam ini! apa ini kekuatan yang aku miliki.”

Zhu Longwei langsung kembali merenung karena kehidupan sampah yang dirinya jalani benar-benar mengerikan. Semua orang memandang rendah dirinya, bahkan keluarganya sendiri mengucilkannya sebagai orang asing. Zhu Longwei sudah menjadi seperti angin malam, bahkan kematiannya tidak akan diketahui oleh keluarganya atau bahkan keluarga tidak ingin tahu sama sekali tentang kehidupannya, semua itu terjadi padanya karena dirinya tidak memiliki elemen untuk menjadi seorang pendekar.

“Setelah mereka mengetahui aku tidak memiliki elemen untuk menjadi seorang pendekar, mereka langsung mengucilkanku dan sekarang aku sudah memiliki elemen dan ini bukan elemen biasa.”

Zhu Longwei melihat tubuhnya yang dipenuhi dengan api hitam, alisnya menekuk ke bawah.

“Tapi bagaimana caraku untuk menghilangkan benda ini?”

Zhu Longwei mengibas tangannya terus menerus dan api hitam itu tetap menempel pada tangannya seperti sebuah lem.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca