Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Scorpions Sang Penakluk Jalanan

Scorpions Sang Penakluk Jalanan

Ika Dw | Bersambung
Jumlah kata
51.3K
Popular
100
Subscribe
39
Novel / Scorpions Sang Penakluk Jalanan
Scorpions Sang Penakluk Jalanan

Scorpions Sang Penakluk Jalanan

Ika Dw| Bersambung
Jumlah Kata
51.3K
Popular
100
Subscribe
39
Sinopsis
18+PerkotaanSekolahGangsterCinta SekolahKarya Kompetisi
Dendam beruntun antara kedua Gengster dari dua tempat yang berbeda. Bukan hanya dari kalangan pelajar saja, tapi melibatkan anak di luar sekolah. Galaxy dan kawan-kawannya, seorang pelajar di sekolah SEMESTA berjanji akan membalaskan dendam atas kematian ketuanya terdahulu. Pemilik Geng Scorpions itu sebenarnya memiliki sisi baik, namun hidupnya selalu diganggu oleh kelompok geng Gondala yang berasal dari sekolah lain tak membuat balas dendam itu usai, apalagi mengingat ketuanya dianiaya hingga meninggal, tak mudah baginya untuk memaafkan. Melibatkan siswi siswi di sekolahnya yang kerap disandera oleh kelompok geng Gondala membuatnya tak bisa mengontrol emosi. Awalnya ia berniat untuk menyudahi balas dendam tersebut, namun geng Gondala selalu memancing emosinya dan alhasil terjadilah kericuhan yang melibatkan banyak pihak. Mampukah Galaxy dan teman-temannya melawan kelompok geng Gondala dan membinasakannya? Yuk, ikuti kisahnya hanya ada di Maxnovel id.
Bab 1. Dua Kubu Saling Serang

Galaxy menautkan alisnya saat melihat salah satu anak buahnya berlari terbirit-birit. Ia yakin ada sesuatu hal yang penting untuk disampaikan. Sepulang sekolah mereka tidak langsung pulang, tapi masih bersantai di basecamp yang terletak tidak jauh dari lingkungan sekolahnya.

"Ada apa Khal?"

"Bos,, gawat!! Ada beberapa orang dari luar tengah menghajar Azka. Sekarang Azka kondisinya kritis, dia dilarikan ke rumah sakit terdekat."

"Apa?"

Galaxy tersentak dan langsung beranjak dengan tatapan membidik. Sorot mata elangnya begitu tajam seakan-akan hendak menerkam matanya.

"Kurang ajar! Siapa yang berani membuat masalah denganku!" Tangannya terkepal dengan bara api menyala. Hatinya bergemuruh panas kala diusik ketenangannya. "Cari tahu secepatnya, siapa yang sudah menggebuki Azka. Bawa dia kehadapanku sekarang juga!"

"Baik Bos," jawab Rafael salah satu anak buahnya.

Grup inti terdiri dari tujuh orang, tapi pengikutnya lebih dari dua ratus orang termasuk orang luar yang tidak berstatus sebagai pelajar. Galaxy merangkul semua orang yang mau bergabung dengan clubnya. Ia selalu bersikap tegas, sebelum  bergabung menjadi anggotanya dia memberikan peringatan agar mematuhi apa yang menjadi keputusannya, barang siapa yang tak setia harus berani menerima resikonya.

"Untuk yang lain, ayo kita kunjungi Azka di rumah sakit. Kita tidak boleh diam saja mengetahui teman kita diperlakukan tidak senonoh, apalagi sampai membuatnya cedera, kita harus membalasnya. Siapapun lawannya jangan pernah mundur. Aku paling benci pada laki-laki pengecut. Kita harus meminta keadilan atas perbuatan yang merugikan satu pihak."

Beramai-ramai mereka menuju rumah sakit untuk menjenguk Azka. Mereka selalu kompak, dikala salah satu ada temannya yang mendapat masalah, maka mereka ikut andil turun tangan.

"Bos, aku jadi curiga kalau pelakunya itu salah satu dari musuh kita. Nggak mungkin kan, Azka dipukuli oleh orang yang nggak dikenal? Aku yakin ini pasti ulah dari anak buah geng Gondala."

Galaxy menekan giginya hingga membuat rahangnya keras. Ia tak habis pikir, perseteruannya dengan geng Gondala tak kunjung reda. Berawal dari senior pemimpin geng Scorpions dianiaya hingga nyawanya melayang, balas dendam itu berkelanjutan sampai turun temurun hingga geng Scorpions diketuai oleh dirinya masih tetap tak membuat geng Gondala memiliki efek jera, padahal ia sudah membuat perhitungan dengan mematahkan tangan dari ketuanya.

"Pokoknya cari pelakunya sampai dapat! Aku nggak mau tau, dari kalangan manapun dia harus berani mempertanggungjawabkan perbuatannya."

Di depan ruang IGD tempat Azka dirawat ia menyandarkan kepalanya di dinding. Pikirannya kacau balau, harus bagaimana lagi membuat mereka memiliki efek jera. Dengan tindakan kasar pun tak membuat  mereka takut, bahkan tingkahnya semakin menjadi-jadi.

Terlihat keluarga Azka keluar dari ruang IGD, mata mereka sembab terlalu banyak menangis. Galaksi menoleh dan langsung bergegas untuk menemui mereka.

"Tante, bagaimana dengan kondisi Azka? Apa dia baik-baik saja?"

Winda yang tak lain adalah ibu kandung Azka menggeleng dengan beruraian air mata. Ia tak bisa membendung kesedihannya kala melihat anaknya terbaring tak berdaya.

"Galaxy, kamu teman terdekat Azka, Tante minta tolong jagain dia, jangan pernah meninggalkannya. Hidupnya selalu dibuat susah sama orang-orang yang membencinya. Lihatlah, dia babak belur tak berdaya. Tante khawatir Galaxy, bagaimana jika Azka tidak lagi sadar?"

Galaxy terasa terhujam oleh sebilah pisau. Ia tak tahu seberat apa penderitaan Azka, ia juga tidak tahu seberapa sakit yang Azka rasakan. Melihat seorang ibu menangis takut kehilangan anaknya membuat hatinya teriris. Andai saja ia masih bisa merasakan sentuhan kehangatan kasih sayang seorang ibu?

"Tante, Tante tenang saja. Aku akan selalu ada buat Azka. Siapapun pelakunya, aku bakalan meminta keadilan darinya. Aku janji, Azka pasti sembuh dan bisa berkumpul kembali bersama kita."

"Terimakasih Galaxy, Tante sangat bersyukur karena Azka memiliki teman sebaik kamu. Kalau nggak ada kamu, siapa yang bantu kehidupan kami."

Ya, selama ini Galaxy turun tangan untuk membantu kehidupan keluarga Azka. Sebagai pimpinan geng sekaligus anak dari pengusaha kaya tak membuatnya sombong. Siapapun yang membutuhkan bantuannya akan dibantu, apalagi anak buahnya sendiri, ia tidak pelit pada mereka, hanya saja satu keburukannya, selalu bikin rusuh di tempat umum.

"Tante, untuk sementara ini saya minta agar lebih berhati-hati, karena di luar banyak orang yang memiliki niatan jahat, takutnya Tante menjadi sasaran mereka, apalagi kalau mereka mengetahui bahwa Tante orang tua Azka."

Winda mengerutkan keningnya. "Maksud kamu Azka punya musuh di luar?"

Selama ini Winda tidak banyak tahu aktivitas anaknya ketika berada di luar rumah, yang ia tahu Azka hanya fokus belajar di sekolah, tidak terlibat dengan anggota geng motor. Ia percaya Azka tidak pernah melakukan hal-hal yang merugikan orang lain, sangat  disayangkan jika ada orang lain yang memiliki niatan buruk dan ingin mencelakainya.

"Bisa jadi gitu Tante, tapi Tante tenang saja. Azka itu saudara kami, kami tidak akan diam melihatnya tertindas."

Suara dering telepon membuat Galaxy menjeda obrolannya. Dia fokus mengangkat telepon dari anak buahnya.

"Halo bos, pelakunya sudah ketemu, mereka anak buah dari geng Gondala. Sekarang mereka sedang membuat keributan di jalan dekat sekolah."

"Tunggu di situ, jangan biarkan mereka kabur!"

Galaxy menutup teleponnya. "Tante, tolong jaga Azka, nanti aku akan kembali."

Galaxy menoleh pada teman-temannya yang lain. "Ayo ikut denganku!"

***

Galaxy melihat gerombolan anak muda seusianya tengah memenuhi jalanan dan menghadang anak sekolah yang sedang lewat. Mereka mencari mangsa, terlebih lagi para siswi dari sekolah SEMESTA. Galaksi yang melihatnya dibuat geram kala banyak gadis yang mereka jadikan sasaran. Jeritan para gadis begitu kuat meminta pertolongan.

"Tolong lepaskan kami! Biarkan kami pergi!"

"Tidak akan! Kalian bisa pergi kalau bandit di sekolah kalian keluar! Di mana dia sekarang!"

"Lepaskan mereka!" Suara Galaxy terdekat cukup kencang dengan netra matanya memerah. Setiap terpancing emosi pria itu selalu menunjukkan sisi buruknya.

Gerombolan anak geng Gondala menoleh pada Galaxy dan anak buahnya yang masih duduk di atas sepedanya masing-masing. Mereka senang, karena tujuan utamanya sengaja memancing Galaxy agar keluar dari persembunyiannya.

"Oh, rupanya keluar juga kalian."

Galaxy dan kawan-kawannya turun dari motor dan berjalan ke arah mereka yang masih menyandra puluhan siswi.

"Kalau kalian punya nyali jangan menggunakan gadis buat umpan memancing kami. Lepaskan mereka!"

Beberapa gadis berhasil melepaskan diri, tinggal satu orang yang tak bisa lepas di tangan Remon, wakil ketua geng Gondala.

"Lepas! Tolong lepaskan aku!"

"Tidak akan! Jika bandit itu bersujud di kakiku maka aku akan melepaskanmu!"

"Brengsek!!"

Bugg

Galaxy langsung melayangkan tangannya menonjok pria itu dengan cukup keras hingga tersungkur. Dia menyerangnya membabi buta hingga membuat gadis yang berada di tangan pria itu terlepas.

Anak buah dari mereka juga saling serang hingga menimbulkan kericuhan. Suasana semakin tak terkendalikan. Hingga terdengar suara sirine polisi yang akhirnya membubarkan mereka.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca