"Bang!"
Sebuah dentuman terdengar di dalam bank yang kacau balau. Nasa baru saja berlari masuk dan langsung terjatuh. Matanya berkedip-kedip seakan melihat bintang emas.
Nasa adalah seorang pemuda berusia awal dua puluhan yang hidup miskin di Kota Tarin. Dia tidak bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi dan terpaksa bekerja sebagai petugas keamanan karena keluarganya tidak punya cukup uang. Dia baru saja bekerja selama dua bulan saat tragedi perampokan bank itu terjadi. Secara kebetulan, dia sedang berpatroli di sekitar lokasi kejadian.
Saat berjalan melewati sebuah pintu, kepalanya dipukul oleh alat pemadam api. Pandangannya menggelap. Sebuah suara bergema dalam pikirannya.
"Ding! Sistem permohonan berhasil disiapkan dan paket hadiah sedang diundi untuk host."
"Ding! Selamat kepada host yang telah memperoleh tiga kesempatan untuk membuat permohonan."
Nasa kebingungan dan tidak bisa berpikir. Hanya satu hal yang ada dalam pikirannya, 'Aku tidak ingin mati.'
"Ding! Permohonan berhasil. Host memperoleh kemampuan pemulihan cedera. Keterangan: Apapun jenis trauma yang dialami oleh host, akan pulih dalam waktu lima detik."
Nasa merasakan aliran hangat mengalir masuk ke dalam tubuhnya seiring dengan suara sistem yang meredup. Pada detik berikutnya, kesadarannya kembali penuh. Dia meraba-raba kepala, lalu bangkit seolah tidak ada sesuatu yang terjadi.
"Siapa yang memukulku? Akan kubalas kau sampai mati!", tanpa basa-basi, dia langsung berteriak mencari pelaku.
"Ding! Permohonan berhasil. Host memperoleh kemampuan melempar. Keterangan: Dalam rentang yang diizinkan oleh host, tingkat keberhasilan lemparan adalah 100%."
Sebuah gelombang hangat lagi-lagi menyerbu tubuhnya. Dia memekik, meraih alat pemadam api di sampingnya dan melemparkannya ke perampok terdekat.
"Bang!", layaknya peluru kendali, alat pemadam api tersebut mendarat tepat di kepala salah satu perampok bertopeng. Tubuh perampok itu ambruk diiringi bunyi gedebuk, tanpa diketahui apakah dia hidup atau mati.
Peristiwa itu terjadi begitu cepat. Baik pegawai bank yang panik ataupun para perampok, semua dikejutkan oleh pemuda berseragam petugas keamanan yang tiba-tiba muncul. Salah satu perampok yang menutupi wajahnya dengan stoking mengaum keras dan siap menembakkan pistolnya.
Nasa terkesiap. Dia memindai sekitar tetapi tidak menemukan benda yang bisa dilempar. Dalam keadaan darurat, dia teringat akan sebuah koin di sakunya.
"Ding! Kemampuan melempar diaktifkan."
"Plak!", koin melayang masuk ke mulut perampok yang terbuka lebar. Perampok itu membeku, lalu meraba-raba tenggorokannya dan terjatuh ke tanah. Tubuhnya menggeliat kesakitan.
"Bosss!", perampok terakhir yang tersisa berteriak, lalu mengangkat kapak di tangannya dan berlari menerjang ke arah Nasa.
Setelah mengalahkan dua perampok berturut-turut, Nasa tampak semakin fokus. Dia tidak memikirkan banyak hal. Suara dalam pikirannya berseru lantang, 'Saya ingin membuat permohonan, biarkan saya menang melawan perampok ini!'
"Ding! Permohonan berhasil. Host memperoleh kemampuan bela diri."
Arus hangat mengalir ke dalam tubuhnya, perampok terakhir semakin dekat, "Manfaatkan kekuatanmu untuk bertarung!"
Nasa meringis, mengelakkan diri dari ancaman kapak milik si perampok. Sesaat kemudian, dia merebut kapak tersebut dengan gesit. Si perampok kehilangan keseimbangan. Nasa melancarkan serangan berikutnya. Kedua tangannya lincah menampar kepala si perampok dari belakang. Si perampok berbalik badan, mengirimkan tatapan tajam ke arah Nasa. Tanpa sempat melakukan serangan balasan, tubuhnya roboh dan beberapa bagian tampak mengeluarkan darah.
Suasana tiba-tiba hening.
Ketiga perampok itu tersingkir begitu saja?
Para pegawai bank dan sekelompok warga yang hendak melarikan diri memandang Nasa ketakutan. Suasana menjadi sangat aneh.
"Ding! Anda telah menghancurkan keinginan perampok tersebut untuk merampok bank dan berhak mendapatkan satu poin atribut yang dapat digunakan secara bebas."
"Ding! Anda berhasil menyelamatkan banyak orang dan berhak mendapatkan satu poin atribut. Keterangan: Anda dapat membuat permohonan saat poin atribut telah mencapai angka sepuluh."
Nasa mendengarkan suara sistem yang bergema di pikirannya dalam kebingungan. Perasaannya campur aduk, "Sistem? Sistem apa?"