Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Prajurit Amnesia

Prajurit Amnesia

Mahendri | Bersambung
Jumlah kata
945.7K
Popular
538.4K
Subscribe
6.1K
Novel / Prajurit Amnesia
Prajurit Amnesia

Prajurit Amnesia

Mahendri| Bersambung
Jumlah Kata
945.7K
Popular
538.4K
Subscribe
6.1K
Sinopsis
PerkotaanAksiDewa PerangPerangPahlawanPria Dominan
Bima Jenggala adalah seorang prajurit pasukan khusus yang ditakuti oleh semua pihak di dunia. Namun karena pengepungan musuh, dia terluka parah dan hanyut di laut. Ketika terbangun, dia kehilangan semua ingatannya dan telah dibawa pulang oleh seorang wanita cantik. Keluarganya menyalahkan wanita itu karena membawa pulang seorang pria asing. Tetapi mereka tidak tahu akan ada malapetaka yang mendatangi mereka dan hanya Bima Jenggala yang bisa menyelamatkan mereka.
Bab 1

Hening.

Seluruh jaringan Indonesia mati.

Anyer, tepi laut.

Cassandra, yang memakai bikini dan menonjolkan bentuk tubuhnya yang sempurna mengerutkan kening, melihat layar hitam ponselnya melihat sebuah berita duka.

"Apa yang terjadi?"

"Mengapa melakukan upacara berduka cita di siang bolong begini sih?"

"Dan seluruh jaringan harus mati, kenapa seluruh jaringan harus mati?

"Menyebalkan, siapa sih yang meninggal, kenapa upacaranya begitu meriah?"

Setelah menatap layar ponsel hitam yang diam selama lima menit penuh, baru kemudian Cassandra membuka layar utama.

Terlihat olehnya beberapa tulisan besar berwarna merah darah, muncul di beranda utama setiap situs web.

"Turut berbela sungkawa, Pahlawan Perang Sembilan Provinsi dikepung oleh orang-orang kuat dari sepuluh negara kemarin dan jatuh ke laut kematian!"

"Pertempuran ini, darah merah menyelimuti air biru, mayat-mayat mengapung di lautan biru!"

"Dalam pertempuran ini, satu orang dan satu pasukan mengalahkan jutaan tentara dari sepuluh negara!!"

Melihat berita utama di laman utama berbagai situs besar, mulut kecil seperti ceri milik Cassandra seketika membentuk ekspresi "O"!

Pahlawan Perang Jenggala? Bukankah ia legenda pahlawan tak terkalahkan yang sering diceritakan kakek dulu?

"Tidak heran jika seluruh internet mengheningkan cipta. Ternyata, legenda tak terkalahkan ini telah meninggal."

Setelah membaca sebentar berita tentang kematian "Pahlawan Perang Jenggala" ini, dia kemudian meletakkan ponselnya.

Raja Jenggala ini tentunya luar biasa. Tentu saja dia pahlawan untuk orang Indonesia. Tapi bagi orang seperti Cassandra, ini benar-benar terlalu jauh! Belum lagi, urusan yang mengganggu pikiran sendiri belum selesai.

Berbaring di sana, Cassandra memikirkan tentang keluarganya, dan wajah cantiknya menunjukkan sedikit kesedihan.

Suara lonceng bergema. Telepon genggamnya berbunyi. Begitu Cassandra melihat tampilan panggilan masuk, dia tahu itu adalah telepon dari sahabatnya. Telepon tersambung.

"Halo!"

Suara cemas datang dari telepon, "Sandra, kamu berada dimana dalam dua hari ini? Kenapa teleponmu tidak bisa dihubungi?"

"Apa yang terjadi, Lania? Aku sedang berlibur di villa keluarga," sambil minum minumannya, Cassandra berkata dengan acuh tak acuh.

"Sial! Apakah kamu tidak tahu, dalam dua hari lagi kamu akan menikah dengan tuan muda dari Grup Hanjaya? Kamu masih punya keberanian untuk pergi berlibur?"

"Karena akan menikah, apakah aku tidak bisa pergi berlibur? Lagipula, pernikahan keluarga semacam ini yang memperlakukanku seperti benda, mengapa aku tidak boleh keluar untuk mencari ketenangan?"

Di ujung telepon ada jeda sejenak, "Sandra, apakah kamu tidak ingin menikah dengan tuan muda dari Grup Hanjaya?"

"Bagi seseorang yang memiliki reputasi buruk, memiliki sifat playboy, dan memiliki skandal melakukan pelecehan seksual terhadap siswi selama tiga tahun berturut-turut, menurutmu, apakah aku ingin menikah dengannya?"

Telepon di ujung sana kembali sunyi.

Setelah berlalu sejenak, akhirnya dia berkata, "Jika kamu tidak mau, mengapa tidak bicara pada kakek yang sangat mencintaimu itu?"

"Kakekku koma selama lebih dari satu tahun, dan sekarang seluruh urusan keluarga telah sepenuhnya dikendalikan oleh pamanku yang jahat. Apa yang bisa aku lakukan?"

Setelah mendengar ini, suara di ujung telepon menghela nafas panjang, "Sandra, maaf, aku tidak tahu bahwa keluargamu begitu rumit!"

"Tidak masalah. Sejak awal aku hanya merupakan alat keluarga, dan aku sudah terbiasa dengan itu."

Dalam tatapan mata Cassandra tersembunyi sebuah penderitaan.

"Kapan kamu akan kembali?" tanya suara di ujung telepon.

"Tunggu sampai besok."

"Baik, ketika kau kembali, pastikan untuk memberitahuku ya. Bye bye."

Setelah menutup panggilan, Cassandra bangun dari kursi santainya. Sinar matahari bersinar pada kulitnya yang putih seperti batu giok. Tetapi dia sama sekali tidak peduli. Dia menatap ke arah lautan yang luas dengan mata yang jernih dan indah.

"Seandainya, aku bisa menjadi ikan, bebas dan lepas, betapa menyenangkannya."

Dengan menghela nafas pelan, dia melemparkan handuk mandinya, menampilkan lekuk tubuh yang sempurna.

Dengan satu lompatan besar, Cassandra melompat ke dalam air laut.

Angin laut sedang bertiup. Ombak sedang bergoyang. Cassandra berenang menuju ke dalam laut dengan tenang. Ombak, datang bertumpuk-tumpuk dari kejauhan. Saat Cassandra sedang berenang tanpa tujuan, tiba-tiba ada bayangan hitam muncul di permukaan laut jauh di depan pandangannya.

"Eh? Itu apa?"

Cassandra membelalakkan matanya, memandang dengan lebih seksama.

"Astaga, apakah itu manusia?"

"Bagaimana mungkin ada orang yang muncul dan mengapung dari kedalaman laut ini?"

Tanpa berpikir panjang, Cassandra segera berenang menuju bayangan gelap itu.

Cassandra kemudian berenang ke samping bayangan orang itu. Jika diperhatikan dengan seksama, ada seorang pria berpakaian hitam yang terapung di air laut. Pria ini, tidak diketahui apakah dia mati atau hidup. Dia diombang-ambingkan oleh ombak dan mengapung di sana.

Melihat kejadian itu, Cassandra yang baik hati tidak berpikir panjang, ia memilih untuk menyelamatkan orang tersebut terlebih dahulu. Beruntung dia bisa berenang dengan baik, sambil menyeret pria berbaju hitam, Cassandra berusaha keras berenang menuju tepi pantai.

Setelah mengeluarkan tenaga yang luar biasa, akhirnya Cassandra berhasil menarik pria itu ke tepi pantai. Dengan nafas yang terengah-engah, Cassandra segera memeriksa apakah dia hidup atau mati.

Ia memeriksa nadi orang tersebut. Nadinya berdenyut. Namun selembut benang sutra. Dia ternyata masih hidup!

Dia menundukkan kepalanya dan menatap pria di depannya lagi. Laki-laki itu tertelungkup, dan bajunya sudah basah kuyup oleh air laut. Setelah membalikkan badannya, baru kemudian Cassandra dapat melihat jelas wajah pria tersebut.

Kontur yang tegas, wajah yang kuat dan tampan, sungguh seorang pria tampan yang tak tertandingi. Sayang sekali, pria itu tampak pucat dan dan seperti tak ada darah di wajahnya karena terlalu lama berendam di air laut.

"Sangat…tampan"

Sambil menatap pria itu, tiba-tiba jantung Cassandra berdetak kencang sejenak. Tapi dia bukan seorang yang terobsesi dengan ketampanan. Sambil mengambil nafas dalam-dalam, dia segera mulai melakukan CPR pada pria itu.

Setelah melakukan puluhan kali, akhirnya denyut nadi pria tersebut kembali pulih, ia berhasil menyelamatkannya.

"Akhirnya berhasil diselamatkan!"

Cassandra menghela nafas panjang, dan berkata, "Tapi siapa sebenarnya orang ini? Bagaimana dia bisa berada di laut? Dan juga, dimana aku bisa menempatkannya?"

"Tempat ini sangat terpencil dan tandus, tak ada seorang pun di sini. Jika seseorang tersesat di sini dan air pasang datang di malam hari, bukankah itu berarti membiarkan mereka menunggu kematian?"

Setelah berpikir matang-matang, Cassandra memutuskan untuk sementara waktu membawa pria asing ini ke villa keluarganya.

Setelah kembali ke villa keluarganya, Cassandra meletakkan pria itu di tempat tidurnya.

Dengan tubuh penuh pasir, Cassandra melirik pria yang sedang tidak sadar itu. Ia memutuskan untuk mandi dulu, lalu membawanya ke rumah sakit kota untuk diperiksa.

Pada saat itu juga, di jalur jalan berliku-liku di pegunungan, tiga mobil Mercedes hitam, datang dari kejauhan.

"Gadis kecil ini, Sandra, benar-benar nakal!"

"Beberapa lama lagi upacara pernikahan akan dilakukan, dan dia masih pergi ke villa keluarga untuk berlibur sendirian? Jika bukan karena sahabat baiknya yang memberitahuku tepat waktu, bagaimana kita bisa menemukan gadis nakal ini?" kata seorang pria paruh baya dengan wajah yang serius. Ia mengenakan setelan jas mewah, menikmati cerutu duduk di kursi belakang mobil.

"Kakak, jangan marah, Sandra hanya keluar untuk tenangkan pikiran, dia tidak akan melakukan sesuatu hal yang buruk."

Di sisi lain, seorang pria yang tampak jujur dan anggun cepat-cepat berbicara.

"Adik kedua, bukannya aku tidak memberitahumu, putrimu harus diajari untuk disiplin dan patuh. Coba pikirkan, jika pernikahan dengan Grup Hanjaya gagal kali ini, apa yang akan dilakukan keluarga Susanto kita di masa depan?"

Barata Susanto yang mendapatkan teguran, hanya bisa berkata, "Ya."

"Dengarkan aku, setelah menemukannya kali ini, kita harus ikat dia sampai dia menikah dengan tuan muda dari Grup Hanjaya. Tanpa perintahku, tak ada seorang pun yang diizinkan membuat gadis ini meninggalkan rumah keluarga Susanto satu langkah pu" Rudy Susanto sekali lagi menegaskan dengan suara keras.

Empat mobil mewah, dengan kecepatan tinggi menuju villa keluarga Susanto.

**

Di dalam villa keluarga Susanto.

Cassandra baru saja selesai mandi. Tubuhnya terbungkus handuk mandi, kulitnya seperti batu giok, dan kakinya telanjang. Dia menyeka rambutnya dan keluar dari kamar mandi.

Melihat pria yang tidak sadarkan diri yang terbaring di sana, Cassandra bergumam, "Kamu beruntung telah bertemu denganku! Setelah aku membawamu ke rumah sakit kota untuk membangunkanmu, kamu harus berterima kasih kepadaku!"

Setelah mengeringkan rambutnya, Cassandra bersiap untuk mengemas barang-barangnya dan kembali ke kota.

Ia tanpa sengaja melirik pakaian basah yang dikenakan pria itu, Cassandra merasa, setidaknya harus mengganti pakaian basahnya dengan yang kering.

Tanpa memperdulikan apapun, dia meraih badan pria itu untuk melepaskan pakaian basahnya.

Ia melepaskan semua pakaian pria tersebut. Cassandra kaget dan tertegun. "Ya Tuhan, siapa sebenarnya yang telah aku selamatkan?"

Dia melihat laki-laki tersebut memiliki sejumlah bekas luka yang mengerikan di tubuhnya, bekas luka tersebut tersebar luas, seperti tato yang mencolok! Yang lebih menakutkan lagi, punggung pria terdapat sebuah tato kepala naga.

Pada saat yang sama, pintu villa keluarga didorong terbuka dengan suara "brak".

"Sandra, ikutlah denganku.. pulang kerumah!"

Orang yang memasuki ruangan dengan terburu-buru itu adalah ayah dari Cassandra, Barata Susanto, dan juga pamannya, Rudy Susanto. Masuk pula pengawal keluarga Susanto dibelakangnya.

Ketika Barata Susanto dan Rudy Susanto melihat Cassandra, yang dibungkus handuk mandi, berada di atas tempat tidur bersama seorang pria yang bugil, mereka langsung tertegun.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca