Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Pria Tak Diinginkan Kini Penguasa

Pria Tak Diinginkan Kini Penguasa

Mia Van Halen | Bersambung
Jumlah kata
187.7K
Popular
12.1K
Subscribe
443
Novel / Pria Tak Diinginkan Kini Penguasa
Pria Tak Diinginkan Kini Penguasa

Pria Tak Diinginkan Kini Penguasa

Mia Van Halen| Bersambung
Jumlah Kata
187.7K
Popular
12.1K
Subscribe
443
Sinopsis
PerkotaanSlice of lifeMiliarderMenantuIdentitas Tersembunyi
Tiga tahun menjadi menantu keluarga Huxley, Danny Raphael hanya mendapatkan hinaan bahkan pukulan. Pernikahan itu pun brakhir dan Dannya harus meninggalkan rumah keluarga Huxley tanpa membawa apapun, bahkan keluarga Huxley dan koleganya berani memblokir Danny dalam mencari penghidupan. Namun semua salah besar. Danny bukan seorang pecundang seperti yang mereka lihat selama ini. Dia seorang pewaris tunggal keluarga nomor satu dan berpengaruh. Sang mantan istri dan keluarganya kembali untuk memohon, tapi semua sudah terlambat. “Kalian lupa, kalau aku bukan lagi bagian dari keluarga Huxley!” Danny memberikan ketegasan.
1. Laki-laki Tak Berguna

"What the hell!” Danny Raphael tidak dapat menahan ucapannya ketika melihat pemandangan di hadapannya. Spontan ia menjatuhkan box makanan dalam genggamannya dan membuat isinya berantakan.

Danny yang bekerja sebagai kurir pengantar makanan benar-benar terkejut melihat pemandangan di depannya. Istrinya, Laura Huxley sedang berdiri di belakang pria yang memesan makanan menggunakan jasanya.

Yang lebih mengejutkan lagi, Laura Huxley saat itu memakai gaun super minim lengkap dengan stocking dan garter belt. Selama tiga tahun pernikahan mereka, Laura sama sekali tidak pernah mengenakan pakaian begitu minim, bahkan mereka berdua tidak tidur sekamar karena Laura selalu mengatakan ia belum siap melakukan kehidupan suami istri.

“Dasar kau tidak becus! Bagaimana bisa kau menjatuhkan semua makanan ini ke atas lantai? Ini adalah abalone dan daging wagyu, dan semua makanan paling mahal di restoran, apa kau mampu untuk menggantinya?” seru Tom Harold sambil memicingkan mata ke arah laki-laki di depannya.

“Apa yang kalian berdua lakukan di tempat ini?” tanya Danny sambil menunjuk ke arah Laura yang sekarang ini terburu-buru menutupi tubuhnya dengan blazer panjang dan bersiap untuk mendekat ke arah pintu.

“Danny, kenapa kau justru menumpahkan makanan yang seharusnya kau antar pada Tom Harold? Cepat kau minta maaf dengan serius pada Tom Harold karena sudah menyinggungnya, jika tidak kau akan celaka. Masa depanmu akan semakin suram.” Laura mencoba mengingatkan suaminya.

Tom, laki-laki dengan rambut cokelat gelap itu pun langsung memicingkan matanya ke arah Laura, “Apa kau mengenal laki-laki pecundang ini?”

Laura, perempuan tercantik di kota Northern Coastal City, dengan mata biru dan pinggang serta betis yang ramping tampak menyibakkan rambut pirangnya yang panjang lalu mendengkus kesal. “Aku memang mengenalnya, sebenarnya dia … dia adalah suamiku, tapi hubungan kita hanya sebatas kertas saja. Jika bukan karena kakekku aku tidak mungkin mau menikah dengannya.”

Tom menyeringai, kemudian mengangguk lirih. Dia memang mendengar berita tentang putri tercantik keluarga Huxley menikah dengan seorang pecundang tak berguna, dan berita itu sempat membuat patah hati para laki-laki di Northen Coastal City.

“Oh, jadi dia adalah laki-laki miskin yang menumpang hidup di rumah keluarga Huxley? Dia laki-laki yang setiap hari mengerjakan urusan rumah tangga dan bekerja tidak jelas seperti ini?” tanya Tom sinis.

Laura mengangguk cepat, kemudian ia pun melingkarkan tangannya pada lengan Tom dan berkata setengah memohon, “Tom, dia memang suamiku, tapi insiden barusan benar-benar tidak ada hubungannya denganku. Kau tidak akan membatalkan pertemuan kali ini karena dia kan?”

“Laura, ayo ikut denganku!” seru Danny tiba-tiba sambil ia menarik tangan Laura untuk pertama kalinya. Namun Laura menarik tangannya.

“Huh! Kau menyuruhku ikut denganmu? Apa kau sudah tidak waras? Aku sedang bekerja di sini. Kami tengah membahas tentang investasi untuk proyek yang akan dibuat oleh Grup Huxley. Apa kau bisa bertanggung jawab jika proyek ini gagal?”

Danny diam saja, dan membuat Laura pun terkekeh, “Ha ha tentu saja kau tidak bisa bertanggung jawab. Kau hanyalah laki-laki yang tidak memiliki kemampuan apapun, tidak jelas asal-usulnya dan tidak punya latar belakang pendidikan yang bagus. Bagaimana mungkin kau bisa bertanggug jawab untuk grup Huxley.”

Tom pun tertawa mendengar ucapan Laura.

“Apa katamu? Kau kemari untuk membicarakan proyek? Proyek apa yang dibicarakan di dalam kamar hote ldengan pakaian yang super minim dan hampir menunjukkan bagian sensitifmu pada pri mesum ini?” balas Danny.

Laura tidak mengatakan apa-apa pada Danny, ia justru mendekat pada lelaki itu sambil membawa folder yang sekarang ini sedang didiskusikan dengan Tom.

“Dasar kau laki-laki bodoh! Lihat ini baik-baik, dan sekarang kau telah mengacaukan semuanya. Bagaimana kalau Tom Harold tersinggung dengan tindakanmu ini? Sekarang sebaiknya kau cepat meminta maaf padanya. Tom Harold bukan orang yang tepat untuk kau singgung!” seru Laura sambil melambaikan folder yang baru saja diambilnya.

Tom Harold, seorang konglomerat muda, dia termasuk salah satu dari sepuluh keluarga terkaya di Northern Coastal City. Bagi keluarga Huxley, mendapatkan undangan untuk membahas proyek dari Tom Harold tentu saja sebuah anugerah. Hal ini dipastikan akan membawa kemakmuran bagi keluarga Huxley yang kekayaannya berada di peringkat lima puluh.

Namun dari kesepuluh orang terkaya di Northern Coastal City ada satu keluarga misterius yang selalu menduduki posisi puncak kejayaan. Keluarga legendaris yang enggan melakukan publisitas yaitu keluarga Lancaster.

“Danny, kau harus minta maaf pada Tom! Kau tidak hanya menumpahkan makanan yang dipesan olehnya, tapi juga telah bersikap tidak sopan dan memfitnahnya! Bahkan kau harus minta maaf dengan cara berlutut padanya!” seru Laura.

“Hmm aku meminta maaf padanya karena telah menumpahkan makanan yang kalian pesan sebagai bentuk profesionalisme.” Danny pun membungkuk dan mengucapkan kata maaf pada mereka berdua, tapi beberapa detik kemudian ia kembali berdiri tegak dan menunjuk ke arah Tom dan Laura. “Namun aku tidak akan minta maaf karena telah menyebutnya sebagai lelaki mesum!”

Ini pertama kalinya Laura mendapatkan tatapan yang sinis dari Danny, suaminya. Biasanya laki-laki itu selalu menurut kepadanya dan keluarga besarnya.

Selama ini Danny selalu melayani keluarga Huxley dengan sepenuh hati dan tidak pernah mengeluh. Namun mereka semua tidak pernah puas dengan apa yang dilakukan oleh Danny. Mereka masih saja menghina Danny dan merendahkannya di depan umum.

“Danny, kau jangan gila!” seru Laura.

“Aku tidak akan meminta maaf padanya, walau mati sekalipun!” balas Danny tegas.

“Danny! Kau jangan tidak tahu diri! Kau tahu apa akibat dari perbuatanmu? Keluarga Huxley bisa terkena imbasnya nanti!” seru Laura.

“Minta maaf pada selingkuhanmu itu? Huh jangan mimpi,” cibir Danny.

Laura menghentakkan kakinya kesal, ia tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk Danny meminta maaf pada Tom. Tom yang melihat Laura kesal pun langsung merangkul pundaknya dan berkata dengan lembut tapi bermaksud untuk memprovokasi. “Laura, suamimu ini memang tidak tahu berterima kasih. Dia sudah mendapatkan tempat tinggal dan makan gratis di rumahmu, tapi malah berusaha menghancurkan bisnis keluarga kalian dengan cara menyinggungku.”

Laura tersentak kaget, dan Tom pun tersenyum, “Namun kau tidak perlu khawatir. Aku orang yang bersifat obyektif. Masalah ini dia yang memulainya dan tidak ada kaitannya denganmu, jadi kita masih bisa membicarakan tentang proyek kita. Namun karena suamimu itu tidak mau meminta maaf dengan sopan karena memfitnah dan menghinaku, maka aku tidak punya pilihan lain selain memberikan rating buruk untuknya!”

“Huh, memangnya aku takut?” balas Danny menantang dan membuat Laura dan Tom semakin kesal.

“Danny! Kurang ajar sekali kau!” bentak Laura.

Tom pun mengangkat bahu dan berkata, “Baiklah kalau begitu, ini semua kau yang minta!”

“Aku tidak peduli.” Danny pun melirik ke arah Laura, “Jika terjadi sesuatu padamu karena laki-laki ini, jangan bilang kalau aku tidak memperingatkanmu!”

Setelah mengatakan hal ini Danny pun pergi meninggalkan mereka berdua. Beberapa menit kemudian, ia pun kembali mendapatkan telepon dari Simon Wilson, tangan kanan kakeknya, Gerald Lancaster.

“Tuan Muda, anda diminta untuk segera kembali ke rumah, dan mempersiapkan serah terima Phoenix Crest Group, dan Tuan Besar juga sudah menyetujui permintaan anda untuk memberikan tiga puluh persen saham pada keluarga Huxley.”

“Oh,” jawab Danny yang sama sekali tidak atusias. Ia sudah mengetahui ini semua, bahkan sejak usianya sebelas tahun, ia sudah dipersiapkan oleh kakeknya untuk menjadi generasi penerus. Sejak kedua orang tuanya meninggal, Danny mulai mempelajari banyak hal, tidak hanya bisnis dan leadership, tapi juga seni, bela diri, politik, dan lainnya.

Puncaknya, ketika usianya 21 tahun, ia diminta keluar dari rumah dan menjalani hidup sebagai masyarakat kelas menengah bawah dengan uang yang terbatas. Bahkan ia menggunakan nama belakang ibu kandungnya, Raphael.

Tiga tahun lalu ia pingsan di jalan karena kelaparan dan diselamatkan oleh Robert Huxley, kakeknya Laura. Sebagai balas budi Danny pun menyanggupi permintaan mendiang Robert Huxley yang ingin menikahkannya dengan Laura agar gadis itu bisa merasakan aman.

“Tuan Muda?” Simon Wilson kembali berkata karena tidak mendengar apapun dari Danny.

“Simon, katakan pada kakek aku akan segera datang. Mengenai tiga puluh persen saham, lupakan saja. Aku tidak akan memberikan apapun pada mereka!” balas Danny sambil terkekeh kemudian mengakhiri panggilannya.

‘Sudah Tiga tahun aku mengabdi pada keluargamu, dan sekarang hutangku pada Tuan Robert Huxley sudah lunas. Saatnya aku membalikkan keadaan, kita lihat saja, apa kalian masih bisa meremehkan aku?’ batin Danny.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca