Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Aku Adalah Dewa Pedang!

Aku Adalah Dewa Pedang!

Sagasakti | Bersambung
Jumlah kata
1.2M
Popular
984.8K
Subscribe
9.0K
Novel / Aku Adalah Dewa Pedang!
Aku Adalah Dewa Pedang!

Aku Adalah Dewa Pedang!

Sagasakti| Bersambung
Jumlah Kata
1.2M
Popular
984.8K
Subscribe
9.0K
Sinopsis
FantasiFantasi TimurPedangKultivasiDewa PedangJurus Pedang
"Genius terhebat Keluarga Yuwono mendadak kehilangan kultivasinya. Ketika dirinya putus asa, dirinya tiba-tiba diserap ke dalam dunia kotak hitam yang misterius. Tidak hanya kultivasinya saja yang pulih kembali, bahkan dia juga mendapatkan kultivasi pedang yang langka. Di dunia ini, tidak ada apapun yang tidak dapat diatasi dengan pedangnya!"
Bab 1

"Saya ingin mundur dari posisi sebagai penerus kepala keluarga Yuwono, Tuan Owain!" Seorang pemuda dengan penuh kerendahan hati membungkuk setelah mengutarakan permintaannya di hadapan kepala keluarga Yuwono saat ini, Owain Yuwono.

"Permintaan ditolak!" tegas Owain, menolak mentah-mentah permintaan pemuda yang akan menjadi penerusnya.

"Bagaimana bisa aku mengabulkan permintaanmu sementara kamu mengangkat derajat keluarga kita? Kamu adalah pahlawan keluarga Yuwono! Tak ada yang lebih pantas untuk menggantikan posisiku selain kamu!" Owain berkata dengan begitu menggebu-gebu karena enggan pemuda itu melepaskan posisinya.

"Tuan Owain benar. Kamu telah membantu Keluarga Yuwono merebut tambang spiritual, hingga saat ini kita telah berhasil mendapatkan 36 tambang spiritual sendiri. Itu jauh lebih banyak dari masa kejayaan Keluarga Yuwono yang hanya memiliki 9 tambang spiritual sebelum kamu datang. Padahal saat itu kamu masih seorang bocah dua belas tahun, tapi kamu sudah memberikan keajaiban bagi keluarga kita. Kamu pikir siapa yang jauh lebih pantas untuk menggantikanmu?" Penasehat keluarga Yuwono itu ikut menyuarakan apa yang dipikirkannya.

"Angkat kepalamu, dan jelaskan maksudmu, Gavin Yuwono!" seru Owain.

Perlahan, pemuda yang membungkuk itu, Gavin Yuwono mengangkat kepalanya dan berdiri tegak di hadapan Owain sehingga kini wajah tegas penuh keyakinannya terlihat dengan jelas.

"Seperti yang sudah diketahui, Saya sudah kehilangan kekuatan kultivasi. Jika Anda bertanya penyebabnya, sejujurnya sampai sekarang Saya juga tidak tahu. Saya masih memiliki energi spiritual, tiap hari Saya juga berlatih, dan mencoba untuk berkultivasi, tetapi tetap saja, Saya tidak bisa merasakan pengaruhnya sedikit pun," Gavin berkata dengan penuh keteguhan.

"Tuan, menjadi pemimpin keluarga haruslah kuat, dan tanpa kemampuan berkultivasi, sudah pasti Saya hanya akan menjadi pria lemah biasa, dan tak mampu untuk melindungi keluarga." pungkasnya.

"Tapi-"

"Kekuatan itu mutlak! Jika seorang pemimpin lemah, maka sudah jelas bahwa nasib keluarga akan menjadi lemah juga dan sangat berisiko untuk ditindas oleh keluarga lain!" sela Gavin.

Setelah mengatakan itu, Gavin memandang kedua orang di hadapannya sejenak, lalu berkata dengan tegas, "Saya, Gavin Yuwono, dengan ini melepaskan posisi pewaris kepala keluarga Yuwono dari Kota Purba Arang!" Ia membungkuk sebagai penghormatan pada mereka sebelum pergi dari ruang utama.

Owain dan penasehatnya dibuat tidak bisa berkata lagi, namun mereka tetap tidak terima permintaan pemuda itu, dan membiarkan pemuda itu pergi.

"Baru bertemu dengan tuan Owain, hm?" Seorang pemuda ramah menyapa Gavin yang baru saja keluar dari kediaman utama.

Gavin menoleh dan menimpali sapaannya dengan ramah pula, "Oh, Joshua! Ya, aku baru saja mengajukan pengunduran diri dari posisiku sebagai pewaris."

Pemuda ramah bernama Joshua Yuwono itu terkejut dengan ucapan Gavin.

"Dengan begitu kamu atau Mirza akan menjadi kandidat pewaris. Kalian sangat kuat, cocok sebagai pengganti tuan Owain." Gavin melanjutkan perkataannya.

"Ayolah, jangan bercanda, Kak Gavin!" ujar Joshua sambil menggoyangkan kedua tangannya.

"Kultivasimu sudah mencapai Spiritual Sejati tingkat sembilan, aku yakin kamu bisa melindungi keluarga kita." Gavin malah mengelaknya.

"Kak Gavin, aku tahu kamu jadi tidak percaya diri karena hilang kekuatan kultivasimu, tapi kamu tidak pantas untuk mundur! Aku yakin kekuatan Kak Gavin pasti akan kembali!" Joshua berusaha mendorong pemuda itu agar bangkit kembali.

Gavin karena merasa gagal, hanya menghela nafas, lalu menepuk pelan pundak Joshua dan berlalu pergi dari sana.

Saat ini, seseorang berjalan kemari usai mendengar percakapan Joshua dan Gavin, "Oi, Joshua! Tadi kudengar anak itu mengundurkan diri dari posisinya sebagai pewaris, benar kan?"

Mendengar pertanyaan pemantik itu, orang-orang yang berada di sekitar Joshua mendekat padanya untuk tahu lebih jauh mengenai apa yang ia dan Gavin bicarakan tadi.

Namun pemuda itu hanya tersenyum tak menanggapi pertanyaannya.

Sedangkan yang lainnya juga sudah mendengar kabar, dan menebak bahwa Gavin mereka sedang membahas pengunduran diri dari pewaris.

Semua orang di sekitar Joshua setuju dengan ungkapan itu dan terdengar pula beberapa orang menjelek-jelekkan Gavin yang mereka anggap lemah karena kehilangan kekuatan kultivasinya.

Si mulut besar tadi merangkul Joshua, lalu berkata, "Joshua, kamu ini jauh lebih kuat dari pecundang itu, bagaimana jika kamu saja yang menggantikan posisinya? Tenang saja, Kita akan membantumu. Betul kan, saudara-saudara?"

Semua orang setuju dan tampak antusias dengan ajakan orang itu.

"Nah kan, Kita akan membantumu dengan berbagai cara, termasuk cara … kamu tahulah maksudku." Pemuda itu sangat jahat, bahkan ucapannya terdengar jelas ingin menghabisi Gavin di saat-saat dia lemah.

Tetapi Joshua tak menghiraukannya, ia melepaskan rangkulan pria itu dan menatapnya dengan dingin meski bibirnya tersenyum. "Aku tidak tertarik!" ucapnya.

"Oh, ayolah … Mirza sudah melakukan sesuatu untuk mendapatkan posisi itu. Kamu tidak boleh diam saja! Kamu juga harus bergerak!" Salah seorang dari mereka berceletuk, mendorong Joshua untukturut bersaing merebut posisi pewaris.

Seketika senyum Joshua menghilang, ia tak menimpali ucapan orang itu, dan malah pergi dari orang-orang itu.

Baru saja beberapa langkah, pemuda itu berhenti dan berbalik sejenak, menunjukkan tampang dinginnya, seraya berkata, "Kuperingatkan kalian untuk hormat kepada Kak Gavin! Waktu Kak Gavin berada di puncak, kalian menikmati kejayaan, tapi sekarang waktu dia jatuh, kalian malah menjatuhkannya." Setelah mengatakan itu, Joshua berbalik dan pergi.

---

Saat ini Gavin datang ke kediaman tunangannya, Nalan Kusuma. Melihat kedatangannya, beberapa pelayan menyambut dengan ramah, Gavin pun menyuruh mereka untuk memanggil Nalan keluar sebentar, bilang ingin menemuinya.

Beberapa saat kemudian, Nalan keluar bersama pelayannya.

Gavin memandangnya dengan tatapan yang tidak seperti biasanya, "Bolehkah kita berbicara sebentar?"

Nalan tampak bingung, namun tetap mengangguk.

"Ada apa? Mengapa kamu terlihat begitu serius?" tanya Nalan.

Gavin mengeluarkan sebuah gulungan kertas berupa surat tunangan mereka dan menyerahkannya kepada Nalan, "Aku datang untuk membatalkan pertunangan kita."

"Gavin? Apa maksudmu?" tanya Nalan yang agak tertegun menerima surat itu dengan apa yang dikatakan Gavin.

Gavin diam sesaat, kemudian menegakkan tubuh, menarik nafas berkata, "Sekarang aku hanyalah seorang pria lemah yang kehilangan kekuatan kultivasi dan tidak dapat berkultivasi lagi, selain itu aku juga sudah mengundurkan diri dari posisi pewaris Keluarga Yuwono. Nalan Kusuma, mulai hari ini, aku putuskan untuk membatalkan pertunangan kita!"

"Aku menolak!" tegas Nalan.

Namun Gavin tidak menanggapinya dan langsung meninggali Nalan di tempat.

Teringat akan sesuatu, Nalan yang sejenak terlarut dalam kesedihannya terperanjat. Ia merogoh saku bajunya dan mengeluarkan sebuah botol kecil, lalu mengeluarkan sebutir pil obat dari sana, "Sebentar, Gavin!"

Gavin berhenti mendengarnya, kemudian menoleh balik.

"Aku yakin kekuatan kultivasimu akan kembali jika memakan pil ini! Pil ini adalah Pil Spiritual Abadi, meski aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, tapi aku berharap pil ini dapat membantumu!" Nalan terlihat sedikit cerah karena merasa sudah menemukan jalan keluar agar Gavin tidak jadi memutuskannya.

"Jangan, Nona! Jangan berikan pil obat itu kepadanya!" seru pelayan di sampingnya.

"Pil Spiritual Abadi itu adalah pemberian dari guru Anda untuk Nona!" sambungnya.

Pil Spiritual dibagi menjadi sembilan kelas, dan di atas kesembilan itu adalah Pil Spiritual Kehidupan dan Pil Spiritual Abadi. Melihat tingkatannya, Pil Spiritual Abadi berharga sangat mahal, bahkan bisa mencapai dua puluh ribu kristal spiritual.

Gavin tertegun sesaat. Sebagai pewaris Keluarga Yuwono, dia setiap bulan juga hanya mendapatkan seratus keping kristal spiritual. Ini sungguh terlalu mahal untuknya.

Kemudian Nalan menyerahkan pil obat itu bersama surat tunangannya kepada Gavin berkata, "Gavin, kamu tidak boleh menyerah, karena aku juga tidak akan menyerah akan pertunangan ini. Kamu harus yakin kalau kamu bisa mendapatkan kekuatanmu kembali."

"Jika Pil Spiritual Abadi ini tidak dapat membantumu, aku akan mencari tabib terhebat untuk mengobatimu." Setelah berkata demikian, Nalan pergi dari sana.

Pelayannya langsung menyusul Nalan dan mencoba membujuknya, "Nona, saya harap Anda dapat memikirkannya lagi. Dengan kecantikan dan keluarga Anda, orang yang tidak dapat berkultivasi sepertinya mana bisa bersanding dengan Nona?"

"Jangan sia-siakan Anda sendiri demi pemuda itu, kini dia sudah menjadi lemah, dan saya yakin sebentar lagi dia akan dikeluarkan dari Akademi Arcanum Gaia ini." lanjut pelayan itu.

"Anda bukan hanya murid unggulan guru Faresta, tetapi Anda juga memiliki Spiritual Suci yang langka. Si sampah itu sudah tidak pantas untuk-"

PLAK!

Belum sempat pelayan itu menyelesaikan bujukannya, Nalan menampar pipinya dengan keras.

"Jangan sekali-kali kamu memanggilnya sampah, Sialan!" ujar Nalan, sembari memandang dingin pelayan yang membujuknya.

"Awas kalau aku mendengar kamu memanggil tunanganku sampah lagi!" tegas Nalan dengan sepenuh hati dan terdengar begitu yakin dengan apa yang dikatakannya.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca