Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Warisan Dari Kakek

Warisan Dari Kakek

Recca | Bersambung
Jumlah kata
315.5K
Popular
43.7K
Subscribe
1.3K
Novel / Warisan Dari Kakek
Warisan Dari Kakek

Warisan Dari Kakek

Recca| Bersambung
Jumlah Kata
315.5K
Popular
43.7K
Subscribe
1.3K
Sinopsis
18+FantasiIsekaiHaremPewarisKarya Kompetisi
Pandu sudah jadi yatim piatu sejak berumur enak tahun.Orang tuanya meninggal akibat kecelakaan bis saat perjalanan ke kota untuk menjenguk saudara mereka dikota. Beliau mengalami pendarahan akut setelah melahirkan anaknya yang ke empat. Beliau se makin drop karena anaknya tidak bisa diselamatkan.
Jadi Priya Perkasa

Pandu sudah jadi yatim piatu sejak berumur enam tahun.

Orang tuanya meninggal akibat kecelakaan bis saat perjalanan ke kota untuk menjenguk saudara di kota. Beliau mengalami pendarahan akut setelah melahirkan anaknya yang ke empat. Beliau semakin drop karena anaknya tidak bisa diselamatkan. Karena orang tua pandu bergegas ke kota untuk menjenguk saudara nya tapi takdir berkata lain bis yang ditumpanginya terperosok kejurang sehingga tidak ada seorang pun penumpangnya yang Selamat.

Pandu sangat dekat dengan kakeknya. Mungkin sejak masih bayi sudah diasuh oleh kakeknya.

Kakek pandu sangat sayang padanya karena dari ke lima jelas cucu nya nanya lima yang laki laki salah satunya pandu. Padahal kakeknya sendiri punya lima anak cuma satu perempuan. Ayah Pandu anak bungsu dari kakeknya.

Sejak kematian orang tua pandu tinggal bersama Kakek nenek nya di desa kaki gunung kincir. Dua tahun kemudian setelah kematian orang tua Pandu nenek nya juga meninggal menyusul kedua orang tua pandu. Jadi sejak saat itu tinggal berdua bersama Kakek nya. Kakek pandu biasa di panggil dengan nama Sarip.

Sejak kematian orang tuanya Pandu jadi anak yang sakit-sakitan mungkin karena guncangan mental tiba tiba kehilangan ke dua orang tuanya. Walaupun sakit-sakitan kakeknya merawatnya dengan penuh kasih sayang. Pandu kecil menyadari kekurangannya kalau dia punya tubuh yang sakit -sakitan. Sehingga suatu hari di bertanya ke kakeknya bagaimana caranya supaya Pandu tidak sakit-sakitan lagi.

"Kakek gimana sih caranya supaya Pandu

juga sehat tidak gampang sakit. Pandu kan mau

juga jadi anak kuat". Pandu bertanya ke kakeknya.

Kakek Pandu sangat di segani di desanya

bahkan namanya terkenal sampai ke kota

provinsi sebagai ahli pengobatan tradisional.

yang hebat, selain itu dia juga terkenal

sebagai praktisi supranatural( Saat Pandu

Dewasa Nanti Ilmu Supranatural Kakeknya

akan di warisinya), dan juga sebagai ahli

beladiri bahkan ada dedas-desus dikalangan

masyarakat desa Kaki Gunung Kincir.

Bahwa kakeknya Pandu bukan sekedar ahli

beladiri biasa tapi seorang kultivator.

Bagi masyarakat desa Kaki Gunung

Kincir dan Juga Masyarakat kota sangat

hormat kepada kultivator. Karena bagi

mereka kultivator itu sangat luar biasa.

Seorang kultivator bisa melawan hukum alam. Misalnya manusia pada umumnya rata-rata umurnya cuma sampai di usia tujuh puluh tahun itupun sudah penyakitan tapi bagi kultivator usianya bisa sampai ratusan tahun dengan fisik yang masih segar bugar.

Mendengar pertanyaan Pandu yang ingin

jadi kuat membuat Kakek Sarip terharu.

Dia cuma bisa berkata kalau seorang anak

mau jadi kuat harus rajin makan, rajin makan

sayur dan buah, rajin makan ikan atau daging.

Kakek Sarip menjawab seperti itu karena Pandu malam makan apalagi akan sayur.

Seiring berjalannya waktu Pandu kecil

sudah besar tidak lagi sakit-sakitan seperti

saat masih kecil. Walaupun tinggal di Desa

Terpencil tapi karena kemahiran Kakek Sarip dalam ilmu pengobatan tradisional banyak membatunya dalam memilih makanan yang bergizi untuk Pandu Semua kebutuhan Pandu di siapkannya termasuk menyediakan nya susu pertumbuhan untu.

Tubuhnya Pandu saat ini sangat kuat

karena dari kecil rajin berolah raga.

Perpaduan olah raga dan makanan bergizi

membentuk fisiknya secara sempurna.

Pandu sangat suka belajar ilmu silat

hampir semua jurus-jurus silat kakeknya

sudah dia kuasai. Ilmu pengobatan

tradisional juga di pelajarinya. Dia senang

mempelajari ilmu pengobatan tradisional

karena menurutnya setiap obat yang di

butuhkan selalu berhubungan dengan alam mantra sebelum mengoleskan ramuan

istimewah itu ke burung pribadiku kecil.

Kakekpun mengoleskan ramuan dari

pangkal burungku sampai diujunnnya.

Setelah ramuannya merata Kakek

menyuruhku duduk di tempat tidur.

Akupun bersiap menahan rasa panas

yang disampaikan kakek sebelumnya. Dan

benar saja setelah tujuh tarikan napas ku

burung pribadiku panas sekali seperti terjepu

bara api yang sangat panas. Aku sampai menggertakkan gigi dan sampai menggigil

menahan panasnya.

Setelah tujuh tarikan napas akhirnya rasa

panas yang luar biasa perlahan berkurang.

Sarung yang kupakai sampai basah oleh

keringatku.

"Bagaimana tidak panas lagi ?" Tanya

kakek

Aku cuma bisa menggunakan kepala

menjawab pertanyaan kakek. Aku masih

terengah-engah setelah menahan dan

melewati rasa panas yang luar biasa.

Seandainya bertambah lama dua tirikan

napas lagi mungkin aku akan pingsang.

"Biarkan ramuan itu menempel sampai

pagi. Besok setelah bangun tidur langsung

cuci dengan air hangat".

"Baik Kek ! Apa ramuan ini tidak akan

jatuh kek ?".

"Tidak ! Ramuan itu menempel seperti

lem tidak akan terlepas walaupun kamu

lompat. Saat kamu tertidur ramuan itu akan bekerja seperti memijit dan menarik burung

mu dari pangkal kedepan, jadi biarkan saja'.

"Baik Kek".

"Sekarang tidurlah. Dalamn tidurmu nanti

pemilik dari ramnuan ini akan datang

memeriksa ramuannya. Kalau kamu

beruntung kamu akan bertemu dia dalam

mimpi dengan wujud gadis yang secantik

bidadari dan umurnya mungkin sedikit diatas

kamu".

"Haa. Memang dia beneran masih muda

kek?".

"Tampilannya memang masih mudah,

tapi nanti kita bahas lagi. Kalau dibahas

sekarang ceritanya akan sangat panjang.

Sekarang tidurlah!"

"Baik, Kek !".

Mungkin karena tubuhku terlalu lelah

habis menahan dan melewati panas yang

teramat sangat sehingga aku langsung

terlelap tidur.

....

Dalam keadaan tertidur aku rasakan

pijatan yang lembut diburungpribadiku.

Kadan ditarik pelan dari pangkal keujung

atau dipijit Pelan dari pangkal hingga

keujungnya. Karena pijitan itu terasa nyata

aku membuka mataku memperhatikan

kearah bawakhu. Aku melihat seorang gadis

muda yang sangat cantik yang terus memijit

dan mengelus burungku. Karena pijitannya

yang begitu nyaman aku tidak bisa membuka

mulutku untuk menyapa gadis cantik yang

terus memainkan jari lentiknya di burungku.

Dengan susah payah aku memaksa diriku

untuk bersuara.

" Hei, kamu siapa?".

Gadis cantik itu menoleh kepadaku

sambil tersenyum.

Tangannya tidak berhenti memijit dan

mengurut burungku.

"Aduh kamu siapa ? Kenapa kamu disini ?

Apa yang kamu lakukan?, Uhhh..."

Pijitan gadis itu makin terasa nyaman.

Dan rasa nyaman itu terasa mengalir ke setiap

saraf di tubuhku. Rasa nyaman itu seperti air

surgawi yang mengalir keseluruh tubuhku

kemudian mengisi semua ruang ditubuhku

dengan rasa nyaman yang tidak pernah aku

rasakan sebelumnya. Rasa nyaman yang luar

biasa itu akhirnya tubuhku tidak sanggup

menahannya sehingga meledak keluar

diujung burung pribadiku.

"Huuuu...akhhh"

Tulang tulangku rasanya terlepas semua

sehingga aku tidak bisa menggerakkan

tubuhku sedetik pun.

Setelah beberapa saat akupun membuka

mataku yang terasa berat.. Ada sinar terang

yang menerobos dari jedela kamarku. Aku

coba mengumpulkan kesadaran ku. Ternyata

sudah pagi. Rasanya baru beberapa

menit yang lalu aku tertidur. Apa karena

tidurku yang terlalu lelap sehingga terasa sebentar sekali.

Akupun langsung bangung dari tempat

tidur. Saat jalan hendak menghangatkan air

lututku gemetar setiap aku melangkah.

Setelah mebasuh burung pribadiku

dengan air hangat akupun sekalian mandi

membersihkan badan yang terasa lengket.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca