Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
aku terlalu kuat

aku terlalu kuat

dnx.real | Bersambung
Jumlah kata
66.5K
Popular
6.0K
Subscribe
528
Novel / aku terlalu kuat
aku terlalu kuat

aku terlalu kuat

dnx.real| Bersambung
Jumlah Kata
66.5K
Popular
6.0K
Subscribe
528
Sinopsis
18+FantasiFantasi TimurPahlawanKekuatan SuperKultivasi
Seorang pemuda dari Bumi tanpa sengaja bereksperimen dan mendapatkan kekuatan yang melampaui batas akal. Ketika ia terbangun, ia mendapati dirinya berada di Bumi paralel—dunia di mana sihir dan kultivasi hidup berdampingan. Di dunia ini, para penyihir dihormati sebagai pahlawan, sementara para kultivator dikenal sebagai penguasa kekuatan sejati. Namun, kehadiran pemuda ini mengubah segalanya. "A-Ampuni aku…!" Teriakan putus asa terdengar dari makhluk surgawi sebelum tubuhnya meledak oleh semburan cahaya gamma—ditembakkan dari jarak satu juta tahun cahaya. Di Sungai Waktu Tak Berujung, para ahli dari berbagai era dan dimensi memandangnya dengan wajah pucat. "Anak ini… terlalu kuat! Bagaimana cara melawannya?!" Namun, tak ada yang bisa menghentikan sang ilmuwan muda dalam perjalanannya. Saksikan bagaimana ia mendominasi seluruh kosmos tanpa akhir…!
bab 1: kematian

Di sebuah laboratorium rahasia di bumi.

seorang ilmuwan muda,menatap alat reaktor didepan nya.

"friday,bagaimana dengan tes keberhasilan nya"

"tingkat keberhasilan nya masih 60 persen boss,ada kendala mungkin di bagian,pembentukan mikroblackhole nya yang tidak stabil".

mendengar itu ilmuwan muda mengerutkan kening nya,jika hanya 60 persen itu bisa menyebab kan kegagalan walaupun hanya 60 persen.tapi kita harus mencoba.

"kita akan coba,friday aktifkan reaktor nya."

"bos apakah kami yakin??,satu kesalahan membuat lab akan meledak."

"tidak apa apa,kita coba saja,yang penting aku sudah siap untuk hal ini"kata ilmuwan muda itu dengan tegas seolah olah siap mempertaruhkan nyawa nya.

Lampu merah mulai berkedip di seluruh laboratorium saat Friday mulai menjalankan perintah.

"Reaktor mikro black hole diaktifkan… daya meningkat… 30%... 50%... 70%..."

Ilmuwan muda itu menatap layar dengan tatapan penuh antisipasi. Di dalam ruang vakum khusus, titik hitam kecil mulai terbentuk, berputar dengan kecepatan luar biasa.

"Berhasil… aku benar-benar menciptakan singularitas buatan!"

Namun, kegembiraannya hanya bertahan sesaat sebelum alarm berbunyi keras.

"Peringatan! Singularitas mengalami ketidakstabilan! Massa bertambah secara eksponensial!"

"Friday, stabilkan gravitasi reaktor!"

"Tidak bisa! Medan gravitasi melebihi batas toleransi! Jika ini terus berlanjut, kita semua akan—"

BOOM!!

Sebuah ledakan dahsyat mengguncang laboratorium, menghancurkan segalanya dalam sekejap. Cahaya menyilaukan menelan tubuh ilmuwan itu sebelum semuanya berubah menjadi kegelapan.

---

"..."

Kesunyian.

Tidak ada suara, tidak ada cahaya, hanya kehampaan.

Tiba-tiba, kesadarannya kembali.

Dia bisa merasakan sesuatu… detak jantung… aliran darah di tubuhnya… napasnya yang naik turun.

Matanya terbuka perlahan.

Yang terlihat bukan lagi laboratoriumnya, melainkan langit-langit putih yang asing. Ia sedang berbaring di tempat tidur empuk dalam sebuah ruangan mewah.

"Di mana aku…?"

Tubuhnya terasa berbeda. Lebih muda, lebih segar. Rambutnya lebih panjang, kulitnya lebih halus.

Seolah-olah…

Dia berada di tubuh orang lain.

Ingatan asing tiba-tiba mengalir ke dalam kepalanya.

Nama tubuh ini adalah Sumo. Seorang siswa Akademi Pahlawan. Dunia ini… mirip dengan Bumi, namun ada perbedaan besar: kekuatan super benar-benar ada.

Di dunia ini, para pahlawan bertarung melawan kejahatan, menggunakan sistem yang memungkinkan mereka mengembangkan kekuatan luar biasa.

Sumo dulunya memiliki segalanya—pacar yang cantik, adik yang seksi, dan bibi yang menawan. Namun, semuanya berbalik ketika sang protagonis dunia ini muncul.

Kesalahpahaman demi kesalahpahaman terjadi, membuat semua orang mulai membenci Sumo. Pacarnya meninggalkannya, teman-temannya menjauhinya, dan keluarganya meremehkannya.

Namun… dia tidak peduli.

Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah satu hal:

Kenapa eksperimen reaktor mikro black hole-nya gagal?

Matanya menatap kosong ke langit-langit.

"Sepertinya aku punya banyak waktu untuk mencari tahu…"

Sumo duduk di tempat tidurnya selama beberapa menit, mencoba mencerna semua yang baru saja terjadi. Meski banyak hal yang membingungkan, dia tahu satu hal pasti—tidak peduli di dunia mana dia berada, hidup harus terus berjalan.

Dia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi. Saat menyalakan keran, air hangat mengalir dengan sendirinya, seolah-olah telah diprogram dengan sensor otomatis. Cermin di depannya memperlihatkan wajah seorang pemuda tampan dengan rambut hitam sedikit berantakan.

"Jadi ini wajahku sekarang…" gumamnya sambil menyentuh pipinya.

Setelah mandi dan mengenakan seragam akademi pahlawan, Sumo keluar dari kamar. Rumah ini benar-benar mewah—sebuah vila berlantai tiga dengan desain modern, lengkap dengan teknologi canggih di setiap sudutnya.

Di ruang makan, makanan sudah tersedia di meja. Seorang pelayan robot dengan bentuk menyerupai manusia berdiri di sampingnya.

"Selamat pagi, Tuan Muda. Sarapan Anda telah disiapkan," kata robot itu dengan suara lembut.

Sumo duduk dan mulai menyantap makanannya.

"Dunia ini… benar-benar gila," pikirnya. "Teknologinya jauh lebih maju dari Bumi. Bahkan sudah ada robot pelayan yang bisa berbicara dan melayani manusia."

Selesai makan, dia berdiri dan berjalan keluar rumah. Tidak ada siapa pun di rumah ini selain para robot.

Adiknya dan bibinya sudah lama pergi. Mereka tidak mau melihatnya lagi, meninggalkannya sendirian di rumah besar ini. Tapi setidaknya, bibinya yang kaya masih meninggalkan sejumlah uang untuknya—20 juta yuan.

"Bahkan jika aku sendirian, aku masih bisa hidup nyaman," gumamnya sambil tersenyum tipis.

Dia menuju garasi, di mana beberapa mobil mewah terparkir rapi. Pilihannya jatuh pada mobil sport hitam mengilap dengan desain futuristik.

Saat dia masuk ke dalam mobil, sistem otomatis menyambutnya.

"Selamat pagi, Tuan Sumo. Ke mana tujuan Anda hari ini?"

"Akademi Pahlawan," jawabnya.

"Dikonfirmasi. Memulai perjalanan."

Mesin mobil menyala dengan suara halus, lalu keluar dari garasi dan mulai melaju menuju akademi.

Sumo bersandar di kursi, menatap pemandangan kota melalui kaca mobil. Dunia ini sangat mirip dengan Bumi, tetapi jauh lebih maju—gedung-gedung tinggi dengan desain modern, jalanan penuh dengan mobil otomatis, dan berbagai billboard holografik yang menampilkan berita tentang pahlawan-pahlawan terkenal.

"Jadi ini dunia baruku… Aku harus mulai mencari tahu lebih banyak tentangnya," pikirnya.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca