Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
ANDROMEDA

ANDROMEDA

Ind Chris | Bersambung
Jumlah kata
111.7K
Popular
1.1K
Subscribe
86
Novel / ANDROMEDA
ANDROMEDA

ANDROMEDA

Ind Chris| Bersambung
Jumlah Kata
111.7K
Popular
1.1K
Subscribe
86
Sinopsis
18+PerkotaanAksiGangsterKonglomeratBadboy
Andromeda memutuskan keluar dari keluarganya setelah mengetahui kejahatan yang dilakukan keluarganya kepada keluarga sepupunya hingga membuat sepupunya itu tidak sadarkan diri dan kedua orang tuanya meninggal dunia. Andro menyembunyikan identitasnya dan memulai kehidupan baru yang jauh berbeda dari kehidupan sebelumnya, ia tergabung dengan geng motor yang menguasai suatu daerah. Dalam perjalanan kehidupan barunya, ia bertemu dengan seorang wanita yang memiliki keluarga yang sama berantakannya dengan keluarganya, merasa senasib, ia pun akhirnya membantu wanita itu dan menjalin hubungan dengannya. Setelah berhubungan dengan wanita itu, hidupnya bukan berubah menjadi lebih mudah tetapi semakin rumit, sepupu yang sebelumnya mengalami koma, tiba-tiba saja menemuinya dan memintanya untuk membantu melawan keluarga Andro demi mengambil alih kembali perusahaan yang dibangun oleh mendiang kedua orang tuanya namun sempat dikuasai oleh keluarga Andro disaat sepupunya itu mengalami koma. Andro merasa ragu untuk menolong sepupunya itu karena ia tidak ingin kembali berhadapan dengan keluarganya, ia pun takut kalau wanita yang kini bersamanya itu akan mengetahui identitasnya yang sebenarnya. Akankan Andromeda membantu sepupunya dan bersama dengan sepupunya berhasil merebut kembali perusahaan itu?
PROLOG

Andromeda berjalan cepat masuk ke ruang kerja ayahnya, ia terlihat sangat terburu-buru, dan begitu ia masuk ke dalam ruang kerja mewah itu, ia tercengang dengan apa yang sedang berlangsung di dalamnya.

"Hei putra kebanggaanku , kemarilah!" panggil tuan Agustian, ayah kandung Andro.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Andro. Ia tidak menyangka kalau kedua orang tuanya serta kakaknya terlihat sedang merayakan sesuatu yang tidak sewajarnya bagi Andro.

"Sini sayang, bergabunglah bersama kami!" ajak nyonya Miranda, ibu kandung Andro. Andro masih terdiam di tempatnya.

"Apa yang sedang kalian rayakan?" tanya Andro lagi. Ia bukan tidak mengerti apa yang sedang dirayakan oleh keluarganya itu, tapi pertanyaan itu hanyalah ungkapan kalau seharusnya keluarganya tidak bertindak seperti itu.

"Apa kamu tidak bahagia dengan keberhasilan papa mencapai puncak jabatan?" tanya Arya, kakak kandung Andro. Andro menatap tajam ke arah Arya.

"Sedikit demi sedikit kita akan menjadi pemimpin untuk perusahaan terbesar di negeri ini!" seru Arya bangga.

"Kalian bangga dengan semua hal itu?" ucap Andro balik bertanya. Pertanyaan Andro itu membuat keluarganya terdiam terpaku.

"Kalian sedang berbuat kejahatan atas keluarga kalian sendiri!" tegur Andro.

"Kak Kovu dan kedua orang tuanya itu keluarga kita juga, selama ini mereka selalu memperlakukan kita dengan sangat baik, tapi begini balasan kalian?!" protes Andro.

"Kak Kovu sekarang sedang dalam keadaan koma dan kedua orang tuanya baru saja meninggal, tapi kalian malah sibuk mencuri aset miliknya sedikit demi sedikit!" tambahnya.

"Tidak ada kata 'keluarga' dalam sebuah bisnis, anak kecil!" ledek Arya. Arya menghela nafasnya dengan kasar. Andro kembali menatap kakaknya itu dengan tatapan tajam.

"Kamu tenanglah dulu, sayang!" ucap nyonya Miranda menenangkan putra bungsunya yang terlihat mulai terbawa emosi. Nyonya Miranda mengusap dada Andro dengan lembut.

"Kami tidak mengambil semua ini secara paksa, sayang!" ungkap nyonya Miranda.

"Istri dari Kovu sendiri yang menyerahkanya kepada kami! Kamu lihat di meja itu, ada surat pemindahan aset yang ditandatangani langsung oleh istri Kovu sendiri!" terangnya. Andro tersentak.

"Kak Kovu sudah menikah?" tanyanya kaget. Nyonya Miranda menganggukkan kepalanya.

"Kapan dia menikah?" tanya Andro penasaran.

"Apa kekasihnya sudah kembali dari perjalanan dinasnya?" lanjutnya. Nyonya Miranda menggelengkan kepalanya.

"Minggu lalu mama menikahkan Kovu dengan wanita yang sebenarnya dia cintai!" ungkap nyonya Miranda. Sekali lagi, Andro terkejut mendengar ucapan nyonya Miranda itu. Ia menangkap firasat buruk dari ucapan ibu kandungnya itu.

Tuan Agustian berjalan perlahan menghampiri putranya yang paling cerdas itu, lalu merangkulnya.

"Papa akan menjalankan perusahaan ini dengan baik dan kamu yang akan papa jadikan penerus papa!" ucap tuan Agustian dengan suara berbisik.

"Papa sudah menyekolahkanmu setinggi-tingginya, bahkan sampai ke luar negeri untuk mempersiapkan semuanya ini!" ungkap tuan Agustian. Andro menatap kedua mata ayah kandungnya itu dengan seksama.

"Papa sangat berharap padamu, Andro!" ucap tuan Agustian. Andro menghela nafasnya perlahan.

"Aku tidak menyangka kalau kehidupan yang kujalani harus seperti ini." ucapnya pelan. Seluruh mata tertuju pada Andro.

"Kalau seandainya aku tahu dari awal, aku tidak akan mau melakukan ini semua!" ungkap Andro.

"Aku tidak akan belajar dengan giat dan menjadi lulusan terbaik!" tambahnya.

"Andro!" tegur nyonya Miranda. Andro memandangi wajah ibunya itu sejenak.

"Sejujurnya, aku juga tidak begitu menyukai bisnis. Aku lulus dengan nilai terbaik hanya untuk membuat kalian bangga." ungkap Andro. Andro menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan cepat.

"Baiklah!" ucapnya.

"Sepertinya aku memang tidak cocok bekerja di dunia bisnis!" lanjut Andro.

"Andromeda!" Kali ini tuan Agustian yang menegur Andro, ia terlihat tidak setuju dengan pernyataan putra bungsunya itu.

"Maafkan aku, tapi sepertinya aku memang bukan bagian dari kalian!" ucap Andro.

"Aku akan segera menyerahkan surat pengunduran diri!" lanjutnya.

"Apa-apaan kamu, Andro?!" seru tuan Agustian marah.

"Saya permisi dulu!" pamit Andro. Andro membalikkan tubuhnya dan hendak meninggalkan ruangan itu, tapi tiba-tiba tuan Agustian berseru:

"Kalau kamu keluar dari perusahaan ini, kamu bukan lagi keluarga kami!" Semua yang berada dalam ruangan itu terkejut mendengar ucapan tuan Agustian.

"Kalau kamu bukan keluarga kami lagi, kamu tidak berhak tinggal di rumah kami!" tambahnya.

"Papa!" tegur nyonya Miranda. Andro membalikkan tubuhnya menghadap tuan Agustian, sejenak ia hanya memandangi ayah kandungnya itu dari kejauhan, tapi perlahan sebuah senyuman getir mengembang di bibirnya.

"Dengan senang hai! Aku akan segera mengemasi barang-barangku!" ucapnya. Andro sambil membungkukkan badannya lalu keluar dari ruangan itu, namun sesaat sebelum keluar dari ruangan itu, Andro membalikkan tubuhnya sejenak,

"Kuharap ini tidak benar, tapi entah mengapa aku curiga kalau kalian yang menyebabkan kedua orang tua kak Kovu meninggal dunia." ucap Andro pelan. Meskipun ia berbicara dengan pelan, tapi ucapannya itu membuat orang tua dan kakaknya tersentak. Sejenak Andro memandangi satu persatu anggota keluarganya itu, lalu sesaat kemudian dia kembali membalikkan tubuhnya dan akhirnya Andro benar-benar meninggalkan ruangan itu serta keluarganya.

...

Andro mengutak-atik ponselnya untuk menelepon seseorang, tapi sepertinya orang yang dituju tidak mengangkat panggilannya, ia mengulanginya beberapa kali sambil menyusuri selasar kamar pasien di sebuah rumah sakit mewah.

"Mengapa dia tidak mengangkat teleponku?" gumam Andro. Raut wajahnya terlihat bingung serta kesal.

Andro menyimpan ponselnya di saku celana lalu perlahan ia masuk ke sebuah kamar pasien yang tampak sangat mewah. Dengan hati-hati, Andro mendekati seorang pria yang terbaring lemah tak berdaya di ranjang dan berdiri di salah satu sisi ranjang tersebut. Untuk beberapa saat, Andro hanya berdiri terpaku sambil memandangi wajah pria tak berdaya yang ternyata adalah sepupunya yang kini dalam keadaan koma. Matanya terlihat berkaca-kaca.

"Kak..." ucapnya pelan memanggil pria tak berdaya itu, namun pria bernama Kovu itu tidak merespon sama sekali.

"Maafkan aku, aku tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, tapi sepertinya keluargaku melakukan sesuatu yang jahat padamu... dan juga keluargamu." ungkap Andro.

"Kuharap kecurigaanku ini salah!" tukasnya. Andro menundukkan kepalanya, ia terlihat menahan perasaan sedih dan marahnya yang bercampur menjadi satu.

"Aku tidak akan memintamu untuk memaafkan mereka meskipun mereka adalah keluarga kandungku, sudah jadi hakmu kalau kamu memang ingin membenci mereka." ucap Andro lagi.

"Akupun kini sangat membenci mereka!" akunya. Suaranya mulai terdengar bergetar, beberapa kali ia menghela nafasnya yang terasa berat.

"Aku akan pergi, kak!" ucap Andro akhirnya.

"Aku akan pergi dari sini!" tegasnya.

"Maafkan aku atas semua yang terjadi ini karena mereka melakukan perbuatan jahat itu untuk mengamankan posisiku." ungkap Andro. Ia kembali menghela nafasnya, dadanya terasa sangat sesak.

"Makanya sekarang kuputuskan untuk pergi dari sini karena aku tidak mau mereka menghancurkan kehidupanmu lebih dalam lagi dan menjadikanku alasan dari semua perbuatan jahat itu." tambahnya.

"Kuharap aku bisa menebus dosaku ini, tapi..." Ucapan Andro terputus karena dadanya terasa semakin sesak.

"Kumohon jangan pernah mencariku!" pintanya.

"Aku ingin lepas dari semuanya yang ada di sini!" tambah Andro. Akhirnya air matanya mengalir perlahan ke pipinya. Andro meraih salah satu tangan sepupunya itu dan menggenggamnya erat.

"Maafkan aku!" ucapnya dengan suara yang bergetar. Tangisnya pun pecah.

Andro bergegas keluar dari kamar rawat sepupunya yang bernama Kovu itu, karena terlalu terburu-buru, tanpa sengaja ia menabrak seorang wanita berambut pendek sebahu hingga nyaris membuat wanita itu terjatuh, beruntung dengan cepat ia menahan tubuh wanita itu.

"Maaf!" ucap Andro pelan.

"Kamu..." Wanita itu hendak berbicara kepada Andro, tapi ucapannya terhenti begitu melihat sorot mata Andro yang menatapnya. Andro memperhatikan setiap sisi wajah wanita itu.

"Ada apa?" tanya Andro.

"Ti.. tidak! Tidak apa-apa!" tukas wanita yang berumur sekitar pertengahan 20-an itu. Begitu mendengar jawaban wanita bertubuh sedikit gemuk itu, Andro segera beranjak dari tempatnya karena ia takut akan bertemu dengan keluarganya di sana, sementara itu wanita yang ditabraknya tadi terus memandangi Andro hingga ia tidak terlihat dari pandangannya.

...

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca