Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Kembalinya Pewaris Tahta

Kembalinya Pewaris Tahta

Heri Satria | Bersambung
Jumlah kata
182.4K
Popular
8.2K
Subscribe
426
Novel / Kembalinya Pewaris Tahta
Kembalinya Pewaris Tahta

Kembalinya Pewaris Tahta

Heri Satria| Bersambung
Jumlah Kata
182.4K
Popular
8.2K
Subscribe
426
Sinopsis
18+PerkotaanAksiMiliarderMenantuDokter Genius
Hidup kembali di dalam tubuh orang lain membuat Ruben Alexander membalas semua orang yang pernah menghina dan mencacinya hingga hancur tak termaafkan. "Darah balas darah, dan aku kembali untuk menghancurkan kalian semua!"
Bab 1. Acara Penghinaan

“Neysa, wajahmu cantik, tapi suami gak guna, kasian.”

Sebuah penghinaan dari seseorang kepada Neysa Wijaya, bintang sekolah yang cantik dan pintar. Namun, nasibnya menjadi sial ketika dia menikahi pria pilihan neneknya yang bernama Ben Baskara. Pria miskin yang tak berguna itu sudah menemaninya selama dua tahun.

Neysa hanya terdiam mendapat cercaan itu. Ia mau datang ke acara pertunangan ini, karena perusahaan keluarga Wijaya sedang mengalami masalah, dan terancam bangkrut. Sehingga ia harus segera mendapatkan pinjaman sebanyak 1 Milliar.

“Neysa, kenapa diam saja. Apa suamimu hanya bisa mengepel dan mencuci piring aja. Pria tak berguna seperti itu seharusnya nggak menikah denganmu. Kasian sekali, hidupmu, Neysa,” hina salah satu teman Neysa.

“Iya, kamu benar. Jangankan bisa membelikan mobil mewah kayak kita, beli mobil bekas aja nggak bisa. Hidupmu miris sekali Neysa,” hina rekan satunya lagi.

“Hei!” teriak seorang pria.

Pria kekar dengan postur tubuh sempurna muncul dihadapan para tamu. Dia adalah Ruben Alexander, suami Neysa.

“Kalian nggak pantas menghina istriku. Baru saja punya satu mobil sport kalian sudah merasa bangga, nggak tahu diri,” ujar Ben dengan senyum angkuh. “Apa dengan punya mobil sport kayak gitu kalian merasa kaya di negeri ini? Kekayaan kalian itu nggak ada apa-apanya di mataku. Puluhan mobil sport bisa aku beli buat kalian masing-masing,” lanjutnya.

Mendengar ucapan Ben yang mengejutkan itu, membuat semua teman-teman Neysa yang berjumlah 10 orang itu terdiam sekejap.

Namun, tiba-tiba semua orang di dalam ruangan mewah itu tertawa. Seolah meledeki semua ucapan Ben barusan. Neysa yang melihat suaminya berdiri dengan penampilan biasa, pakaian seperti tak distrika sebulan, membuatnya semakin malu di depan teman-teman sekolahnya.

“Astaga, Neysa. Sepertinya suamimu ini sedang mabuk deh,” ejek salah satu yang lainnya.

“Iya nih. Kayaknya suamimu kehabisan obat kali, Ney,” tambah yang lainnya lagi.

Neysa semakin malu, dan tak tahu harus menaruh di mana wajahnya. Ia benar-benar malu. Ben bisa melihat rasa malu istrinya dihadapan teman-temannya. Ia juga tak bisa melihat hal itu.

Cercaan belum selesai. Salah satu pria berdiri dan menertawakan Ben. Setelah itu, ia menunjukkan kunci mobilnya. Terlihat kalau mobilnya itu adalah mobil paling mahal di antara semua rekan-rekannya.

“Lihat penampilannya. Pakaiannya aja udah ancur. Bagaimana dia bisa membelikan mobil seharga miliaran ini. Kalian percaya sama dia? Aku yakin sampah ini udah nggak waras!” hina pria itu.

Wanita di sebelah pria itu tertawa terbahak-bahak, lalu diikuti suara tawa rekannya yang lain.

“Mana mungkin aku percaya. Aku malah semakin yakin, pria itu sudah benar-benar gila,” ucap wanita itu. “Kayaknya kamu bawa ke rumah sakit jiwa deh suamimu itu, Ney,” sambungnya.

Neysa benar-benar muak dengan penghinaan itu. Ia tak tahan lagi, dan merasa sangat malu. Tetapi ia tak bisa memarahi teman-teman sekolahnya. Ia justru menatap ke arah Ben.

“Kamu itu bikin malu aja. Ngapain juga datang ke sini? Apa kamu senang melihatku dipermalukan begini? Puas?” kesal Neysa.

“Aku kesini untuk memberitahumu sesuatu. Aku harap kamu nggak marah dengan kehadiranku ini. Justru aku akan menyelesaikan masalahmu,” ungkap Ben.

“Menyelesaikan masalah? Dasar sinting!” umpat Neysa menatap tajam.

Ben tak peduli dengan umpatan itu. Ia juga sudah terbiasa mendengar umpatan seperti itu. Ia tetap memasang wajah tenang dan santai. Ia melangkah ke arah istrinya.

“Aku akan membantumu menyelesaikan masalah perusahaanmu. Kamu nggak berhak melakukan hal serendah itu untuk mendapatkan pinjaman. Nggak perlu Neysa,” ujar Ben, mencoba meyakinkan istrinya.

Akan tetapi, sikap Ben itu ternyata belum bisa diterima oleh Neysa. Wanita itu sama sekali tak pernah percaya dengan omong kosong yang diucapkan sang suami kepadanya.

Ben tak menyerah, lalu mencoba mengajak Neysa pergi dari tempat itu. Ia merasa tempat ini bukan tempat yang bagus untuk Neysa, karena isinya hanya orang-orang yang sombong.

“Ney, ayo pulang. Kita akan menyelesaikan semua masalahmu di rumah. Aku janji,” ucap Ben seraya menarik tangan Neysa.

“TUTUP MULUTMU,” titah Neysa. “Kamu pikir aku bego mempercayai omong kosongmu!”

“Tolong, Ney. Ikutlah denganku,” pinta Ben.

“NGGAK!” tolak Neysa. “Aku benar-benar menyesal telah menjadi istrimu,” ungkapnya, lirih.

Tangan Neysa sudah terlepas dari genggamannya. Ben benar-benar ingin menunjukkan siapa dia sebenarnya, tetapi ia menunggu waktu yang tepat. Sejenak Ben dan Neysa saling menatap.

“Neysa, sebaiknya kamu bawa pulang suamimu itu. Sekalian kasih tahu harga mobil sport itu berapa. Mungkin dia pikir harganya seharga mobil bekas di Bursa mobil bekas kali ya,” ejek seorang pria. Pria ini bernama Zacky, merupakan anak orang kaya dan masih belum menikah. Ia sudah tergila-gila dengan Neysa sejak lama.

Neysa sangat kesal, dan malu sekali dengan penghinaan itu. Tetapi ia tak bisa berbuat apa-apa selain menelan semua penghinaan dari semua rekan-rekannya.

“Kamu puas, membuatku malu di depan mereka semua? Puas?” kesal Neysa.

Zacky melangkah ke hadapan Ben dan Neysa. Pria itu tersenyum dengan angkuh. Seolah penghinaannya belum juga berakhir.

“Neysa, aku akan memberikan kamu uang 1 miliar untuk menyelamatkan perusahaanmu,” kata Zacky.

Neysa yang mendengar hal itu langsung bereaksi. Ia tahu kalau Zacky adalah pria kaya raya. Tentu semua ucapannya bukan sebuah omong kosong.

Lalu Zacky melanjutkan ucapannya.

“Tapi kamu ceraikan sampah itu dan menikah denganku. Apa kamu mau?” tanya Zacky dengan senyum angkuhnya.

Neysa terkejut dengan tawaran itu. Hatinya merasa tak ingin menolak kesempatan itu. Ia pun bisa menyelesaikan semua masalah perusahaannya dengan uang tersebut.

Ben berharap Neysa tak tertarik dengan tawaran itu. Ruangan tersebut mendadak menjadi hening. Tak ada suara, seraya menunggu keputusan Neysa.

“Neysa, kamu jangan melakukan itu. Tolong, Ney,” pinta Ben.

Neysa menjadi ragu. Ia sebenarnya tak ingin melakukan hal itu. Tetapi ia memikirkan perusahaannya.

“Neysa, jangan sia-siakan kesempatan itu. Suamimu yang sinting itu, mana mungkin bisa memberimu uang lima miliar. Pikirkan lagi,” sahut salah satu sahabatnya, yang mendukung Zacky.

Neysa sangat dilema. Ia benar-benar bimbang. Tapi ia tak punya pilihan lain lagi selain menerima tawaran Zacky. Hanya hari ini kesempatan itu ada.

Zacky lalu mendekat, mencoba merayu Neysa. Ben yang tak terima langsung mendorong Zacky.

“Kamu! Jangan sentuh istriku!” titah Ben, emosi.

“Diam kamu sampah!” umpat Zacky. “Kamu pikir kamu bisa membantunya. Untung-untung aku mau memberikan uang satu miliar pada istrimu. Bukan sepertimu, sampah nggak berguna!” hinanya. “Liat aja, sebentar lagi istrimu jadi milikku.”

Zacky mendekat dan menarik tangan Neysa, lalu dengan cepat ia memeluk tubuh Neysa. Pria itu memaksa Neysa ikut dengannya. Baru saja selangkah berjalan, Ben langsung menarik tubuh Zacky, dan melemparnya ke sebuah kursi.

Brukk!

***

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca