Kota Terra, Kabupaten Snocks.

Sebagai kota super kelas satu yang berada di peringkat tiga di dalam negeri dan kota metropolitan paling terkenal di dunia, Kota Terra terletak di muara laut dan wilayah pedalaman yang luas, kota ini menghadap laut dan ada banyak kapal perdagangan yang berkumpul di pelabuhan kota ini, hal membuatnya menjadi salah satu kota terkemuka di dunia.

Jadi, orang-orang berusaha keras untuk pindah ke kota yang dikenal dengan Kota Terra ini.

Orang-orang yang tinggal di Kabupaten Snocks kebanyakan merupakan orang-orang yang memiliki pendapatan pas-pasan dan hidup sederhana.

15 Februari, Sekolah Snocks, Ujian Simulasi.

"Finn, bangunlah!"

Pengawas ujian yang juga merupakan guru fisika kelas D mengetuk meja seorang siswa lelaki yang sedang tidur dengan kepala di meja dengan wajah pasrah.

Semester kedua dari kelas tiga SMA baru saja dimulai, sekolah sudah menjadwalkan ujian simulasi, tujuannya adalah untuk membuat para siswa siap menghadapi ujian nasional.

Tentu saja ujian simulasi ini bukan dipersiapkan untuk siswa kelas D. Kelas D merupakan kelas yang buruk, murid di kelas itu terdiri dari sekelompok siswa yang tidak memiliki harapan. Sekolah sudah menyerah pada mereka dan hanya berharap mereka lulus ujian, mendapatkan sertifikat kelulusan, dan tidak membuat masalah apa pun.

Namun anak laki-laki yang bernama Finn ini terlalu barbar, dia bahkan berani tidur-tiduran saat ujian masih berlangsung.

Guru fisika ini bisa mengabaikan orang-orang yang menolehkan kepala mereka untuk mencoba menyontek jawaban orang lain, karena semua siswa di kelas ini adalah siswa yang berprestasi buruk, mereka bahkan tidak bisa menyontek dengan baik dan benar.

Namun jika atasan sekolah yang sedang melakukan inspeksi melihat ada peserta ujian yang tertidur, guru pengawas ujian ini pasti akan mendapat tatapan sinis dari atasan tersebut.

"Finn Nicko!!"

Finn akhirnya bangun karena panggilan dari guru pengawasnya ini, dia lalu mengucek matanya dan menguap.

Guru fisika ini sebenarnya tidak tahu harus bagaimana, penampilan siswa ini juga tidak terlalu buruk, dia memiliki tinggi badan 178 sentimeter, wajahnya menarik, dan dia memiliki tubuh yang proporsional, dia adalah tipe pria yang akan mendapatkan perhatian lebih dari para wanita saat berada di jalan.

Tapi justru sikap malasnya ini merusak aura tampan dan ceria yang ada pada dirinya!

"Bu guru."

Finn sedikit menundukkan kepalanya dan memberi kode bahwa dia sudah sadar.

Guru itu mendengus dan mengucapkan "kerjakan ujian dengan baik" kemudian melanjutkan berjaga dengan posisi tangan terlipat di belakang.

Dia tidak mengharapkan Finn mendapatkan nilai KKM karena hal ini nyaris tidak mungkin bagi siswa yang kurang unggul seperti Finn, palingan dia hanya bisa menjawab dua atau tiga soal pilihan ganda, bisa mendapatkan skor belasan poin saja rasanya sudah seperti memenangkan undian besar!

Finn juga memahami maksud guru fisikanya, tetapi dia tidak memiliki pilihan lain.

Finn tumbuh besar di panti asuhan sejak kecil dan saat berusia 6 tahun dia diadopsi oleh seorang lansia yang baik hati.

Ada orang lain yang diadopsi bersama dengannya dan dia sangat dihargai oleh Finn, dia adalah kakak angkatnya, Nita Andini.

Orang tua itu telah meninggal beberapa tahun yang lalu, dia meninggalkan Finn dan Nita serta dua cucu perempuannya. Keluarga beranggotakan empat orang ini ini menghadapi masalah ekonomi yang jenuh dan Finn tidak punya pilihan selain mengambil alih tanggung jawab keluarga ini, dia memilih untuk bekerja pada malam hari untuk mendapatkan biaya hidup dan uang sekolah.

Jadi, Finn sama sekali tidak tahu bagaimana cara mengerjakan soal pilihan ganda fisika dalam lembar ujian ini.

"cap cip cup kembang kuncup, pilih yang mana yang harus di cup." Finn diam-diam mengucapkan mantra itu, "Ini dia, aku akan memilih D!"

"Ding! Selamat kepada tuan rumah yang telah mendapatkan sistem pilihan tingkat dewa, sistem sedang dimulai ... 1% ... 100%, berhasil dimulai!"

Apa? Sistem?

Dia memilih jawaban D dan mendapatkan sebuah sistem?

Finn mengerutkan dahinya dan dia berpikir apakah dia sedang mengalami halusinasi.

Kemudian tidak terjadi apa-apa dan hal ini membuat Finn tersenyum pahit. Di dunia ini tidak mungkin ada sistem pilihan seperti di dalam novel.

Lalu dia terus mengerjakan soalnya.

"Seperti ditunjukkan pada gambar a, sebuah pegas ringan... A: Saat objek dan pegas... B: Tingkat kekerasan pegas adalah 7.5 joule..."

Melihat soal fisika yang tingkat kesulitannya sangat tinggi ini membuat alis Finn mengerut.

Ada beberapa jawaban yang benar dalam pilihan jawaban soal pilihan ganda ini. Jika semua jawaban dipilih dengan benar, maka dia akan mendapatkan 6 poin. Jika beberapa jawabannya benar tetapi juga ada yang salah, dia akan mendapatkan 3 poin. Jika ada jawaban yang benar, dia tidak akan mendapatkan poin.

Oleh karena itu, soal pilihan ganda fisika adalah soal pilihan ganda yang paling sulit baginya.

Tepat pada saat ini.

"Ding, memicu munculnya pilihan, tuan rumah dipersilakan memilih:"

Pilihan pertama: tidak menulis apa-apa, tidak ada hadiah.

Pilihan kedua: tulis bahwa jawaban yang benar adalah A dan B di kertas ujian ini dan dapatkan 2 paket hadiah besar untuk pemula!"

"Wow... apakah benar-benar ada sistem pilihan ini?"