Tahun 2000 merupakan petaka terburuk bagi umat manusia, jutaan monster dari dunia lain tiba-tiba menyerang dari gerbang yang bermunculan di seluruh penjuru dunia.
Perang dunia pertama melawan monster dari dunia lain terjadi dan menjadi sangat kacau, lebih dari setengah populasi umat manusia musnah karena perang tersebut.
Setelah perjuangan panjang akhirnya umat manusia berhasil mempertahankan diri meskipun mereka harus kehilangan 2/3 wilayah daratan di bumi.
Mereka hanya bisa mempertahankan 1/3 wilayah setelah perjuangan panjang yang tidak pernah berhenti. Setelah perang dunia pertama berakhir, umat manusia memahami bahwa senjata modern tidak efektif melawan monster dari dunia lain.
Umat manusia mulai mencari pengganti senjata modern demi melawan pengaruh monster dari dunia lain yang semakin membesar. Setelah pencarian ketat akhirnya mereka menemukan secercah harapan melalui seni bela diri.
Seniman bela diri tua yang menyembunyikan diri dari dunia keluar satu per satu lalu membimbing umat manusia kembali ke era senjata dingin.
Seniman bela diri yang kuat dapat menghancurkan gunung, menguras lautan, dan mengambil bintang! Bumi sebelum kemunculan monster dunia lain tidak memiliki vitalitas untuk berlatih seni bela diri.
Tetapi setelah munculnya monster dari dunia lain, bumi mengalami perubahan signifikan yang mendukung lahirnya seorang seniman bela diri yang kuat!
Seniman bela diri terbukti lebih efektif melawan monster dari dunia lain, hal ini sudah dibuktikan beberapa kali oleh ahli bela diri terkemuka yang sekarang menjadi guru besar umat manusia dari berbagai belahan dunia.
Perkembangan seni bela diri semakin pesat, umat manusia memiliki harapan untuk kembali menguasai bumi di masa depan.
Sayangnya tidak hanya manusia yang berkembang, monster dari dunia lain juga berkembang dan semakin kuat hingga umat manusia tidak bisa melenyapkan mereka sepenuhnya.
Belum lagi dengan adanya gerbang dunia lain yang terbuka secara acak hampir setiap hari di seluruh belahan dunia, jumlah monster di dunia ini terus bertambah sama seperti jumlah ras manusia.
Jika terus seperti ini ras manusia bisa kalah karena mereka mengalami kesulitan menembus tingkat yang lebih tinggi. Meskipun umat manusia tidak bisa menang telak melawan monster dunia lain, setidaknya mereka bisa mempertahankan diri hingga seratus tahun berlalu.
Januari 2100, Benteng Joyo.
Benteng Joyo merupakan salah satu benteng terbesar yang melindungi umat manusia dari serangan monster dunia lain. Benteng Joyo berada di pulau jawa, berada dekat dengan benteng lainnya yang merupakan bekas wilayah negara Indonesia.
Sebagai catatan, seluruh negara di dunia runtuh pasca terjadinya perang dunia pertama melawan monster dunia lain. Sekarang mereka terpecah menjadi keberadaan independen yang tidak terikat secara langsung dengan yang lainnya.
Benteng Joyo memiliki kapasitas tiga puluh juta orang, mayoritas dari mereka adalah orang biasa dan hanya 1/3 yang merupakan seniman bela diri.
Untuk mendorong perkembangan seniman bela diri, setiap benteng di dunia ini membuat sekolah khusus seniman bela diri.
Mereka yang memiliki bakat akan dipilih dan dilatih dengan baik di sekolah khusus seniman bela diri. Perjalanan seni bela diri sangat sulit, mereka yang dianggap gagal akan dikeluarkan dan mereka yang dianggap jenius akan dielukan seperti pahlawan.
Benteng Joyo memiliki seratus distrik yang dibedakan dari angka 1-100. Setiap distrik memiliki fasilitas lengkap yang digunakan untuk menyokong seniman bela diri.
Distrik 66, Sekolah Khusus Bintang Sakti.
Hari ini adalah hari pengecekan bakat murid baru yang akan bergabung dengan Sekolah Khusus Bintang Sakti.
Mereka yang delapan belas tahun diperbolehkan mengikuti tes, jika peserta setidaknya memiliki bakat biasa maka dia akan diterima.
Jika bakatnya lebih rendah daripada biasa maka peserta akan ditolak dan bisa memilih pergi ke sekolah biasa.
Di antara ratusan peserta didik baru ada seorang pemuda tampan yang terlihat mencolok di kerumunan. Namanya Lux, dia merupakan lulusan terbaik di sekolah persiapan seniman bela diri.
Sekolah tersebut sama seperti gabungan dari tiga jenjang pendidikan sebelum perang besar yaitu SD, SMP, dan SMA. Mereka yang tampil baik di sekolah persiapan biasanya akan menjadi jenius di sekolah seni bela diri sungguhan.
Lux memiliki nilai sempurna di seluruh mata pelajaran sekolah persiapan, fisiknya adalah yang terkuat dibanding anak lain seusianya.
Dengan penampilan tampan dan nilai sempurna, wajar jika dia menjadi pangeran di benak murid wanita dan menjadi sosok yang sering dijilat oleh murid lelaki.
Tetapi kehidupan baiknya tidak bertahan lama, hari ini menjadi hari paling mengerikan bagi Lux.
"Tidak berbakat!" Penguji mengumumkan dengan lantang setelah batu pengujian tidak menunjukkan reaksi apa-apa.
Lux berdiri terpaku di depan batu pengujian yang seharusnya bersinar saat seseorang terdeteksi memiliki bakat.
Pemujaan dan harapan semua orang langsung berubah menjadi pandangan jijik seperti melihat sampah. Lux masih belum memahami dengan apa yang terjadi pada dirinya.
"Selanjutnya! Kamu pergi dari sini!" Penguji langsung mengusir tanpa belas kasihan.
'Eh? Aku tidak berbakat?' Lux masih berdiri di tempat dan bengong. Dia bahkan tidak bereaksi saat penguji sedang memarahi dan mengusirnya.
"Pergilah dari sini!"
Duak!
Penguji yang kesal tanpa ragu menendang perutnya Lux.
Guhhak!
Lux terlempar dan berguling di atas tanah yang becek karena sebelumnya terjadi hujan deras. Rasa sakit yang membakar membuatnya sadar kalau semua ini nyata.
Sebelumnya penguji bersikap sangat sopan kepadanya karena berpikir dia akan menjadi anak berbakat, setelah penguji tahu dirinya tidak berbakat dia langsung menunjukkan sifat sejatinya.
"Cih! Ternyata dia tidak berbakat! Dia membuat semua usahaku sia-sia!"
"Selama ini aku menghabiskan waktuku untuk mengejar orang yang tidak berbakat, sungguh penghinaan bagi pemilik bakat biasa sepertiku."
"Aku beruntung belum menembaknya, aku tidak mau menjadi bahan pembicaraan karena sudah menembak sampah!"
Orang-orang di sekitar mulai mencibir Lux. Lux tentu saja mendengar cibiran mereka karena semua orang sengaja meninggikan suaranya.
Guhhak!
Lux sekali lagi muntah darah dan napasnya menjadi tidak karuan. Lux mendongak ketika mendengar langkah kaki kerumunan orang yang mendekat kepadanya.
"Lux! Kita putus!" Ucap seorang wanita cantik yang menggandeng pemuda lain yang tampak biasa saja.
"Linda, kenapa?" Lux menggigit bibir bagian bawahnya dan tetap bertanya meskipun dia tahu alasannya diputuskan.
"Kamu masih bertanya? Tentu saja karena kamu tidak berbakat! Aku memiliki bakat biasa dan jika berusaha keras maka aku akan menjadi seniman bela diri resmi di masa depan! Mana mau aku menghabiskan waktu bersama sampah sepertimu, lebih baik aku bersama dengan Kakak Zen." Linda memeluk pemuda biasa saja yang bernama Zen dengan mesra.
Zen tertawa dan merangkul Linda dengan blak-blakan tidak peduli dengan tatapan iri semua orang dan penguji. Zen memiliki bakat luar biasa, itulah kenapa orang-orang memaklumi tindakannya.
"Kamu wanita jalang..."
Duar!
Zen menendang wajah Lux tanpa ampun. "Bajingan! Beraninya kau mengutuk pacarku!"
...
Bersambung...