Leo wijaya seorang pria tampan berumur 30 tahun, yang sukses menduduki posisi CEO PT Wijaya karya reality, salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia yang memfokuskan bisnis nya di pengembangan property dan reality termasuk layanan konsultasi dan perencanaan konstruksi.
Leo sering di sebut sebagai pria tertampan di Indonesia, ia memiliki tubuh atletis dan wajah blesteran idola kaum hawa, ia sangat terkenal layak nya aktor papa atas.
Setiap hari selalu aja ada berita eklusif tentang diri nya, bukan hanya terkenal karena kesuksesan nya di dunia bisnis, tetapi ia juga terkenal dengan skandal skandal nya dengan artis dan model baik dalam maupun luar negeri.
Seorang wanita cantik baru saja keluar dari dalam mobil nya
"Di mana leo?" tanya wanita cantik itu pada sekretaris leo.
"Bos ada di dalam nona, silahkan langsung masuk aja" jawab sekretaris itu.
"ok" sahut wanita cantik itu sambil tersenyum dan mendorong handle pintu.
Tak terhitung ini adalah gadis keberapa yang mencari bos nya, kedatangan wanita cantik, baik artis, model, maupun anak pengusaha terkenal sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi karyawan kantor, mengingat bos mereka mamang suka bergonta ganti wanita.
"Sayang,," wanita itu langsung memeluk Leo dari belakang, Leo yang sedang menghadap jendela langsung memutar tubuh nya menghadap wanita itu.
"Apa kamu tidak merindukan ku" kata wanita itu cemberut sambil meleas pelukannya.
"Tentu saja aku merindukan mu, Jeny"
Leo langsung menarik nya dalam pelukan, kemudian ia mencium bibir wanita yang bernama Jeny itu dengan rakus.
Jeny tidak hanya diam, ia juga langsung membalas ciuman Leo dengan penuh gairh, nafas mereka memburu dengan gairh yang smkn memuncak.
Tangan Leo tidak diam, ia menelusup ke balik blouse yang dipakai Jeny dan langsung merems kedua benda kenyal milik Jeny.
"Arghhh,,Leo"
"Apa kamu menikmati nya Jen?" tanya Leo sambil terus melakukan aksi nya.
."Argh,,aku sangat menikmatinya Leo" kata Jeny
Melihat Jeny yang sangat bergairh, leo semakin liar, kali ini ie menyelipkan tangan nya ke balik rok mini, menggesek gesek kan jari nya ke area sensitif nya Jeny, membuat nya mendesah dan bergerak seperti cacing kepanasan.
"aaaghhhhh,,," desah Jeny semakin kencang
Mendengar desahan Jeny, dan merasakan milik Jeny yang sudah mulai bck, benda milik nya pun mulai ikut meronta.
Leo langsung menarik paksa clna dalam milik Jeny, dan ia langsung menggendong Jeny keatas meja nya
"Jeny, buka kaki mu" perintah Leo.
Jeny menuruti nya, ia membuka kaki nya lebar sehingga memperlihatkan Lbng kenkmtan milik nya.
"Lebih cepat Leo" kata Jeny.
Leo pun langsung memaikan jari nya dengan lebih cepat, hingga Jeny mendsh tidak karuan hingga ia sampai puncak nya, dan Leo Langsung mengeluarkan jari nya.
"Sekarang giliran ku Leo" kata jeny, ia lalu melepas ikat pinggang dan menurunkan resleting clna Leo, dan ia mengeluarkan benda pusaka milik Leo yang sudah sesak.
Walaupun ia sudah berkali kali Melihat benda Leo itu, namun ia tetap saja masih menelan saliva nya karena ukuran nya yang jauh dari standar orang Indonesia.
Jeny mulai melahap benda milik Leo itu, ia sangat mahir memainkan mulut dan lidah nya, Leo pun semakin mendorong kepala Jeny ke arah nya hingga Jeny semakin mempercepat tempo gerakan mulut nya.hingga akhir nya Leo menembak kan peluru nya di wajah Jeny.
Setelah mengelap dengan bersih cairan yang ada di wajah nya, Jeny kembali melmat bibir Leo, sambil mendorong tubuh Leo kearah sofa hingga membuat Leo terduduk di sofa dengan Jeny berada di atas pangkuan nya.
Gairah Jeny semakin memuncak saat memegang punya Leo yang besar., ia membayang kan milik Leo yang menerobos masuk ke dalam milik nya.
Jeny mengangkat sedikit bkng nya, dan memposisikan milik nya tepat diatas punya Leo, baru saja menyentuh ujung nya, Leo langsung berdiri dan mendorong Jeny dengan kuat hingga ia terjatuh di lantai
"Apa yang kau lakukan, jalng,!" teriak Leo marah.
"Maaf kan aku leo, aku hanya mau memiliki kamu seutuh nya" ucap jeny gugup, ia tidak menyangka Leo akan marah pada nya.
"Pergi dari sini, dan jangan pernah kamu menunjuk kan muka mu disini lagi,,!" bentak Leo.
Jeny berlutut dan memegang kaki Leo,
"Maaf,,maaf kan aku leo, aku janji tidak akan mengulangi nya lagi" Jeny memohon.
Leo mengagungkan kakinya hingga membuat pegangan tangan Jeny terlepas
"Aku tidak pernah mentolerir kesalahan, sekarang pergi dari sini sebelum aku meminta security untuk menarik mu keluar" tegas Leo.
Jeny akhir nya merapikan pakaiannya dan melangkah ke luar ruangan dengan wajah penuh penyesalan
Dari awal berhubungan dengan Jeny, Leo sudah memberitahu jeny apa yang tidak boleh di langgar oleh Jeny, tapi Jeny malah melakukan nya.
Leo memang terkenal dengan skandal nya yang sering bergonta-ganti wanita, namun Leo tidak pernah mau berhubungan seutuh nya dengan wanita, selama ini ia hanya melakukan sebatas oral, tidak lebih dari itu.
Melihat jeny yang keluar dari dalam ruangan bos nya dengan wajah kesal, bagas tersenyum sambil berkata
"mulai besok kita tidak akan pernah melihat nona Jeny lagi, hehehe"
Saat sedang asik memperhatikan jeny, tiba tiba bagas di kaget kan dengan suara bell panggilan dari ruangan bos nya.
"Ada yang bisa saya bantu,bos?" tanya bagas saat sudah berada di dalam ruangan Leo.
"Wawancara untuk mengisi posisi manajer pemasaran yang baru, kamu undur dua jam lagi, saat lagi gak mood" perintah Leo
"Baik bos akan saya beritahu kan, jika tidak ada yang lain lagi saya permisi kembali kerja bos" sahut bagas.
"Iya, silah kan" kata Leo, bagas langsung keluar dari ruangan Leo.
Mengingat kelakuan Jeny tadi membuat nya semakin kesal, hingga ia kehilangan semangat untuk bekerja
Di ruangan tunggu perusaahan, terlihat beberapa orang wanita yang sedang menunggu untuk di wawancara, di antara para wanita itu ada seorang gadis cantik yang berpakaian sederhana namun terlihat sangat elegan.
Saat bagas masuk keruangan itu, para wanita itu langsung berdiri menyambut kedatangan nya.
"pemberitahuan buat kalian semua pera peserta wawancara, bahwa wawancara akan di undur dua jam lagi" ucap bagas, Setelah itu ia langsung pergi dari dalam ruangan.
Vania kembali melihat jam tangan nya, sudah satu jam berlalu, para peserta wawancara yang lain sudah banyak yang meninggal kan posisi nya, kini hanya tinggal empat orang termasuk diri nya yang setia menunggu dengan sabar.
Vania setia menunggu kerena ia sangat butuh pekerjaan ini untuk memenuhi kebutuhan hidup nya dan ibu nya.