Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Dokter Ahli Bela Diri

Dokter Ahli Bela Diri

Li Zhen | Bersambung
Jumlah kata
111.1K
Popular
25.8K
Subscribe
1.2K
Novel / Dokter Ahli Bela Diri
Dokter Ahli Bela Diri

Dokter Ahli Bela Diri

Li Zhen| Bersambung
Jumlah Kata
111.1K
Popular
25.8K
Subscribe
1.2K
Sinopsis
18+PerkotaanSupernaturalDokter Genius21+Urban
Daniel, pria yang dianggap miskin itu ternyata seorang Dokter Ahli Bela Diri. Setelah kemampuannya diketahui banyak orang, para wanita mulai menghampirinya satu per satu. "Tolong benihi rahimku, Tuan Daniel!" ucap salah satu wanita yang mendekatinya.
Bab 1 - Melepas Celana Wanita

"Dasar pria bodoh! Cepat minta maaf ke tuan muda Andrew!" teriak seorang wanita cantik bernama Kimberly. Dia menatap tajam ke arah pria yang ia bentak, Daniel.

Daniel terperangah, terkejut tak percaya atas apa yang ia dengar. Semestinya Kimberly adalah pacarnya. Namun, kekasihnya tersebut malah berselingkuh dan menyuruhnya untuk meminta maaf ke selingkuhannya yang bernama Andrew itu.

Apa itu masuk akal?

Kemudian Daniel dengan penuh amarah berkata, "Apa aku tak salah dengar, Kimberly?"

"Kamu yang berselingkuh sampai check in dengan pria bajingan ini, tapi aku yang harus minta maaf kepadanya? Omong kosong apa itu, Kimberly?!" sambung Daniel sambil menunjuk Kimberly dan Andrew yang masih sama-sama di atas ranjang hotel dengan pakaian yang acak acakan.

Sebelumnya, Daniel mendapat info dari rekannya tentang Kimberly yang masuk ke dalam hotel bersama seorang pria (Andrew).

Awalnya, Daniel tak ingin mempercayai hal tersebut, namun dia memutuskan untuk mengecek ke hotel terkait. Dan ternyata apa yang dikatakan rekannya adalah sebuah kebenaran, dia bahkan memergoki Kimberly yang sedang bermesraan dengan Andrew di atas ranjang.

Setelah Daniel memergoki, dia malah disuruh meminta maaf, sungguh tak masuk akal.

Kimberly saat ini nampak begitu kesal, terlihat dari dahinya yang berkerut. dia lalu berkata dengan lantang sambil memeluk lengan pria di sampingnya. "Memangnya kenapa jika aku berselingkuh dengan tuan muda Andrew yang kaya raya?"

"Coba bandingkan dengan dirimu sendiri, Daniel? Andrew adalah tuan muda dari salah satu keluarga terkaya di kota Silverian ini, keluarga Antaram. Sedangkan kamu hanyalah seorang OB berpenghasilan rendah!" lanjut Kimberly dengan nada merendahkan.

Kimberly juga melayangkan sebuah kata putus dan mengakhiri hubungannya dengan Daniel, dia sudah tak sudi berpacaran dengan pria miskin.

Mendengar itu semua, Daniel sekarang mengerti bahwa Kimberly tak jauh beda dengan wanita murahan yang rela melepas kesuciannya untuk pria kaya.

"Ku pikir kamu wanita baik-baik, ternyata kamu hanyalah wanita kelas rendah, Kimberly!" ejek Daniel.

"Apa katamu!" Kimberly teriak marah-marah.

"Kenapa? Kamu tak terima kah dengan kebenaran yang ku ucapkan?" balas Daniel dengan iringan emosi.

Di saat itu, Andrew yang sejak tadi hanya diam akhirnya bersuara. "Heh, sebaiknya cepat kau pergi dari sini, aku sudah tak tahan dengan bau busuk dari pria miskin sepertimu."

"Sekarang ya sudah jelas bahwa mantan kekasihmu ini lebih suka denganku yang punya banyak uang, jadi sadar dirilah dan jangan ganggu Kimberly lagi!" tambahnya. Nada bicaranya seperti tuan muda arogan pada umumnya.

"Cih sombong amat! Uangmu ya sejatinya bukanlah milikmu, tapi milik keluargamu!" celetuk Daniel.

Andrew tertawa. "Lucu sekali kamu, Daniel. Entah uang itu dari mana, yang penting uang itu bisa membuatku mendapatkan kenikmatan dari tubuh mantanmu. Sedangkan kamu yang tak memiliki apa-apa hanyalah seorang pecundang!"

Kemudian Kimberly yang masih di sebelah Andrew langsung menggerakkan tangannya, membuat gestur mengusir. "Buruan cabut dari sini!"

Daniel mendengkus tak langsung menuruti apa yang dikatakan Kimberly dan Andrew. Sebagai gantinya, dia mengambil sebuah kursi di sampingnya dan langsung dilemparkan ke Andrew.

BRAK!

"Makan tuh kursi!" Daniel lalu bergegas pergi dari kamar hotel setelah melampiaskan amarahnya.

Di sisi lain, kali ini giliran Andrew yang dipenuhi amarah. "Beraninya kamu menyakitiku, Daniel!"

"Tunggu saja, aku Andrew Antaram pasti akan membuatmu menyesal setelah menyinggungku seperti ini!" teriak Andrew dengan penuh amarah yang lekas ditenangkan oleh Kimberly.

Sedangkan Daniel tak peduli dengan teriakan yang tak jauh beda dengan gonggongan anjing, hanya saja dia sedang tenggelam dalam pikirannya sambil terus melangkahkan kakinya hingga di depan hotel.

Daniel kemudian mendongak menatap langit, wajah tampannya semakin memancar setelah terkena sinar matahari, rambut hitamnya agak bergoyang karena tiupan angin.

"Apa gunanya wajah tampan dan berbadan bagus jika masih hidup miskin?" tanya Daniel kepada dirinya, sedikit meratapi nasibnya.

Lalu ada seorang pria menepuk pundak Daniel sambil menanyakan. "Apa kamu menyesalinya, Tuan Daniel?"

"Andai kamu tak mendonasikan semua uang hasil kerja kerasmu sebagai pembunuh bayaran di masa lalu, kamu pasti jadi orang terkaya di dunia ini!" sambungnya.

Mendengar hal tersebut, Daniel melirik pria itu dengan tatapan tajam, aura di sekitarnya secara mendadak menjadi mencekam.

"Apa kamu sudah bosan hidup, Ronny?!"

Hanya dengan 6 kata itu, Ronny merasa nyawanya akan berakhir. Dengan buru-buru, dia meminta maaf, dia tak seharusnya mengatakan hal tersebut dengan santai, apalagi dia dulu sudah pernah diperingatkan oleh Daniel.

Daniel lalu mengembuskan nafas pelan dan membiarkan Ronny kali ini.

"Sudahlah. Setidaknya terima kasih karena telah memberitahuku soal Kimberly," ujar Daniel dengan iringan ekspresi yang kompleks.

Ronny memilih untuk tak menjawab, dia takut salah ucap dan membuatnya kena amarahnya.

Selain itu, Ronny takut bukanlah tanpa alasan, melainkan karena dia tau persis bagaimana masa lalu Daniel yang ia ikuti sebelum memutuskan pensiun sebagai pembunuh bayaran. Daniel di masa lalu adalah pria bengis dan kejam ke semua musuhnya.

Sesaat kemudian, Daniel mengecek jam di ponselnya. "Haish, ternyata sudah lebih dari jam 4 sore, waktunya shiftku bekerja, aku harus segera berangkat ke rumah sakit."

Daniel lalu meminta bantuan Ronny untuk mengantarkannya ke rumah sakit tempat dia bekerja sebagai OB.

Dalam perjalanan ke sana, Ronny yang saat ini tengah menyetir mobilnya itu bertanya, "Bukankah sia-sia jika kamu hanya bekerja sebagai OB? Padahal keahlian medismu sudah seperti dewa, Tuan Daniel."

"Sayangnya di kota ini butuh ijazah, aku tak punya ijazah kedokteran. Keahlian medisku semuanya berasal dari almarhum guruku, warisan darinya," jawab Daniel dengan jujur.

Daniel dari dulu tak pernah sekolah, sebab saat kecil dia diculik dan diasingkan di suatu tempat. Untungnya saat itu dia ditemukan oleh gurunya, si kakek Tua yang ahli segalanya.

Ronny lalu kepikiran suatu hal yang lekas ia ungkapkan, "Bagaimana jika kamu membangun klinik sendiri?"

Daniel mengembuskan nafas panjang. "Andai semudah itu, aku pasti sudah membangun klinik dari setahun lalu."

Kemudian Daniel hendak mengatakan sesuatu, tapi tiba tiba terdengar suara tembakan keras.

DORR!

"Aaaahh Tolong! Ada yang tertembak!"

"Cepat pergi dari sini, selamatkan diri!"

Suara tembakan itupun disusul dengan teriakan histeris orang-orang yang membuat segalanya terasa kacau.

Ronny secara reflek menghentikan mobilnya, sedangkan Daniel dengan cepat keluar dari mobil, bergegas menuju ke suara tangisan.

Di sana, Daniel menemukan seorang wanita muda yang meringis kesakitan sambil memegangi area sekitar selangkangannya. Sedangkan orang lainnya sibuk menyelamatkan diri, takut adanya tembakan susulan.

Tanpa pikir panjang, Daniel membopong wanita itu dan dibawa ke mobil Ronny.

Untungnya mobil Ronny cukup luas yang membuat Daniel dengan mudah memasukkan wanita itu ke dalam mobil.

Wanita tersebut sekarang terlentang di kursi belakang mobil. Dia meringis kesakitan, memohon. "Tolong bawa aku ke rumah sakit secepatnya!"

Daniel tak menanggapi, dia melirik ke arah kursi kemudi yang ternyata sedang kosong.

'Kemana, Ronny?' tanya Daniel dalam hatinya, dia kemudian memilih untuk fokus mengurus wanita yang nampak begitu kesakitan terlebih dahulu.

Daniel menatap tepat ke arah paha atas si wanita yang tertembak. Dia lalu dengan ceroboh memegang dan hendak melepas celana wanita itu.

"Eh apa yang kamu lakukan?!" Wanita itu teriak histeris.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca