Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Pesona Sopir Tampan

Pesona Sopir Tampan

Bintang Samudra | Bersambung
Jumlah kata
101.3K
Popular
11.8K
Subscribe
754
Novel / Pesona Sopir Tampan
Pesona Sopir Tampan

Pesona Sopir Tampan

Bintang Samudra| Bersambung
Jumlah Kata
101.3K
Popular
11.8K
Subscribe
754
Sinopsis
18+PerkotaanSupernaturalBadboySistem21+
"Aku ditugaskan sebagai sopir pribadi istri konglomerat. Saat itu juga hidupku berubah." Mike Marsden sudah tiga kali melamar sebagai sopir perusahaan, dan untuk ketiga kalinya, ia berakhir menjadi sopir pribadi keluarga kaya. Sebagian orang mungkin sangat senang bekerja pada keluarga konglomerat. Namun, bagi Mike ada siksaan juga kenikmatan di sana. Terlebih istri atasannya selalu menggoda. Apa yang sebenarnya terjadi pada Mike? Saksikan kisahnya di sini.
Bab 1 Sopir Lagi

Sudah ketiga kalinya Mike Marsden berpindah tempat kerja. Namun, ia tetap berakhir menjadi seorang sopir pribadi dari keluarga kaya. Lebih parah lagi, ia menjadi sopir khusus dari anak serta istri atasannya.

Pertama di keluarga Stuart Dc, Mike menjadi sopir anak perempuannya yang masih sekolah di Senior High School. Lalu yang kedua menjadi sopir seorang nenek tua dari keluarga Harleen, dan sekarang ia akan ditugaskan dibagian sama, tetapi belum tahu siapa yang akan menjadi atasannya.

Padahal Mike melamar sebagai sopir perusahaan, lalu kenapa berakhir menjadi pribadi. Rata-rata mengatakan, Mike cocok juga sebagai seorang pengawal karena postur tubuhnya yang tinggi besar.

Masalahnya, karena postur inilah, Mike tidak nyaman pada majikan wanita yang menjadi atasannya. Mau muda atau tua, mereka begitu tertarik akan tubuh bidang itu. Lengan yang kekar, pinggang ramping, dan otot kaki yang kuat.

Ah, yang menjadikan diri Mike sempurna adalah wajahnya yang tampan. Alis tebal melintang. Bola mata cokelat dengan bulu yang panjang. Hidung mancung, rahangnya tegas, bibir tipis yang membuat setiap wanita memandang ingin mencicipinya, dan kulit kecokelatanya menambah kesan seksi.

Mike lebih cocok menjadi seorang model majalah dewasa dibanding sopir. Dia bisa kaya hanya dengan mengandalkan postur sempurnanya itu. Tinggi sekitar 180 cm, menjadikannya wujud bak dewa yunani.

Bukan sengaja bagi Mike mendapat tubuh kekar dan warna kulit eksotis. Dari ia lulus kuliah, Mike bekerja sebagai buruh bangunan. Susahnya mendapat pekerjaan, keluarga yang sederhana tidak bisa membuatnya hidup nyaman dengan mengandalkan ijazah.

Mike juga menjadi seorang instruktur fitnes di salah satu pusat kebugaran London di hari Sabtu dan Minggu, dan lagi-lagi pekerjaan itu membuatnya tidak nyaman lantaran fokus member bukan pada olahraga, tetapi tubuhnya.

"Mulai besok, kau bisa bekerja."

Mike terkesiap dari lamunannya. Mendapat pekerjaan sopir sebanyak tiga kali, membuatnya kembali pada masa-masa bekerja di dua keluarga orang kaya.

"Baik, Tuan. Saya akan datang tepat waktu." Mike menjawab seraya membungkukkan sedikit tubuhnya.

"Istriku sering berbelanja, pergi bersama teman-temannya. Dia sedikit cerewet juga. Kau tahan saja dengan mulutnya yang tidak berhenti mengoceh itu."

Mike tidak habis pikir. Semakin tua, seorang wanita malah bepergian. Lebih baik menemani suaminya di masa-masa renta begini, atau bermain bersama cucu, bukan berbelanja dan berkumpul bersama sosialita.

Tuan Cullen berumur 70 tahun. Dengan bantuan tongkat emas di tangan, ia dapat berjalan dan berdiri tegap. Rambutnya memutih, keriput tidak bisa disembunyikan, meskipun Tuan Cullen berniat melakukan operasi wajah.

Mike mendapat pekerjaan dari rekomendasi seorang teman. Mengira ia akan bisa mengemudikan sebuah mobil boks besar, tetapi sepertinya Mike tidak berjodoh. Nasib membawanya ke keluarga kaya raya.

"Biar aku panggilkan istriku. Dia sendiri yang akan mengatur jadwalmu." Cullen menggerakkan dua jarinya. Seorang pria perlente mendekatkan daun telinganya agar Cullen dapat bicara. Mike perkirakan umurnya sekitaran 40 tahun.

Pria perlente itu pergi, seorang pelayan tiba dengan membawa teh serta cemilan. Menghidangkan kepada Mike, juga Cullen.

"Minumlah, Nak." Cullen mempersilakan.

Sedikit kikuk, tetapi Mike tetap menyesap teh mahal koleksi orang kaya. Rasanya sangat berbeda dari teh kemasan atau yang ia minum di kedai pinggir jalan. Mungkin yang ia teguk sekarang adalah jenis teh Da-Hong-Pao.

Mata Mike teralih pada suara sepatu bertumit tinggi. Kaki jenjang yang melangkah mendekat, mulus sampai bola matanya naik memandang bentuk tubuh hampir sempurna dari seorang wanita.

Sungguh membuat keteguhan hati Mike goyah memandangnya. Wanita yang seumuran dengannya, ya, kira-kira sekitar 27 tahun. Bola matanya biru kehijauan, hidung mancung, bibir kecil penuh berisi. Bentuk wajah oval dengan dagu lancip. Tubuhnya padat pada bagian tertentu. Pinggang ramping, pas bila seorang pria merangkulnya. Kulitnya putih, seperti wanita eropa pada umumnya.

"Sayang, kau memanggilku?" Rose menurunkan sedikit tubuhnya untuk dapat mengecup bibir Cullen.

Untung saja Mike sudah meletakkan cangkir teh-nya di meja. Kalau tidak, mungkin gelas itu akan terlepas dari pegangannya lantaran Tuan Cullen yang tinggal menunggu waktu akhir hidupnya, memiliki seorang istri yang begitu muda.

Tapi, Mike berharap jika wanita itu adalah anak dari Cullen. Tidak dapat dibayangkan bila perempuan cantik yang duduk di samping Cullen sudah berstatus sebagai seorang istri.

"Mike, ini Rosemary George, istriku."

Harapan Mike gagal ketika mendengar ucapan Cullen. Lagi pula mana ada seorang anak yang akan bermesraan dengan ayah kandungnya sendiri. Mike terlalu berharap.

"Halo, Nyonya. Saya Mike Marsden. Sopir pribadi, Nyonya." Mike mengulurkan tangan.

Rose cuma melihat, tanpa ingin menyambut jabatan tangan Mike. "Aku Rose."

Mike lekas menarik tangannya. Ia juga tidak mau berjabat tangan dengan nyonya yang punya harta banyak. Itu hanya sebagai bentuk kesopanan saja dari bawahan kepada majikan.

"Pukul berapa saya harus datang, Nyonya?" Mike memberanikan diri bertanya.

Biasanya orang kaya tidak mau memandang pria miskin sepertinya. Jika Mike diperbolehkan datang pukul sepuluh, maka Mike akan berterima kasih sekali. Di pagi hari, ia bisa bekerja paruh waktu sebagai pengantar koran.

"Pukul delapan pagi, kau sudah harus di sini. Kau harus mencuci mobil yang akan aku naiki." Perkataan Rose bernada keangkuhan.

"Baik, Nyonya. Saya akan datang pukul delapan pagi besok."

Sama seperti gerakan dari Tuan Cullen tadi. Jason menunduk, mendekatkan telinga pada nyonya rumah itu. Pria perlente itu tidak banyak bicara, bahkan Mike belum mendengar suaranya dari tadi.

"Kau, ikutlah denganku," ucap Jason.

Suara Jason terdengar berat. Mike, lalu menjawab, "Iya, Tuan."

Mike bangun dari duduknya, membungkukkan tubuh sebagai tanda hormat pada tuan dan nyonya barunya, kemudian mengikuti langkah Jason menuju ruang belakang.

"Sofia, berikan seragam sopir untuknya."

Wanita yang memakai setelan kemeja putih dan rok hitam menyahut, "Baik, tunggu sebentar."

Suara Jason seperti Optimus Prime, salah satu tokoh favorit Mike dalam film. Memang cocok pada sosoknya yang berpenampilan rapi dengan setelan jas dan rambut licin yang disisir ke belakang.

"Sudah berapa lama kau bekerja di sini, Tuan?" Mike mencoba untuk berbasa-basi.

Jason menatapnya tajam. "Urus-urusanmu sendiri. Tidak perlu ada yang kau tanyakan."

"Oh, maafkan aku."

Mike mengutuk diri Jason dalam hati. Bertanya saja tidak boleh. Bukankah mereka sama, berposisi sebagai seorang bawahan. Ya, memang Jason sedikit lebih tinggi pangkatnya. Tapi, mereka tetap sama.

Sofia tiba dengan membawa satu kantung kertas berisi dua seragam sopir. Wanita itu tersenyum ketika melihat Mike yang tampan. "Hai, aku Sofia. Ini baju seragammu."

Mike pun membalas senyuman tulus itu. "Terima kasih, Sofia. Namaku Mike."

"Senang berkenalan denganmu, Mike."

"Aku ...."

"Sudah cukup perkenalannya." Jason memotong obrolan santai itu. "Kau pulanglah. Jangan lupa untuk datang tepat waktu besok."

Bersambung

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca