Adskhan Seorang pemuda berusia 18 tahun. seorang pemuda yang berprofesi sebagai Ojol atau ojek online. Selain Ojol,. adskhan juga kuliah di bidang manajemen bisnis dan bisnis online. Walaupun Sebagai mahasiswa tapi adskhan sangat jarang masuk kuliah karena saat ini adskhan sedang mencari uang untuk membayar semesteran kampus.

Adskhan tinggal bersama sama dengan ibunya karena sejak kecil adskhan sudah di tinggal ayahnya. Ayahnya meninggal dunia akibat kecelakaan di saat adskhan di lahirkan. Lahirnya adskhan adalah hari dimana ayahnya meninggal.

Setiap Adskhan menanyakan ayahnya,ibunya akan menceritakan itu. Bahkan untuk tahu Seperti apa wajah ayahnya adskhan tidak bisa karena ibunya tidak memiliki foto tentang ayahnya.

Ayahnya meninggal saat kelahirannya maka setiap tahun, adskhan tidak pernah merayakan apa itu ulang tahun.

Sejak kecil, adskhan selalu bertekad untuk menjadi orang sukses. maka kemauan belajarnya lebih tinggi daripada rekan rekan sebayanya.

Hanya sayang kadang kemauan tanpa sarana akan sering menghambat tekad adakhan. Sering adskhan tidak boleh mengikuti Tes atau ujian dikarenakan belum membayar iuran sekolah.

Ibu yang hanya penjual gado gado di pinggir jalan, mampu untuk terus menafkahi adskhan tanpa adanya bantuan dari pihak keluarga maupun pemerintah.

Disaat adakhan sedang menunggu orderan penumpang telpon adskhan pun berbunyi.

'" Adskhan! kamu sekarang ada dimana? Ibumu -__ibumu_ pingsan. Aku sudah panggil ambulan, sekarang ibumu sedang di bawa ke rumah sakit Mitra Keluarga "

Pikiran adskhan seperti berhenti berputar, mendengar kabar ibu nya pingsan seakan beban berat ada di pundaknya. Mata nya seakan berkunang2 tetapi adskhan paksakan untuk berfikir jernih dan sadar.

Napas nya tak teratur, Dadanya terasa sesak dan Tangannya menggenggam erat ponsel yang di gunakan untuk menelpon. Ibu....? pingsan?

Apa? Suaranya hampir tak dengar pelan dan penuh pertanyaan. Apa yang terjadi di ibu ku?

" Iya, Adskhan! Ibumu terjatuh di saat sedang melayani pembeli gado2. Ibumu bilang kepala pusing dan setelah itu langsung pingsan, ambruk begitu saja!

Adskhan langsung mematikan panggilan, jantungnya berdegup sangat kencang. Diambilnya helm dan kunci motor maticnya. Dan melaju ke rumah sakit mitra keluarga.Sambil menyalakan motornya adskhan bergumam," tidak boleh ada yang terjadi pada ibu"

Ibu satu satunya inilah yang menjadikan adskhan terus belajar dan ingin menyenangkan ibunya. Bagi adskhan, apa yang di inginkan ibunya akan di penuhinya.

Kondisi jalan saat ini sangat licin setelah hujan dan gerimis. Jalanan juga sudah mulai ramai tapi adskhan memacu kendaraannya dengan sangat cepat. Jalanan yang licin tak menjadikan adskhan mengurangi kecepatan. Ban belakangnya sempat slip dan terpeleset saat melewati sebuah tingkungan.

Baginya saat ini yang terpenting adalah ibunya, adskhan tak peduli dengan teriakan orang lain dan cacian orang di sepanjang jalan. Ibunya harus selamat.

10 menit kemudian adskhan sudah sampai di depan rumah sakit mitra keluarga. setelah memarkirkan motornya, adskhan langsung menuju UGD.

Dengan Nafas yang masih terengah engah dan jaket yang basah, mata adakhan menyapu ruangan dan mencari sosok ibunya yang sangat berarti.

" Bu Rory, ini adskhan" Adskhan memanggil sosok tetangga yang di kenalnya. bu Rory berdiri di depan ruang perawatan.

Sosok bu Rory adalah sosok tetangga yang baik. Tidak jarang bu rory membantu ibunya meminjamkan uang dan beras. Setiap hari raya bu Rory akan membeli baju baru untuk saya juga.

Bu Rory pun menoleh " Adskhan, akhirnya kamu datang. saya sangat khawatir dengan kondisi ibumu!"

" Ibu bagaimana keadaanya ?" tanya adskhan dengan penuh kekhawatiran, nampak wajah pucat dan penasaran menungu tentang kabar dari ibunya.

" ibu mu baru masuk kedalam dan hasil periksa anggota awal. Ibumu sangat lemah, tekanan darah berkurang. Diagnosa sementara dokter mengatakan bahwa ibumu mungkin kecapean dan kurang makan..."

Mendengar hal itu, adskhan sangat sedih. Sebagai anak laki- laki tapi masih membiarkan ibunya terus bekerja keras untuknya setiap hari.

Sejak pagi tiba ibunya sudah berbelanja ke pasar untuk mempersiapkan berjualan gado2. setelah dari pasar langsung memasak dan setelah itu membuka lapak gado2 sampai sore.

Dimalan hari kadang ibunya juga menerima jasa setrika dan cuci sehingga fisik dan kondisi ibu setiap hari istirahat nya berkurang. Dan akibat kecapean dan istirahat kurang penyakit cepat datang.

Adskhan tahu kondisi ibunya memang kurang sehat, setiap saat terdengar batuk kecil, dan tidurnya sering menggigau kedinginan.

Tapi adskhan tak menyangka penyakit ibunya akan separah itu. Hari hari saat ibunya sakit kalau di tanya akan menjawab tidak apa apa, cukup minum obat warung juga akan sembuh.

Kini ibunya terbaring di rumah sakit, jelas tidak tahu penyakit apa yang sedang terjadi pada ibunya, adskhan merasa resah dan bolak balik di pintu perawatan.

Kemudian di saat adskhan sedang menunggu di depan pintu, pintu itu terbuka dan seorang perawat menghampirinya. perawat dengan wajah judesnya datang menghampiri adskhan dan berhenti di depannya.

" Anda dari keluarganya, ini tagihan dari rumah sakit, Anda juga perlu mempersiapkan uang sebesar 400 juta untuk di lakukan operasi pada tiga hari kedepan. Silahkan bayar tagihan hari ini di loket pembayaran" kata perawat sambil menyerahkan kwitansi dan langsung pergi.

Adskhan melihat kwitansi untuk tagihan awal hari ini sebesar 5 juta rupiah, tapi yang menjadi shock adalah 400 juta untuk biaya operasi ibunya dan harus di siapkan dalam waktu tiga hari.

400 juta tentu saja angka yang belum pernah terbayangkan oleh adskhan melihat uang 10 juta adskhan tidak pernah apalagi 400 juta.

Takdir seakan sedang mempermainkan adskhan, 400 juta harus mencari kemana, kalaupun meminjam pada siapa. Meminjam ke bank, jaminannya apa,.

Adskhan sangat pusing sampai tak tahu harus berkata dan berbuat apa. Terduduk lemas di meja depan ruang perawatan dan adskhan mencoba berfikir jernih.

" 400 juta, kemana harus aku mencarinya" dalam kebingungan adskhan mengingat yang bisa di minta tolong saat ini adalah pacarnya yaitu Miftah.

Miftah adalah pacarnya yang selama ini dari mulai kelas satu SMA selalu di bantu adskhan dari mulai kosmetik hingga biaya makan kadang adskhan akan menyempatkan diri untuk membantunya.

Miftah bukan dari keluarga miskin tapi sangat dekat dengan adskhan sehingga adskhan sangat patuh pada dirinya. Setiap bayaran dari ojek kadang di gunakan oleh Miftah untuk memesan makanan dan adskhan tak pernah marah.

Saat ini ibunya sedang sakit dan orang pertama yang akan di mintai tolong adalah Miftah. Dan semoga Miftah mau membantunya.

Adskhan mencoba untuk menelpon nya, tapi nada panggilan tidak terhubung, coba kirim pesan pun tidak langsung terjawab. Suasana hati adskhan semakin tidak karuan. Adskhan keluar rumah sakit untuk menelpon kembali Miftah.