Bab 01. Jian Heng.
Di atas Bukit Lentera Emas, seorang pria muda dikejar-kejar banyak orang kuat. Pria itu adalah Jian Heng yang terkenal dengan kemampuannya dan juga berwajah tampan. Sudah banyak istri dan pasangan orang lain jatuh cinta kepadanya.
Yang membuat keluarga bangsawan menjadi sangat murka, Permaisuri Kekaisaran giok dan putrinya juga jatuh cinta kepada Jian Heng, dengan suka rela menyerahkan tubuhnya untuk dinikmati, sehingga membuat murka Kaisar Giok yang mengetahuinya.
Kaisar Giok adalah penguasa tunggal Nine Celestial Dynasty yang berada di Alam Suci, wilayah alam semesta Laniakea Supercluster. Para dewa dan iblis tunduk kepada Kaisar Giok.
Semua berawal dari sepuluh tahun yang lalu, kewibawaan Kaisar Giok dijatuhkan oleh seorang pria bernama Jian Heng. Jian Heng pun menjadi buronan. Hadiah yang digelontorkan untuk menangkapnya hidup atau mati sangatlah besar.
Sebenarnya, Jian Heng sendiri tidak menghendaki dirinya menjadi musuh bagi banyak orang. Akan tetapi, bukan karena hubungan kegelapannya dengan permaisuri Kaisar Giok yang membuatnya menjadi buronan, melainkan karena memiliki Tungku Emas Ilahi dan Kitab Delapan Hukum Jiwa yang menjadikannya sebagai daya tarik keserakahan para penguasa.
Entah bagaimana rumor mengatakan bahwa Jian Heng memiliki Tungku Emas Ilahi dan Kitab Kultivasi Delapan Hukum Jiwa tersebut. Hingga Jian Heng menjadi buronan, belum ada yang memastikan kebenaran Jian Heng memiliki Kitab Delapan Hukum Jiwa. Bahkan.
Selama ini, Jian Heng tidak pernah menggunakan Kekuatan Jiwa yang berasal dari Kitab Delapan Hukum Jiwa, dia sendiri tidak tahu berawal dari mana bisa ada rumor yang menyulitkannya.
Jian Heng sering menggunakan Tungku Emas Ilahi ketika membuat pil dan senjata, sehingga tungku itu diketahui oleh para penguasa; wajar jika para penguasa menginginkan tungkunya.
Yang pasti, karena dua harta berharga tersebut, Jian Heng menjadi seperti binatang yang diburu; hidupnya tidak lagi setenang dulu. Wanita-wanita cantik dan berbakat kekasihnya, tewas satu per satu demi melindunginya.
Selama pelarian bertahun-tahun, persembunyian Jian Heng akhirnya diketahui oleh para penguasa. Saat ini, Jian Heng telah terkepung di Bukit Lentera Emas, dia melihat Kaisar Giok berada di atas kapal angkasa bersama dengan para dewa dan iblis.
"Menyerah saja atau kami membunuhmu!" Titah Kaisar Giok.
Kaisar Giok tidak ingin membunuh Jian Heng. Seandainya Jian terbunuh, apa yang diinginkannya dan juga banyak orang akan ikut menghilang. Kitab Delapan Hukum Jiwa bisa dipelajari oleh banyak orang, tetapi tidak dengan Tungku Emas Ilahi yang bisa hilang seandainya Jian Heng terbunuh, kecuali, Jian Heng dengan suka rela memindahkan kepemilikan Tungku Emas Ilahi
"Yang Mulia Kaisar Giok sudah berbelas kasihan dengan tidak membunuhmu. Cepat menyerah dan berlutut!?" bentak salah satu pria, dia adalah Dewa Api Suci.
"Tidakkah kau kasihan terhadap wanitamu yang terpenjara? Apakah kau tega mengetahui mereka tersiksa setiap hari!" Sahut salah satu Dewa Iblis Surga yang bernama Shangdi Yecha.
Satu per satu para penguasa melontarkan perkataan buruk dan tekanan kepada Jian Heng. Tetapi, Jian Heng tidak membalas perkataan mereka. Entah bodoh atau sudah merasa putus asa, Jian Heng mendadak melepaskan serangan berenergi ke arah Kaisar Giok.
"Tapak Petir Kesengsaraan!" Teriak Jian Heng mengeluarkan jurus andalannya.
Dari langit muncul telapak tangan raksasa yang diselimuti petir; serat-serat petir itu menyambar-nyambar orang-orang di bawah. Semua orang mengeluarkan perisai energi dan mundur dari jangkauan daya rusak jurus tapak Kesengsaraan Petir.
Perbuatan Jian Heng jelas membuat semua orang marah, para jenderal kekaisaran segera memblokir serangannya dengan mengayunkan senjata andalan masing-masing. Para dewa dan iblis juga mengeluarkan jurus andalannya untuk menghancurkan serangan dari Jian Heng.
Di belakang Jian Heng, para kultivator ternama sedang melayang di udara, mereka melepaskan serangan terbaik, disusul serangan terkuat dari berbagai arah. Kaisar Giok hanya menatap tajam Jian Heng tanpa khawatir jurus Tapak Petir Kesengsaraan melukainya.
Boom boom boom...
Ledakan memekakkan telinga ketika Jian Heng dihujani serangan berenergi tinggi. Seketika tubuhnya hancur berkeping-keping, darahnya berjatuhan seperti air hujan. Jurus Tapak Petir Kesengsaraan langsung menguap ketika Jian Heng tewas.
Pusat lokasi serangan tertutup asap tebal dan debu. Semua tatapan mata tertuju pada lokasi itu. Tiba-tiba, dari tempat yang diselimuti asap dan debu, keluar sinar berwarna hijau yang melesat ke arah Kaisar Giok.
Para jenderal, dewa dan iblis segera melindungi kaisarnya dengan mengeluarkan perisai energi. Namun, sinar hijau tersebut tidak mampu dihentikan, sehingga berhasil menebus dinding perisai energi.
Akan tetapi, Kaisar Giok dengan mudahnya memegang sinar hijau tersebut. Setelah dilihat, sinar itu adalah batu giok. Batu giok itu adalah perekam suara. Melihat batu giok hijau tidak berbahaya, semua orang bernapas lega.
Setelah asap dan debu menghilang,, banyak orang yang mendekati tempat terakhir Jian Heng terbunuh, mereka berharap menemukan Tungku Emas Ilahi dan benda-benda lain yang tidak kalah berharganya. Sayangnya, mereka tidak mendapatkan apa-apa.
Kaisar Giok menghela napas panjang, lalu memberikan perintah kepada semua orang, "Demi martabat Dinasti Langit sebagai Pengadilan Surga, dan juga sebagai peringatan untuk semua orang, musnahkan seluruh keluarganya, tidak ada yang terkecuali!"
"Baik, Yang Mulia."
Para jenderal, dewa-dewi, iblis, dan kultivator menjalankan perintah Kaisar Giok. Kaisar Giok melihat lokasi terbunuhnya Jian Heng untuk terakhir kalinya.
Beberapa waktu kemudian, Kaisar Giok sudah kembali ke istananya, dan langsung pergi ke kamar pribadinya Sesampainya, dia mengeluarkan batu giok perekam suara. Setelah batu giok dialiri energi spiritual, keluar suara Jian Heng.
"Aku pasti akan kembali di tahun genap dan ganjil. Bersiaplah untuk menyerahkan lehermu, termasuk istri dan putri-putrimu! Aku, Jian Heng pasti akan kembali membalas dendam!"
Sebelum terkepung, Jian Heng sudah menyiapkan giok perekam suara untuk musuhnya; memberikan ancaman serta peringatan kepada Kaisar Giok. Kaisar Giok tersenyum sinis dengan ancaman yang tidak berarti apa-apa baginya; dia sudah mengantisipasi hal ini dengan memusnahkan seluruh keluarga Jian.
"Tidak akan ada tempat bagimu untuk terlahir kembali!" Tegas Kaisar Giok, lalu pergi ke kamar khusus berkultivasi.
Dua ratus tahun kemudian.
Semenjak kematian Jian Heng pemilik Tungku Emas Ilahi, Kaisar Giok tidak bisa hidup tenang, hari-harinya selalu gelisah karena teringat-ingat dengan ancaman dari Jian Heng. Selama ini, dia telah memerintahkan bawahannya untuk membunuh bayi laki-laki yang baru lahir. Tujuannya untuk mencegah kelahiran Jian Heng.
Setiap bayi laki-laki yang terlahir di tahun dan hari angka genap dan ganjil, selalu mengalami nasib mengenaskan; prajurit kekaisaran membunuh bayi laki-laki di seluruh wilayah Alam Suci, bahkan kejahatan Kaisar Giok sampai menjalar ke planet-planet lain.
Karena kejahatan Kaisar Giok yang dengan kejamnya membunuh bayi laki-laki tak berdosa, Kuil Alam Kudus sebagai penegak hukum tertinggi dan keadilan, menjatuhkan hukuman berat bagi Kaisar Giok, dia dipenjara di Gunung Api Abadi.
Kaisar Giok dijatuhi hukuman selama 10.000 tahun. Setelah bebas dari hukuman, Kaisar Giok bisa kembali menjadi seorang penguasa di Alam Suci. Untuk sementara waktu, jabatan sebagai seorang kaisar dipegang oleh permaisurinya.
Hingga waktu berlalu selama ribuan tahun. Tepat pada tahun genap ganjil; bulan Shelong tahun 6.969, kalender Trimurti unsur Yang, elemen Tanah. Pada bulan Shelong, tidak banyak bayi laki-laki yang terlahir...
Continent Twins Moon (Planet Bulan Kembar), Kerajaan Berlian berada di wilayah bagian Bulan Kembar Selatan. Benua Bulan Kembar sangat jauh dari Alam Suci, tapi masih masuk dalam teritorial alam semesta Laniakea Supercluster.
Di wilayah Kota Shima, di wilayah terpencil di dekat lembah, ada beberapa orang yang sibuk mengevakuasi seorang pria muda, di antara mereka ada seorang pria paruh baya yang panik; panik saat melihat putranya ditandu keluar dari dasar jurang dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Pria paruh baya itu adalah seorang tabib istana, bernama Jian Long, dan putranya yang tidak sadarkan diri itu bernama Jian Heng, usianya 17 tahun.
Walaupun Jian Long adalah seorang tabib handal berpengalaman, tetap saja panik melihat putranya yang terluka parah, dia segera merawat putranya dengan segenap hati. Segala pengetahuan dan pengalamannya dikerahkan demi kesembuhan putra semata wayangnya.
Kondisi Jian Heng terluka parah dan dibuang ke dalam jurang, terjadi setelah bertarung dengan putra mahkota kedua dari Kerajaan Berlian yang bernama Guo Zhang. Mereka bertarung karena seorang wanita cantik yang berasal dari Sekte Xianwu, wanita itu bernama Feng Yin.
Sekte Xianwu berada di wilayah teritorial Kerajaan Bulan Matahari, bertetangga dengan Kerajaan Berlian. Dua kerajaan itu dipisahkan lautan bebas sebagai perbatasan wilayah. Jika ditarik garis lurus, jarak antara kedua wilayah itu sejauh 2.096 km; tidak jauh bagi seorang kultivator yang bisa terbang.
Bagi pria lain, mungkin wanita tidak layak untuk diperebutkan, tapi berbeda dengan Guo Zhang sebagai seorang pangeran Kerajaan Berlian, dia harus menjaga kehormatan ayahnya sebagai seorang raja yang disegani.
Sedangkan Jian Heng, dia mempertahankan harga dirinya yang tidak mau diinjak-injak oleh keluarga kerajaan. Sebagai seorang putra dari tabib ternama, tabib Jian Long, Jian Heng menjaga kehormatan marga Jian, terutama nama baik ayahnya.
Walaupun Jian Heng tahu kekuatannya terpaut satu tingkat dari pangeran Guo Zhang, dia dengan tololnya masih saja nekad bertarung antara hidup dan mati.
Guo Zhang memiliki kekuatan tingkat Gold Core level 7, sedangkan Jian Heng berada di tingkat Foundation Establishment level 5. Bisa dipastikan jika Jian Heng seharusnya mudah dikalahkan.
Tetapi, Guo Zhang harus susah payah untuk mengalahkan Jian Heng, walaupun unggul dalam hal kekuatan. Karena sulitnya Jian Heng dikalahkan, pangeran Guo Zhang secara diam-diam menggunakan metode jahat untuk mengalahkannya, yaitu menggunakan bubuk Poison Soul, racun yang sangat dilarang di dunia kultivator.
Bubuk Poison Soul tidak beraroma, warnanya putih sedikit kecoklatan, saat disebarkan ke udara atau dilemparkan ke arah targetnya, maka bubuk racun tersebut dengan mudah terhirup. Jika sampai terhirup, racun membuat jiwa korbannya tertidur, kulit tubuhnya akan mengeluarkan darah hitam dan bau busuk. Bisa sembuh asalkan mengkonsumsi penawarnya.
Masalahnya, mendapatkan penawar Poison Soul tidaklah mudah, sebab tanaman-tanaman herbal yang dibutuhkan sangatlah langka.
Saat ini, tabib Jian Long bersama dengan anak buahnya sedang mencari penawar Poison Soul di wilayah kultus hitam, sekte yang dimusuhi oleh banyak kultivator, yaitu Sekte Mawar Hitam.
Sekte Mawar Hitam adalah sebuah perkumpulan rahasia, sebagian besar cara kerja mereka terselubung, mereka berada dalam kerahasiaan, dan terjerat dalam ajaran sesat tak manusiawi, dan mereka adalah para pembunuh bayaran yang akan menggunakan segala cara untuk berhasil menyelesaikan tugasnya.
Hanya di Sekte Mawar Hitam penawar Poison Soul bisa didapatkan. Tetapi, harganya sangatlah mahal, lebih mahal dari Pil Kultivasi tingkat Grandmaster tahap puncak. Selain itu, untuk bisa menemukan salah satu anggota Sekte Mawar Hitam, tidaklah mudah, apalagi menemukan lokasinya yang tersembunyi.
Sayangnya, niat Jian Long untuk mendapatkan penawar bagi putranya tidak sesuai harapan, ketika dalam perjalanan ia dihadang oleh pembunuh bayaran.
Jian Long dan anak buahnya bertarung dengan pembunuh bayaran. Sayangnya, sudah kalah dalam jumlah orang, juga kalah dalam hal kekuatan. Jian Long dan anak buahnya meregang nyawa dengan leher terpenggal.
Seorang tabib istana ternama terbunuh, jelas menggemparkan Kerajaan Berlian. Raja Guo segera memerintahkan kepada bawahannya untuk menangkap pembunuhnya. Kemudian, sebagai kepedulian dan atas pengabdian tabib Jian Long, Raja Guo memberikan penawar Poison Soul untuk Jian Heng.
Setelah utusan Raja Guo menemui keluarga tabib Jian Long, kabar berita tentang marga Jian tidak lagi terdengar, seakan-akan tidak pernah ada di Continent Twins Moon...