Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Pemburu Keadilan

Pemburu Keadilan

Lorius Lorry | Bersambung
Jumlah kata
94.6K
Popular
760
Subscribe
262
Novel / Pemburu Keadilan
Pemburu Keadilan

Pemburu Keadilan

Lorius Lorry| Bersambung
Jumlah Kata
94.6K
Popular
760
Subscribe
262
Sinopsis
PerkotaanAksiMisteriMafiaBalas Dendam
Salvatote "Sal" Russo adalah seorang pemimpin mafia yang dihormati dan berpengaruh di kota New York. Dia adalah sosok yang ditakuti di dunia bawah.Namun ia mengalami kejatuhan reputasinya ketika orang-orang yang tak suka padanya membuat fitnah dengan menunjukkan bukti palsu bahwa Sal telah mengkhianati organisasinya sendiri dengan menjual rekan-rekannya ke pihak berwenang demi mendapatkan keuntungan. Tuduhan tersebut menimbulkan hilangnya kepercayaan dari anggota organisasinya dan para sekutunya. Sal dijauhi semua orang, bahkan oleh orang-orang terdekatnya. Reputasinya telah jatuh, begitupun keluarganya juga diserang hingga anak istrinya meninggal. Selain itu harta dan rumahnya pun tersita.Sal berniat untuk membalas dendam serta mencari pelakunya. Ia kemudian menyamar sebagai Sam Ricci, seorang tukang bengkel sederhana. Tanpa Sal sadari, keberadannya sempat tercium oleh musuh. Musuh mengirim seseorang untuk menghabisinya, tapi Sal berhasil mengalahkan orang suruhan tersebut.Di tengah rencananya untuk mencari pelaku, ia ingin menghubungi dua tangan kanannya yang selalu setia. Namun ternyata mereka telah meninggal. Sal akhirnya memutuskan untuk berjuang sendirian. Namun nasib baik memihaknya, datanglah seorang anggota mafia dari organisasi lain yang butuh perlindungan dan menawarkan kerja sama dengan Sal. Mereka berdua akhirnya berjuang mencari bukti-bukti kejahatan beserta pelaku yang telah menghancurkan hidup Sal. Rintangan demi rintangan mereka lalui dengan kompak. Mulai dari memasang alat penyadap, mencari bukti lain hingga mencari orang-orang yang memiliki informasi. Musuh juga tak mau kalah dan berusaha selalu menyerang bahkan berupaya melenyapkan bukti-bukti yang telah diperjuangkan Sal serta Marco. Selain itu, musuh berencana mengungkap identitas aslinya pada warga sekitar. Sal tak ingin warga setempat salah paham dan hilang kepercayaan padanya, ia memutuskan untuk membongkar identitas aslinya dan melakukan lebih banyak aksi kebaikan. Sementara Marco mencari bukti-bukti yang diambil musuh dengan meminta bantuan kepada temannya seorang detektif. Akhirnya kejahatan bisa terungkap dan musuh mendapatkan hukuman. Sal pun sadar akan bahaya dunia bawah dan berhenti dari identitasnya sebagai seorang mafia.
1. Tuduhan

Malam belum terlalu larut, seluruh anggota organisasi mafia Famiglia Russo datang di ruang rapat biasanya. Di dalam, terdapat sebuah meja konferensi panjang dikelilingi oleh kursi-kursi yang diduduki oleh setiap hadirin. Layar monitor besar di ujung ruangan sudah terhubung dengan proyektor, siap untuk dinyalakan. Setiap orang menunggu inti acara pertemuan dengan tegang. Beberapa bisikan terdengar, mewarnai suasana penantian yang cukup mendebarkan itu.

Sal Russo, selaku pimpinan dan pendiri organisasi famiglia Russo, duduk di kursi barisan tengah. Wajahnya terlihat gelisah namun berusaha tenang.

Tony, seorang rekan lama duduk di sebelah kiri Sal dengan ekspresi yang serius. Sementara Vito, sebagai sekutu setia duduk di sebelah kanan Sal dengan tatapan penuh kecurigaan. Mario, seorang tangan kanan Sal yang berdiri di dekat pintu, mengawasi situasi dengan seksama. Grace, sang sahabat lama keluarga Russo yang duduk di belakang Sal tampak cemas.

Vito berdiri dari tempat duduknya untuk mengawali inti acara : "Sal, kami butuh jawabanmu sekarang. Ada bukti yang akan kami tunjukkan" tegasnya dengan nada bicara yang tampak memojokkan.

Sal berusaha tenang menanggapi ucapan Vito : "Bukti apa yang kau bicarakan, Vito? Aku tidak mengerti."

Tony kemudian mengangguk kepada seorang teknisi di ruangan sisi belakang sembari memerintah : "Tampilkan buktinya!"

Teknisi menyalakan proyektor, layar monitor besar di sudut ruangan seketika menampilkan rekaman video. Di layar monitor, terlihat Sal yang sedang berbicara dengan agen penegak hukum sambil menyerahkan dokumen rahasia.

Sal terkejut lantas berdiri dengan cepat : "Tdak mungkin!.. Itu bukan aku, video itu palsu!.."

Vito menatap Sal dengan tajam : "Bagaimana kau bisa menjelaskan ini, Sal? Wajahmu jelas terlihat di video ini."

Sal berusaha menjelaskan dengan perasaan geram bercampur putus asa : "Ini jelas rekayasa, seseorang mencoba menfitnahku. Kalian tahu aku tidak akan pernah mengkhianati organisasi kita!.."

Ekspresi serta ucapan Tony yang sebelumnya bersahabat, mendadak berubah dingin : "Kami ingin percaya padamu Sal, tapi bukti ini terlalu kuat untuk diabaikan."

Grace : "Sal benar. Kita tidak bisa begitu saja percaya pada sebuah video tanpa memeriksa keasliannya terlebih dahulu" sahutnya dengan tegas.

Mario melangkah maju, berusaha mengutarakan asumsinya : "Ada banyak cara untuk memalsukan video seperti itu. Kita harus menyelidiki lebih lanjut sebelum menuduh Sal."

Vito seketika menatap Mario dengan sinis seraya membantah : "Kau benar-benar yakin, Mario? Atau.. kau hanya setia buta pada Sal?"

Sal mencoba mempertahankan ketenangannya dan ikut kembali berpendapat : "Kita semua tahu siapa musuh kita. Mereka akan melakukan apa saja untuk memecah belah kita. Jangan biarkan mereka menang dengan tipu muslihat ini."

Anggota lain di ruangan mulai berbisik satu sama lain, keraguan dan ketidakpercayaan mulai merasuki mereka.

Tony beranjak dari tempat duduknya sembari menatap Sal dengan raut muka kecewa : "Sal.. kami telah berdiri di sampingmu selama ini. Tapi bukti ini? Kami tidak bisa mengabaikannya."

Vito : "Kami tidak bisa mengambil risiko. Keamanan kita semua dipertaruhkan" tukasnya secara singkat.

Sal yang sedari tadi menahan berbagai gejolak emosi, akhirnya menyeru dengan suara bergetar : "Kalian harus percaya padaku!.. Ini semua jebakan!.."

Kepercayaan seluruh anggota mulai runtuh, satu per satu mulai bangkit untuk meninggalkan ruangan. Mereka memberikan tatapan penuh kekecewaan pada Sal.

Grace berteriak dan berupaya menghentikan mereka : "Kalian tidak bisa pergi begitu saja!.. Sal butuh kalian!.."

Mario menggenggam bahu Sal dan berbicara dengan tegas : "Aku akan mencari tahu kebenarannya, Sal. Tapi untuk saat ini, kau harus kuat!"

Sal menjawab dengan tatapan kosong, suaranya berubah lirih : "Terima kasih.. Mario. Tapi aku tahu, saat ini mereka sudah tidak percaya lagi padaku."

Vito berjalan melintasi Sal dan hendak meninggalkan ruangan : "Sampai kami tahu yang sebenarnya, kau sendirian Sal."

Sal terduduk lemas di kursinya, memandang semua anggotanya meninggalkan ruangan dengan rasa ketidak percayaan. Orang-orang yang telah ia anggap sebagai keluarga, kini pergi meragukannya.

Grace yang menatap cemas seluruh anggota yang keluar dari ruangan, kemudian menyentuh bahu Sal : "Kita akan melewati ini, Sal. Aku tidak akan meninggalkanmu."

Sal : "Aku tahu, Grace. Tapi luka ini akan sulit untuk disembuhkan."

Ruangan kosong, kursi yang tadinya penuh terisi kini tak berpenghuni. Hanya tersisa Mario dan Grace yang memilih tak menjauh dari Sal. Sementara Sal masih duduk sambil membekap wajah. Ia berusaha meredakan gejolak emosi yang masih menaungi suasana hatinya. Sal tertegun tanpa bisa menerima kenyataan ini sedikitpun.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca