Di salah satu kota bernama Alaric, sebuah kelahiran dengan keajaiban telah hadir pada bayi laki-laki yang mungkin hanya khayalan belaka, tapi setelah dilihat, tampak nyata. Semua orang di Kota Alaric ingin melihat keajaiban tersebut. Dia lahir dengan tubuhnya dikelilingi cahaya emas menyala seperti harta karun. Tangisannya merdu, mengundang lebih banyak orang untuk datang melihatnya.
Seorang pria berkata, "Periksa anak ini!"
Dia adalah Kepala Keluarga Hutama dan keluarga ini merupakan salah satu keluarga besar di Kota Alaric. Apa yang ingin diketahuinya tidak lain hanya untuk kepentingan dan keberlangsungan Keluarga Hutama.
Setelah diperiksa, hal mengejutkan dan sulit dipercaya telah mengalir di tubuh anak ini, yaitu Setetes Darah Suci Phoenix Surgawi.
Anak dengan Darah Suci Phoenix Surgawi ini, bernama Farhan Hutama.
Darah Suci Phoenix Surgawi bukan sekadar darah biasa, melainkan esensi kehidupan dari makhluk legendaris dan sakral, yaitu Phoenix Surgawi.
Darah ini dipercaya dapat mempercepat kultivasi seseorang secara drastis, memungkinkan peningkatan level yang pesat dan menembus batasan yang sulit dijangkau orang lain.
"Rawat anak ini dan berikan yang terbaik untuknya! Anak ini adalah kebanggaan keluarga Hutama!" Ungkapnya dengan penuh suka cita dan teramat bahagia.
Kemudian, Farhan tumbuh dan dibesarkan dengan penuh cinta oleh semua keluarganya. Selain mempunyai Darah Suci Phoenix Surgawi, Farhan juga dianugerahi kecerdasan yang sangat tinggi. Di usianya yang sangat muda dengan darah suci itu, Farhan menjadi jenius nomor satu di antara generasi muda Kota Alaric.
Kehidupan Farhan berjalan baik dan itu merupakan mimpi yang sangat indah. Karena, apa yang terjadi selanjutnya merupakan mimpi buruk dan merupakan peristiwa mengerikan yang menghantui sepanjang hidupnya. Dunia yang awalnya sangat diinginkannya itu seketika retak, pecah dan runtuh.
Tubuhnya terjatuh dan terombang-ambing di kegelapan. Farhan terus berputar tanpa bisa menghentikannya hingga tubuhnya itu menghantam kuat permukaan dingin, yang seketika dunia telah usai menciptakan dunia baru.
Bagi Farhan, dunia ini sangat familiar dan seketika permukaan tadi bergeser. Sehingga tubuhnya saat ini tertahan di tembok dingin dengan dia tidak bisa bergerak sedikitpun. Namun, bagaimanapun Farhan memaksanya, dia tidak bisa melepaskan diri hingga kepalanya menoleh kanan dan ke kiri. Tampak seseorang menekan dan mengunci kedua tangannya itu.
Nafasnya bergetar, matanya terus terbuka lebar, tanpa bisa berkedip dan seseorang membisikkan sesuatu di telinganya.
Dia berkata, "Demi keluarga, mengorbankan kamu seorang sudah sepadan."
Farhan ketakutan dan semakin bertambah ketika sebuah pedang menampilkan wajahnya di sisi bilah kilapnya. Jiwanya meronta-ronta, tubuhnya sangat ingin digerakkan, tapi mirip seperti ketindihan. Dia hanya bisa merasakan dingin dari ujung pedang tersebut.
Kemudian, rasa dingin itu menusuk tulang belakangnya yang menciptakan rasa sakit teramat menyakitkan. Matanya melotot dan lehernya menegang hingga memperlihatkan urat nadi. Seketika, Farhan terbangun dari mimpi buruknya itu dengan tubuh masih gemetaran.
Rasa sakit itu membuat tubuh Farhan keringat dingin. Dia mengepalkan tinjunya dengan sangat erat hingga melukai diri sendiri.
Dengan tatapan tajam, penuh kebencian dan amarah, Farhan berkata. "Mimpi itu lagi."
Menandakan bahwa Farhan sudah beberapa kali melihat dirinya diperlakukan sekeji itu hingga menanamkan peristiwa tersebut sebagai mimpi buruk yang tak pernah usai baginya.
Mimpi buruk itu merupakan adegan tiga tahun lalu, yang mana sebelum kejadian terdapat sebuah kesepakatan antara Sekte Pedang Tlonder dengan Kepala Keluarga Hutama, yaitu mereka meminta Farhan Hutama menyerahkan darah sucinya kepada putra Kepala Sekte Pedang TIonder dengan tujuan, agar tuan muda bisa membentuk Tubuh Suci Phoenix Perang.
Tubuh Suci Phoenix Perang merupakan bukti nyata betapa berharganya darah suci yang ada pada Farhan. Dengan tubuh seperti itu, tuan muda Sekte Pedang TIonder akan memiliki fisik yang luar biasa kuat, tangguh dan selaras dengan energi alam semesta serta mungkin memiliki keunggulan tempur yang tak tertandingi.
Oleh karena itu, Sekte Pedang Tlonder menjanjikan perlindungan selama tiga ratus tahun bagi Keluarga Hutama. Tentu saja, imbalan tersebut merupakan peluang besar untuk Keluarga Hutama bisa bangkit. Selain itu, Sekte Pedang TIonder adalah salah satu dari tujuh tempat suci kultivasi terbesar di Timur Barren.
Ini semakin meningkatkan peluang tersebut untuk keberlangsungan hidup Keluarga Hutama, karena itulah Kepala Keluarga Hutama tergiur dengan imbalan itu sehingga memerintahkan orang untuk secara paksa mengambil darah suci dari tubuh Farhan.
Usai insiden mengerikan yang menimpa Farhan, Sekte Pedang TIonder mendapatkan apa yang mereka mau dan mereka memenuhi janji. Hanya dalam beberapa hari saja, Keluarga Hutama telah menerima berbagai keuntungan dari Sekte Pedang TIonder, dan bahkan membiarkan generasi muda Keluarga Hutama masuk sekte untuk belajar.
Tiga tahun berlalu, Keluarga Hutama berkembang pesat dan menjadi salah satu dari tiga besar di Kota Alaric. Perayaan besar-besaran diadakan dan semua Keluarga Hutama merasa senang kecuali Farhan, yang darah sucinya dirampas.
Dan statusnya sebagai jenius terhempas menjadi sampah. Semua pujian dan kekaguman dari keluarga berubah menjadi ejekan dan pandangan dingin.
Farhan akhirnya tahu tentang siapa yang merampas darah sucinya. Dia mendatangi Sekte Pedang TIonder dan menuntut keadilan untuk dirinya. Namun, mereka hanya tertawa dan memberitahu bahwa Farhan telah dijual keluarganya sendiri.
Farhan terkejut dan tidak menyangka kalau keluarganya sendiri tega terhadap dirinya. Dia kini sebatang kara dan demi hidupnya, dia tetap mencoba meminta hak-haknya, tapi malah dipukuli tanpa ampun oleh mereka.
Pulang dengan penuh luka, bahkan dikucilkan. Tapi, Farhan tetap tegar dan berusaha untuk kuat. Namun, tidak lama dari apa yang Farhan lakukan kemarin.
Tindakan Farhan yang menuntut keadilan tersebut sampai ke telinga Kepala Keluarga Hutama. Sontak, agar mereka tak menyinggung pihak Sekte Pedang TIonder, Farhan diusir secara terang-terangan dengan orang-orang dari Sekte Pedang TIonder ikut menyaksikan.
"Pergi dari sini dan jangan pernah kembali!" Teriak Kepala Keluarga Hutama dengan nada lantang.
"Apa yang kuperbuat sampai kalian setega ini padaku? Semua kulakukan yang terbaik demi keluarga Hutama dan balasannya ini?" Tanya Farhan.
"Terbaik demi keluarga Hutama? Kamu cukup berprestasi pada masa kejayaan mu dulu. Dan kini, kamu adalah aib keluarga karena perilakumu tidak sopan di hadapan Sekte Pedang Tlonder yang telah membantu dan melindungi keluarga Hutama selama tiga tahun terakhir."
"Apa yang kamu kontribusikan selama tiga tahun ini? Tidak ada! Dengan tubuh rusakmu dan kultivasi yang tak mampu berkembang lagi. Farhan…kamu adalah sampah, dan enyahlah dari pandanganku!" Teriak Kepala Keluarga Hutama dengan wajah marah.
Farhan sama sekali tidak mendapatkan keadilan. Kepala keluarga Hutama hanya mementingkan kekuasaan. Dihina dan dicaci maki, Farhan bersumpah dalam hati akan membalaskan dendam ini. Pintu rumah Keluarga Hutama tertutup dengan jendela menampilkan seringai dari wajah mereka yang tertawa di atas penderitaan Farhan.
Farhan menyimpan balas dendamnya itu sebagai janji pada dirinya. Untuk itu, Farhan harus menyelesaikan masalah tentang tubuhnya yang rusak. Dia sering membaca buku sehingga tahu harus pergi ke mana yaitu, pegunungan Bulan Hitam.
"Aku kembali!" Katanya, dia sering berlatih di pegunungan Bulan Hitam.
Menurut buku yang pernah dibacanya, menjelaskan bahwa di pegunungan Bulan Hitam merupakan ladang obat-obatan. Tapi tingkat bahayanya juga tidak boleh disepelekan. Sebelum memulai pencarian obat, Farhan mengistirahatkan dirinya di bawah pohon.
Tubuhnya memang sering kelelahan sejak kehilangan darah suci secara paksa. Farhan sebenarnya takut untuk tidur karena mimpi buruk itu akan terus terbayang dan benar mimpi buruk itu pun muncul lagi.
Farhan beristirahat hanya sebentar saja. Dia kepikiran mengenai tubuhnya yang telah rusak. Selain mudah lelah, dia juga mengalami kultivasi tak berkembang dan itu juga karena kehilangan darah suci. Namun, Farhan tetap berusaha untuk bertambah kuat walaupun tanpa darah suci dan keuntungan dari Sekte Pedang Tlonder, karena baik satupun keuntungan tersebut tidak ada yang jatuh ke tangannya.
Dunia kultivasi terdiri dari tahapan; Pemurnian Tubuh, Pondasi Ilahi, Penguasa Nafas, Penghubung Alam, Penerima Mahkota, Raja Abadi, hingga Dewa Tertinggi. Setiap tahap terbagi menjadi 1-99 level dan Farhan baru mencapai level 4 di tahap Pemurnian Tubuh.
Tiba-tiba Farhan merasakan kehadiran binatang iblis tingkat rendah, karena dia berada di pegunungan yang sangat berbahaya. Farhan tidak ingin menghadapi binatang buas tersebut sehingga memilih sembunyi. Untungnya, dia sudah akrab dengan pegunungan ini dan bisa menghindari banyak bahaya.
Namun, Farhan pergi terlalu jauh dan suasana pegunungan mulai gelap. Selain itu, dia menyadari sesuatu yang tidak seperti biasanya. Suasana pegunungan Bulan Hitam jauh lebih sunyi dan tidak terdengar raungan binatang buas. Demi keselamatannya, dia keluar sebelum gelap. Tapi, tanpa sadar Farhan malah tersesat.
Farhan sebenarnya kurang tidur yang membuatnya kurang fokus sehingga memilih jalan yang salah. Kemudian, dia mempercepat langkah agar keluar pegunungan sebelum sesuatu terjadi padanya. Tapi langkahnya terhenti di sebuah altar kuno yang belum pernah dilihatnya.
Altar itu berbentuk lingkaran, tersusun melingkar, dan di tengahnya berdiri sebuah patung dewa raksasa setinggi puluhan meter. Meski permukaannya dipenuhi lubang karena tergerus angin dan hujan selama bertahun-tahun, tapi wujud patung itu tetap terlihat megah dan sakral.
"Ini pasti Altar Dewa yang selama ini hanya legenda belaka!" Katanya, tercengang.
Dia pernah mendengar kabar bahwa seseorang pernah menemukannya di Pegunungan Bulan Hitam. Konon ada harta karun yang luar biasa dan pernah orang dapat, bahkan ada pula yang pernah melihat penampakan asli patung dewa tersebut.