Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Reinkarnasi Di Keluarga Mafia

Reinkarnasi Di Keluarga Mafia

Yyomoixyz | Bersambung
Jumlah kata
639.5K
Popular
19.2K
Subscribe
1.1K
Novel / Reinkarnasi Di Keluarga Mafia
Reinkarnasi Di Keluarga Mafia

Reinkarnasi Di Keluarga Mafia

Yyomoixyz| Bersambung
Jumlah Kata
639.5K
Popular
19.2K
Subscribe
1.1K
Sinopsis
FantasiIsekaiDewaDewa PedangKultivasi
Jayde Islwyn, Seorang tentara bayaran veteran terkenal di Inggris. Kehebatan dalam menjalankan misi berbahaya di berbagai negara. Tapi suatu hari Jerman menjatuhkan bom dengan pesawat tempur di London pada tahun 1940 membuatnya harus menjalani masa yang sulit. Jayde akhirnya meninggal setelah menjalani kehidupan sengsara. Bereinkarnasi di dunia berbeda dengan Ki dan Mana, menjadi seorang anak dari keluarga Mafia Celeste yang terkenal akan Kekuatan dan Dominasinya. Merasa semua berjalan baik, karena kehidupannya sekarang memiliki segalanya. Ternyata takdir berkata lain. Ketika ia tidak sengaja masuk ke dalam ruang rahasia keluarga Celeste, dan menyentuh sesuatu yang seharusnya tidak ia sentuh. Ahaiyute mahluk kuat yang dulu bersemayam di tubuh kepala Mafia Celeste pertama, kini masuk di dalam tubuhnya. Sejak saat itu takdir hidupnya berubah. Dia harus berpetualang sejak kecil, mencari kepingan Ahaiyute yang tersebar di dunia. Di tambah organisasi jahat dunia, Bless Evil, Void God dan Blood Empress yang akan membayangi langkahnya. Akankah Aland Ben Celeste dapat melindungi orang-orang sekitarnya?
Chapter 1

19 January 1996 -  London, Inggris. 

"Tolong, berikan sedikit uangnya." Mengangkat kardus tinggi, menyodorkan ke setiap orang yang lewat didepannya. Di malam dingin dengan rintikan hujan menusuk kulit keriputnya. 

"Lihat gelandang ini. Apa dia benar-benar buta? Dia juga kehilangan kakinya?" Bisik seorang wanita dengan teman prianya, menatap sinis kearah gelandangan itu. 

"Abaikan saja. Sekarang orang banyak melakukan penipuan." Sang pria berjalan dengan cepat dengan wanitanya menabrak kardus yang gelandangan itu pegang hingga jatuh. 

Kehidupan yang aku lalui ini mungkin sebuah karma yang diberikan Tuhan untukku. Sebelum aku menjadi gelandangan menyedihkan seperti ini.

Aku adalah seorang tentara bayaran yang terkenal di Inggris. Semua orang yang mendengar namaku sebelumnya akan gemetar ketakutan, dan penuh hormat hanya sekedar mendengar namaku. 

"Tolong sedekahnya. Saya tidak makan beberapa hari ini." Raut muka yang penuh harapan menatap setiap orang, berharap mereka memberikan sedikit uangnya. 

Jayde Islwyn adalah nama ku. Seorang yatim piatu yang tinggal di panti asuhan khusus yang di buat oleh salah satu Jendral tentara Inggris.

Disini kami di latih dan diajari bagaimana bertahan hidup di dunia yang penuh dengan peperangan. Karena di masa ini, perang bisa terjadi kapan saja dan dimana jika ada kesempatan. 

Di usiaku, aku adalah anak yang paling berbakat diantara anak-anak seumuranku. Mungkin bisa mencangkup orang dewasa.

Di umurku 15 tahun aku sudah menjalankan berbagai misi mata-mata, pembunuhan, dan sesekali juga melakukan penyeludupan senjata ilegal ke berbagai Negara. 

Salah satu misiku yang paling terkenal hingga mengangkat namaku itu saat menjalankan misi di Russia. Menyelinap ketempat salah satu produksi senjata mereka serta Memata-matai apa yang direncanakan para petinggi tentara Russia. 

Tentu saja misi yang aku lakukan berhasil dengan sempurna. Pulang kembali ke Inggris dengan banyak informasi yang ada dibenakku.

Tak luput aku juga membunuh beberapa tentara serta satu Jendral untuk menutupi jejakku. Di akhir misi, aku tertangkap basah saat masuk ke gudang senjata mereka.

Dan akhirnya aku dicurigai oleh tentara Russia. Itu sebabnya aku kembali ke Inggris setelah 1 tahun lebih di sana, aku perlu menghapus jejakku.

Keterampilan ku ini terdengar hingga ke telinga pemimpin, orang yang mendirikan panti asuhan ini. Tak berselang lama dari waktu itu, aku diangkat sebagai ketua regu di organisasi baru yang dibuatnya. Dia memberikan nama organisasi  itu dengan sebutan Octagram, disaat usiaku menginjak 17 tahun. 

Octagram terdiri dari delapan orang, termasuk aku sebagai kaptennya. Kami menjalankan berbagai misi berbahaya lainnya yang diberikan oleh pemimpin. Semua misi kami laksanakan dengan baik, personil Octagram yang dipilih pemimpin juga orang-orang yang berbakat.

Sampai akhirnya organisasi kami benar-benar terdengar di dunia kriminal sebagai tentara bayaran yang hebat.

Pemimpin panti asuhan semakin gembira karena uangnya selalu mengalir deras tanpa henti dari Octagram kepadanya.

Orang-orang yang menyewa kami dari pemimpin selalu membayar lebih jasa kami, karena kami yang sangat profesional menjalankan tugas. Namun kebahagiaan, kesenangan, serta semangat  juang semua itu dirasakan tidak lama. 

7 September 1940, Jerman menyerang Inggris. Mereka membombardir Inggris tepat di jantung ibu kota London. Dengan 300 pesawat pengebom Jerman menyerang dermaga London.

Disaat kejadian itu, aku dan semua personil Octagram sedang melakukan latihan khusus disana, karena kami dapat perintah bahwa kami akan menjalankan misi baru di Mesir untuk membantu Amerika mengusir tentara Jerman. 

Serangan yang tak terduga itu, melumpuhkan ku berserta dengan anggota Octagram. Akibat serangan itu aku kehilangan penglihatanku, sebuah puing bangunan menghantam kepalaku serta kaki kiriku yang hancur remuk akibat puing-puing. 

Sejak saat itulah titik balik dikehidupanku. Aku bukan lagi mesin pembuat uang yang dimiliki panti asuhan. Aku bukan lagi serigala pembunuh.

Di matanya aku hanyalah baterai robot, yang bisa dibuang kapan saja jika habis, karena baginya baterai-baterai baru bisa ia ciptakan lagi dan bahkan bisa melebihi kejayaanku.

Sejak saat itu semua orang yang mengenalku menjauh, tidak ada lagi yang namanya teman atau  sahabat.

Aku benar-benar hidup sendiri di dunia yang gelap dan penuh peperangan ini. Serta harus bersembunyi dari bayangan-bayangan orang-orang yang menaruh dendam padaku. 

Orang-orang yang keluarganya aku bunuh atau hartanya bendanya yang ku rampas. Mereka memilih ku sebagai target balas dendam mereka. Aku harus hidup sembunyi-sembunyi selama hidupku. 

Hahaha! ini benar-benar Karma. Karma yang aku jalani sekarang ini, sebab dan akibat dari pembunuhan, penculikan yang aku lakukan selama jadi tentara bayaran. Sekarang menjadi pengemis gelandangan di salah satu sudut kota London. 

Umurku sekarang sudah 56 tahun sejak kejadian hari itu. 32 tahun hidupku, aku habiskan hanya menjadi pengemis. Dulu saat aku tinggal di panti asuhan makanan bisa aku dapatkan dimana saja.

Tapi, lapar yang selama ini aku rasakan sangat-sangat sakit. Aku sekarang sudah menjadi kerangka hidup yang berjalan, karena tubuhku hanya ada kulit dan tulang.

Dunia yang gelap dengan mata ini. Langkah kaki yang tidak pernah tepat, badan kering bagaikan ranting, rasanya aku menjadi manusia yang paling menderita di dunia. 

---

Menghala nafas panjang menatap kearah langit, rintikan hujan membasahi wajahnya. Aku benar-benar sangat lelah. "Lapar.. " gumam Jayde. 

Ia kemudian mengambil tongkat kayunya. "Sudah kuduga tempat ini selalu jadi yang terburuk untuk mengemis." 

Sampai sesuatu yang ia ingat terlintas di pikirannya. Ah, benar! Tempat yang kemarin cukup ramai. Aku akan pindah kesana saja. Aku ingat arah tempatnya. Tapi, karena hujan pendengaran ku sedikit terganggu. batin Jayde. "Permisi! Permisi!" Sembari berjalan perlahan. 

Baru saja berjalan beberapa langkah, terdengar suara tembakan dari jarak yang cukup dekat dari Jayde. 

"Apa itu? Apa hari ini akan ada orang gila lagi yang kalah taruhan?" Mencoba memperkuat pendengaran telinganya.

Lebih baik aku segera pergi dari sini. Orang-orang kaya selalu melakukan semuanya untuk memuaskan hasrat mereka batinnya. batinnya. 

Tapi yang ia dengar hanyalah teriakan orang-orang yang berlari berhamburan menjauh dari sumber suara. Sampai Tiba-tiba ada seorang pria menabrak dirinya dengan kuat. 

"Aaaa!" Tubuhnya perlahan jatuh ke tanah. 

DOOR! 

Suara tembakan terdengar lagi tanpa disadari peluru sudah bersarang di tubuhnya, menembus paru-paru Jayde. 

"Aahk!"

Sial! Apa seperti ini akhir hidupku?

Terbunuh oleh orang gila?

Mati Tertembak?!

Yah, aku yakin ini sensasi ketika peluru bersarang ditubuh. Bagaimana mungkin tidak, aku adalah mantan tentara bayaran hal seperti tertembak sudah hal biasa bagiku. Hahaha! batin Jayde dengan senyuman penuh diwajahnya. 

Jika ini mungkin, aku berharap. Aku bisa hidup kembali, hidup bereinkarnasi. Tentu saja hidup kembali menjadi manusia di kehidupan ku selanjutnya. Menjalani hidup normal seperti manusia pada umumnya, bukan sebagai mesin pembunuh yang mematuhi majikannya seperti anjing. Dan merasakan namanya cinta kasih sayang, keluarga. Bukan hal yang buruk juga sebenarnya. Tapi, UANG! Itu yang terpenting. Tanpa uang hidup, sama seperti kopi. Pahit.

Pikirannya mulai gelap gulita, ia juga merasakan sensasi dingin. Hhaaha uang! Hidupku hanya kuhabiskan hanya untuk mencari uang. BERENGSEK!

---

Gelap sekali.

Apa aku di Neraka sekarang?

Orang-orang sering mengatakan seperti itu kepadaku saat aku menjadi tentara bayaran. Orang yang melakukan kejahatan katanya akan masuk neraka. Yah... mungkin aku memang seharusnyaa di Neraka. Setelah apa yang aku perbuat selama hidupku.

Ahk! Sial! ini benar-benar gelap! SAMPAI KAPAN INI?! batinnya

Cahaya yang samar-samar perlahan terlihat di pandangannya. Sampai cahaya yang samar itu perlahan terbuka lebar di matanya. Ia melihat wajah seorang wanita tersenyum menatap kearah dirinya dengan penuh hangat kasih sayang.

Senyumnya bagaikan tepi pantai yang lebar, bola matanya yang bersinar bagaikan matahari yang di telan laut. Rambutnya yang halus terurai lembut dan bergelombang. 

"Wohwowh!"

Mengapa wanita ini terlihat sangat dekat padaku? Situasi macam apa ini?!

Tunggu! Aku bisa melihat?

Tidak! Wajahnya sangat dekat, ahk! Ini sangat besar!

MENJAUH DARIKU SIALAN!

Ah sial! Dia tersenyum. batin Jayde ngeri ketakutan, ia berpikir kalau orang didepan sosok raksasa seperti dogeng yang pernah ia dengar semasa hidup. 

Wanita itu masih tersenyum dengan suara lembut berkata. "Hari ini kamu adalah anugerah terindah yang aku miliki." Menyentuh hidung mungil Jayde dengan penuh lembut. 

WAHH!!

Mengapa jari-jarinya sangat besar?

Ahk! Dia benar-benar raksasa! Siapapun tolong!

Ah sial! Berhenti memegang HIDUNGKU!!

Tunggu! Mengapa aku tidak bisa bicara? Apa yang terjadi padaku? Suaraku tidak keluar sedari tadi.

"Kyaa.. huaaaa.. "

Apa ini hukuman?

*Ah benar! tentu saja ini hukuman. Aku adalah seorang pendosa. pasti Tuhan menghukum ku untuk tidak bisa bicara. Aku berterima kasih padamu Tuhan. *

Tapi, jika itu benar. Lantas teriakan bayi siapa yang terdengar sangat jelas ini? Hatinya dengan pikiran kebingungan. 

"Nyonya, didengar dari suara tangisannya. Sepertinya dia lapar Nyonya."

"Kamu benar. Sesaat dia lahir di dunia ini, Bayiku langsung lapar." 

"Dan anakku sangat tampan bukan?" Menatap dengan penuh kehangatan. 

Aku mengerti apa yang mereka bicarakan. Tapi, bahasa ini bukan bahasa Inggris. Ini bahasa asing. Ini pertama kalinya aku mendengar bahasa ini.

Ah tidak! Jangan raut wajah itu lagi!

"Uaaakk.. Oaaa.. " Teriakkan Jayde semakin kuat, tampaknya dia benar-benar lapar. 

*Sepertinya aku bereinkarnasi. Dan sekarang sedang dalam keadaan menjadi seorang bayi. Sungguh? Aku benar-benar bereinkarnasi! Yeah!" batinnya merasa sesuatu yang mustahil sedang terjadi padanya. 

Wanita itu mengarahkan pandangannya kearah suster dan bebarapa pria kekar disana. Mengisyaratkan pada mereka untuk memberi luang kepadanya serta bayinya. 

Perlahan-lahan mereka keluar dari ruangan itu hingga tersisa, dia dan bayinya. Iyah, hanya mereka berdua tidak ada yang lain. 

"Dengar bayiku. Ibu sangat bahagia sekarang"

"Ibu akan menjagamu, merawatmu, membesarkanmu dengan penuh kasih sayang."

"Ibu harap kamu tidak bersedih ..." Mengelus lembut kepala. 

"... karena tidak melihat ayahmu disini. Tapi, ibu pastikan satu hal padamu. Jika ayahmu tidak lama lagi akan kesini, untuk menggendongmu!" Suara yang menyejukkan hati, tersenyum menatap buah hatinya. 

"Ayahmu ... orang yang luar biasa dan ... sangat sibuk hihi."

"Uakkkk!" Tangisan bayi. 

"Cup! Cup! Cup!"

"Kamu pasti sangat laparkan."

"Sebelum ibu memberimu susu, ibu mau memberikan nama dulu padamu sayang. Sebentar umm ..."

"Karena ayahmu sibuk, ibu memiliki tanggung jawab seperti ini. Sebenarnya ini tanggung jawab yang diberikan ayahmu pada ibu."

"Tunggu sebentar ibu sedang memikirkannya, ummm ..."

Apa ini rasanya menjadi bayi? Sejak dari tadi aku ingin bicara. Tapi, yang keluar hanya suara tangisan sial! Wanita ini... adalah ibuku sekarang? batin Jayde. 

Tidak buruk. Aku merasakan kehangatan dan kasih sayang darinya.Bagaimana dia memperlakukanku seperti kaca. Sangat berhati-hati, agar tidak pecah dan melukainya.

"Ibu sudah mendapatkan nama yang cocok untukmu!"

"Ibu akan memasukkan nama belakang ayahmu jadi ..."

" ... sekarang namamu adalah Aland Ben Celeste. Nama yang bagus, bukan? Karena ibu berharap kamu menjadi anak yang baik dimanapun kamu berada dan berbakti selalu orang tua."

"Selamat datang di dunia, Aland Ben Celeste!" Memeluk bayinya dengan hangat dengan mata berkaca-kaca.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca