Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Kesatria Dewa Petir

Kesatria Dewa Petir

Killmonger | Tamat
Jumlah kata
224.6K
Popular
5.2K
Subscribe
573
Novel / Kesatria Dewa Petir
Kesatria Dewa Petir

Kesatria Dewa Petir

Killmonger| Tamat
Jumlah Kata
224.6K
Popular
5.2K
Subscribe
573
Sinopsis
FantasiIsekaiMonsterPerangDewa
Pada abat ke 18 terjadi sebuah Genosida yang merupakan salah satu bentuk kejahatan dengan memusnahkan kelompok masyarakat tertentu secara sistematis dan disengaja yang terjadi di kota Nolt oleh kerajaaan Reeves yang dipimpin seorang raja yang serakah akan kekuasaan.Di tengah pemusnahan massal tersebut, lahirlah seorang anak laki-laki bernama Lou. Ia dilahirkan dan disembunyikan oleh sang ibu di bawah ruang bawah tanah untuk menyelamatkan anaknya. Lou akhirnya ditemukan oleh seorang pengelana yang kebetulan lewat di kota tersebut.Hingga Lou beranjak dewasa, orang yang telah membesarkan dan kini tengah berusia renta, tanpa sengaja terbunuh di tangan sekelompok para perampok yang merampas barang bawaannya. Di tengah pembalasan dendam, sebuah kebenaran terungkap tentang siapa sebenarnya Lou.
Hancurnya Kota

"Tolong ... Tolong ...." Suara teriakan para penduduk Kota Nolt.

Kota yang sebelumnya damai dan tentram tiba-tiba saja berubah menjadi situasi mencekam, dimana kota tersebut diluluhlantakan oleh pasukan Kerajaan Reeves.

Para pasukan yang berjumlah sekitar 1000 orang tersebut memaksa masuk ke dalam kota melalui berbagai pintu gerbang yang mengelilingi kota itu.

Ren yang merupakan pemimpin di kota tersebut tidak dapat berbuat banyak, sebab di kota itu pasukan militer yang dimiliki, jumlahnya tidak sebanding dengan para pasukan kerajaan Reeves yang datang.

"Cepat bersembunyi! Selamatkan anak kita," ucap Ren kepada istrinya, Sena.

Sena pun bergegas pergi menuju ruang bawah tanah membawa anak lelakinya yang baru berusia 1 minggu itu untuk di sembunyikan.

Boomm ...!

Suara ledakan tersengar dari atas bangunan rumah Ren dan Sena.

Sena yang telah berada di ruang bawah tanah pun cukup terkejut ketika mendengar suara ledakan yang begitu keras dan baru saja terjadi.

"Arghhh ...," rintihan suara Ren terdengar hingga ke telinga Sena.

Dengan sigapnya Sena langsung meletakan anak lelakinya itu di dalam sebuah tempat persegi yang terbuat dari kayu lalu menutupnya dengan sebuah penutup yang terbuat dari kawat berongga agar udara tetap dapat masuk.

Sena pun kemudian pergi menuju ruang atas dimana terdengar suara rintihan Ren.

"Tap ..."

"Tap ..."

Suara langkah kaki Sena berlari menaiki anak tangga.

Dengan tergesa-gesa Sena akhirnya tiba menemui Ren yang tengah terluka parah. Sebagian tubuh Ren mengalami luka bakar akibat sebuah ledakan yang baru saja mengenai rumah mereka.

"Ren ... ! Apa kau baik-baik saja, bertahanlah aku akan mencari bantuan," ucap Sena sambil memegang salah satu tangan Ren.

"Tidak ! Jangan pergi keluar, di sana tidak akan ada yang akan membantu kita. Semua telah dihancurkan oleh para pasukan itu," cegah Ren.

"Tapi ...! Bagaimana denganmu?" tanya Sena kepada Ren.

"Aku akan baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir," sahut Ren.

"Lebih baik kau menjaga anak kita dan selamatkan dia dari kejaran para pasukan itu," sambungnya.

"Baiklah," sahut Sena sambil meneteskan air mata.

Ia sangat sedih melihat keadaan suaminya yang dalam keadaan terluka parah dan tidak dapat berbuat apa-apa dalam kondisi seperti itu.

"Cepat ! Cari semua orang yang tersisa ...!" ucap suara salah satu pasukan kerajaan Reeves yang berpatroli untuk mencari keberadaan para penduduk Nolt yang sedang bersembunyi.

"Bersembunyilah ... Mereka akan menemukanmu jika terus berada di sini," kata Ren menyuruh Sena untuk bersembunyi dari para pasukan kerajaan Reeves.

"Tidak! Aku tidak akan meninggalkanmu sendiri di sini," bantah Sena.

Di tengah perdebatan tersebut, akhirnya beberapa pasukan kerajaan Reeves menemukan mereka berdua di dalam rumah. Dengan perlengkapan senjata lengkap pasukan tersebut mengacungkan senjata mereka ke arah Ren dan Sena.

"Bawa mereka berdua keluar! Lalu geledah rumah ini mungkin saja masih ada yang bersembunyi di dalamnya!" perintah salah satu pemimpin pasukan.

"Baik, Pak !"

Dengan dipaksa Ren dan Sena diseret dan di bawa keluar rumah mereka dan dikumpulkan dengan beberapa warga Nolt lainnya di tengah sebuah lapangan terbuka.

Mereka semua dikumpulkan dengan posisi bertekuk lutut dengan kedua tangan berada di belakang kepala mereka masing-masing.

"Bagaimana anak kita?" bisik Ren agar tidak terdengar oleh pasukan yang berjaga.

"Aku menyembunyikannya di sebuah tempat dan menutupinya agar tidak di ketahui oleh mereka. Dan semoga saja mereka tidak menemukan anak kita," sahut Sena.

Para pasukan yang sebelumnya menggeledah rumah mereka pun akhirnya keluar dan tidak menemukan anak dari Ren dan Sena yang bernama Lou di dalam sana.

"Lapor pak ! Kami tidak menemukan siapa pun di dalam rumah itu," ucap salah satu pasukan yang bertugas menggeledah rumah Ren dan Sena.

"Baiklah ... Sepertinya sisa mereka saja yang ada di kota ini."

"Cepat habisi mereka ! Dan selesaikn misi ini," kata pemimpin pasukan kerajaan Reeves.

"Baik!" seru para pasukan Reeves.

"Brengsek! Sepertinya mereka akan menghabisi kita," geram Ren menatap ke arah pasukan Reeves.

Sena terus menangis, meratapi rumah mereka dimana anak mereka bernama Lou berada. Sena memikirkan bagaimana keadaan Lou ketika dirinya dan Ren telah tiada, sebagai seorang ibu mungkin sangat berat memikirkan hal itu.

Perasaan Sena juga sangat terpukul sebab penantian yang begitu lama ia nantikan, untuk memiliki seorang anak dalam sekejap direnggut paksa oleh pasukan Reeves.

Sebab belum genap 1 minggu ia bersama Lou, kini ia harus kembali berpisah dengan anak semata wayangnya untuk selamanya.

Lou di lahirkn seminggu sebelum peristiwa besar itu terjadi, di malam sebelum Lou di lahirkan ada sebuah cahaya terang entah darimana memasuki rumah Ren dan Sena, cahaya tersebut seketika masuk kedalam tubuh sena yang tengah mengandung dan menunggu kelahiran Lou di dunia.

Ketika itu sena tengah tertidur pulas dan sama sekali tidak menyadari ada sebuah cahaya yang masuk ke dalam tubuhnya. Hingga pada keesokan harinya Lou pun di lahirkan. Sena yang begitu sayang kepada Lou anak lelaki yang selama ini ia dambakan, dan belum sepenuhnya kasih sayang Sena berikan kepada Lou, semua itu seketika berubah secara singkat ketika pasukan Reeves melakukan sebuah Genosida yang merupakan salah satu bentuk kejahatan dengan memusnahkan kelompok masyarakat tertentu secara sistematis dan disengaja oleh kerajaan Reeves.

"Angkat senjata kalian!" perintah pemimpin pasukan Reeves.

Semua senjata laras panjang dan pistol mengancung ke arah para penduduk Nolt yang tersisa. Dalam hitungan ketiga semua pelatuk ditarik secara bersamaan.

"Dorr ..." tembakanpun di lepaskan.

Semua penduduk Nolt seketika tumbang setelah menerima tembakan yang mengarah ke kepala mereka masing-masing. Tidak ada yang selamat dalam kejadian memilukan tersebut kecuali Lou yang masih tersembunyi di dalam ruang bawah tanah rumah milik kedua orang tuanya.

Setelah menghabisi seluruh penduduk kota Nolt, kerajaan Reeves menarik mundur semua pasukannya. Namun sebelum itu seluruh bangunan dan apapun yang ada di kota tersebut dibakar habis dan diratakan dengan tanah. Tujuannya agar mereka dapat dengan mudah membangun ulang kota tersebut dan di jadikan sebagai pusat pemerintahan kerajaan Reeves.

Kota Nolt yang sebelumnya tidak termasuk kedalam wilayah Reeves akhrinya di rebut paksa dan di musnahkan dari peta dunia kini kota tersebut tinggalah kenangan yang nantinya akan berganti nama di bawah kekuasaan kerajaan Reeves.

Kobaran api yang begitu besar membakar habis kota Nolt tanpa tersisa, kini kota tersebut rata dengan tanah dan tidak menyisakan apa-apa.

Hingga 2 hari selang kejadian itu, ada seorang pengembara yang kebetulan melintas di kota itu. Ia nampak terkejut melihat kota yang dulunya indah kini tinggal puing-puing sisa kebakaran.

"Apa yang terjadi dengan kota ini? Siapa yang melakukannya?" gumam sang pengembara.

Ia terus berputar mengelilingi tempat itu, dimana akhirnya si pengembara menemukan setumpuk mayat yang hangus terbakar di sebuah tempat. Dirinya pun kemudian mencoba mendekati mayat-mayat tersebut. Namun, baru berjarak beberapa meter melangkah terdengar samar-samar suara tangisan bayi di dekatnya.

Sang pengembara pun sangat terkejut ketika mendengar suara tangisan itu.

"Dari mana asal suara bayi itu?" ucap pengembara sambil menoleh ke barbagai arah untuk memastikan dari mana suara itu berasal.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca