

“Kau tahu pernikahan kita hanya untuk transaksional. Jadi, jalankan peranmu layaknya seorang istri meski hanya nikah kontrak!”
Slater berusaha untuk mengingatkan pada Seveline tentang kewajibannya sebagai seorang istri.
Seveline Wofles—- aktris terkemuka di Palermo dengan banyak penggemar yang menggilai dan dijuluki aktris penuh skandal, menerima tawaran untuk menikah kontrak dengan Slater demi memenuhi desakan ayahnya yang terus menjodohkan dirinya dengan banyak pria di luar sana.
Seveline pikir menikah dengan Slater tidak buruk meski ia tidak mencintainya. Selain kaya raya, paras Slater patut diacungi jempol dan dari sekian banyak wanita Palermo menggilai rupanya yang sempurna ini. Jadi, Seveline merasa jika dirinya sangat beruntung menjadi istri Slater dari jutaan wanita di luar sana yang bermimpi untuk menjadi istrinya.
Sedangkan Slater menikahi Seveline secara kontrak untuk bisa mengambil alih perusahaan yang diwariskan ibunya untuknya dari tangan papanya.
Papanya kini menikah lagi, dan berniat akan menurunkan perusahaan itu pada putra tiri kesayangannya—-Jovan Jagger.
Slater tak rela perusahaan yang didirikan oleh darah dan keringat ibunya diberikan pada anak tiri itu, karena itu Slater meminta terus terang pada papanya untuk ia ambil alih perusahaan itu.
Namun apa, papanya dengan licik malah memberikan syarat padanya agar menikah dengan keluarga yang memiliki kekuatan serta kekuasaan yang setara dengan mereka untuk membentuk aliansi yang kuat.
Papanya sungguh mengenal dirinya yang benci berdekatan dengan wanita, namun beruntungnya Slater lebih licik dari papanya, jika ia bisa menghalalkan segala cara untuk bisa merebut perusahaan itu.
Hingga ide menikahi Seveline terbentuk demi bisa mengambil perusahaan milik ibunya dari tangan Jovan.
Slater kira, perusahaan itu akan segera diberikan untuknya begitu dirinya menikahi Seveline, ternyata papanya ingkar janji. Kini papanya memberikan syarat padanya untuk ia memberikan cucu. Dan perusahaan bisa Slater ambil alih begitu Seveline melahirkan nantinya.
Dan itu yang menjadi kendala Slater saat ini, ia tidak suka dengan wanita, benci bersentuhan dan mustahil baginya bisa membuat Seveline hamil demi memberikan cucu pada papanya.
“Kau tahu sendiri kan, aku seorang aktris, aku idola banyak orang di luaran sana, tubuh serta wajahku adalah aset bagi perusahaan dan agensiku. Jika aku hamil anakmu, tentu itu akan menurunkan kesempurnaan dan ketenaranku, aku tidak mau hamil anak darimu, kau bisa mencari cara lain untuk memberi papamu cucu,” ketus Seveline yang beranjak pergi meninggalkan Slater sendiri di ruang tamu tanpa menyelesaikan diskusi yang belum usai.
Slater mengumpat penuh penekanan melihat penolakan Seveline yang begitu keras untuk diajak bekerja sama.
***
Club Ramos
Sudah hampir satu botol whiski Slater habiskan seorang diri dengan beberapa putung rokok sebagai selingannya.
“Jadi, bagaimana sekarang? Kau akan menyerah begitu saja? Seveline tentu tidak akan rela mengandung disaat kariernya sedang melesat tinggi,” tanya Ramos melihat betapa gusarnya Slater saat ini.
Slater meletakkan gelas kristalnya sedikit keras di atas meja, membuang napas dengan gusar sebelum akhirnya menghisap kembali lintingan tembakau di jemarinya.
“Itu tidak akan menghalangiku untuk merebut perusahaan yang sudah ibuku dirikan untukku, aku akan merebutnya, apapun caranya, aku akan menghalalkan segala cara, termasuk menyingkirkan Jovan dalam kehidupan papa,” kata Slater penuh tekad membuat Ramos kian cemas dengan sahabatnya ini.
“Kau tahu bagaimana papamu kan? Dia sangat menjaga Jovan, jangan membuat ulah, kau bisa terluka,” kata Ramos mengingatkan Slater untuk tidak berbuat buruk pada Jovan yang notabenenya anak emas dari Jagger.
Slater mematahkan putung rokok yang tinggal sejari manis, membuangnya ke asbak kaca itu dengan pandangan yang mengedar ke sekeliling ruangan yang penuh jejal manusia yang tengah berjoget ria.
“Jika aku tidak bisa membuat Seveline hamil,” gumam Slater bermonolog pada dirinya sendiri dengan kedua netra yang tengah memburu mangsanya, “Aku akan membuat wanita lain hamil anakku.” Sambungnya membuat Ramos terperangah tak percaya dengan hal itu.
“Jangan gila, semua wanita Palermo tentu akan bersedia mengandung anakmu mengingat betapa gilanya mereka dalam mengagumimu, lihat. Mata wanita mana yang tidak memandangmu dengan lapar, semua menginginkanmu,” kata Ramos mencoba menyadarkan akan kegilaan Slater yang begitu berambisi dalam merebut perusahaan milik ibunya.
“Maka dari itu tugasmu adalah membantuku untuk menemukan wanita yang tidak tertarik denganku,” ujar Slater dengan gamblang membuat Ramos berdecak kasar akan permintaan gila itu.
“Mana mungkin aku bisa menemukan wanita itu, tidak ada wanita yang seperti itu di Palermo, semua wanita tergila-gila denganmu, jangan harap kau bisa menemukannya,” bantah Ramos yang tak yakin akan permintaan Slater bisa terpenuhi saat ini.
Slater hanya diam dengan mata yang masih memicing dengan tajam di bawah lampu remang hanya untuk membidik mangsa yang menurutnya lemah dan bisa ia perdaya.
Sampai akhirnya netra tajamnya menangkap seseorang yang ia yakini sepertinya tidak begitu minat dan tertarik dengan gemerlapnya lampu disko dan keberadaannya di sana.
“Aku ingin pelayan wanita itu!” Pinta Slater menunjuk pada gadis muda yang tengah mengemas gelas kosong.
"Jangan gila, gadis itu masih SMA, ia dijual ayahnya sendiri untuk melunasi hutang, jangan kau persulit lagi hidupnya!" sentak Ramos tegas membuat Slater menyeringai dengan riang seolah itu hal yang menyenangkan baginya.
Slater menyandarkan punggungnya ke sofa, merentangkan kedua tangannya ke sisi samping dengan pandangan lekat pada wajah cantik gadis di seberangnya.
"Aku bisa membereskan sebagian masalahnya, kurasa dia tidak begitu suka bekerja di sini," gumam Slater penuh keyakinan, kemudian ia beranjak dari sofa memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Slater jangan gila, kau bisa pikirkan cara lain," kata Ramos menghalangi.
"Tidak ada cara lain lagi selain ini, aku harus cepat mengambil perusahaan ibuku dan menyingkirkan Jovan dari pandanganku, mereka sudah terlalu lama menikmati harta ibuku, dan gadis itu adalah alat yang tepat untuk membantu ambisiku tercapai!" tekan Slater sebelum akhirnya ia menghampiri gadis malang itu.