Saat di lapangan basket Arka sengaja melemparkan bola ke arah Cintia. Cintia memang gadis tomboi yang selesai les sekolah selalu bermain basket di lapangan sekolah. Arka adalah kakak kelas yang cukup populer dan supel di sekolah. Arka senang sekali mengganggu Cintia cewek tomboi ini terkenal jutek. " Auw, kak arka kalau berani sini tanding jangan main lempar dari belakang dong " kesal Cintia saat Arka melemparkannya dengan bola. " Duh, Cin kamu ngajak tanding ? ntar yang ada kami nangis lagi karna kalah dari aku " Arka tersenyum sinis. " Eh, enak aja jangan anggap remeh ma aku ya " kata Cintia sewot. " Aku malas Cin tanding sama kamu ntar ujung-ujungnya kamu nangis lagi " Arka tertawa. " Bilang aja deh kak, skill kamu gak sejago aku " Cintia tersenyum sinis. " Ayo siapa takut, kalau kalah siap-siap aku jitak kepalamu " kekeh Arka. Mereka pun memulai pertandingan basketnya. Siapa yang paling banyak memasukkan bola ke dalam ring selama lima belas menit maka ialah yang menjadi pemenangnya. Pertandingan berlangsung sengit di waktu sepuluh menit skors mereka seri. Banyak siswa yang menonton karena Cintia memang cewek yang jago basket dan Arka kakak kelas yang cukup populer di sekolah mereka. Teriakan riuh siswa menggema mensupport jagoan mereka masing-masing. Nina yang kala itu duduk di dekat gerbang menunggu jemputan penasaran siapa yang bertanding di lapangan. Nina gadis yang selalu berpenampilan tomboi tapi berhati melankolis. Nina salah satu sahabat baik Cintia. Nina pun memasuki lapangan dan menerobos kerumunan siswa. " Ya ampun Cintia, tapi siapa cowok lawan tandingnya ya " gumam Nina. Nina memang cuek, dia menghabiskan waktu istirahat hanya di kelas. Terkadang hanya sesekali ke kantin jadi dia jarang mengenal siswa di sekolahnya kecuali teman sekelasnya. Nina pun meninggalkan lapangan karena ia takut pada akhirnya Cintia akan mengajaknya mengobrol dengan teman-teman cowoknya. Lima menit terakhir pun berakhir, Cintia terduduk lesu di lapangan. Skor yang beda tipis membuatnya kalah dari Arka. Arka tertawa mendekati Cintia. " Gimana uda siap nih aku jitak kepalanya " kekeh Arka. " Enak aja main jitak, gak ada tuh perjanjiannya " seru Cintia." Oh, jadi kamu mau ingkar janji ya Cin " seru Arka. " Kalau berani tangkap aja aku " Cintia pun berlari dari Arka. Arka pun mengejar Cintia karena mengingkari janjinya. Cintia berlari ke arah gerbang. Ia melihat Nina duduk di dekat gerbang dan menghampirinya. " Nina, kamu harus nolongin aku " pinta Cintia. " Ada apa sih Cin, Uda kayak dikejar setan aja kamu " kata Nina. " Aku dikejar Nin sama kak Arka, aku kalah tanding basket sama dia " kata Cintia. " Lagian kamu sih ngapain juga tanding ma kakak kelas itu " seru Nina. " Habis dia bully aku terus Nin, tolongin aku ya Nina, please " pinta Cintia. Arka berlari menghampiri Cintia yang bersembunyi di belakang Nina. " Keluar kamu Cin, biar aku jitak " Arka tersenyum jahil. " Ini dia Nina kak Arka yang suka bully aku terus " adu Cintia kepada Nina. " Loh sekarang kamu gak berani ngelawan aku ya Cin, ampe bawa teman segala buat lawan aku " Arka terkekeh. " Udah udah ngapain kalian berdua ini uda pada SMA juga tapi kelakuan kayak anak SD aja " seru Nina. " Dek, kamu tanya tu sama teman kamu yang kalah taruhan langsung lari terus ngumpet di belakang kamu " sindir Arka. " Tapi dia kan cewek, kakak gak malu ngelawan cewek " seru Nina. " Tapi ini pertandingan yang kalah harus terima hukumannya dong jangan main lari aja " seru Arka tak mau kalah. " Ya ampun kakak ini cowok apaan ya yang beraninya ma cewek, gimana kalo kakak pake rok aja biar bisa seimbang ngelawan Cintia " sewot Nina. " Oke oke aku gak akan nuntut hukuman karena dia kalah dari aku " kata Arka. " Cin, lain kali aku jitak kamu kalo kamu lagi gak bareng teman jutekmu ini " Arka terkekeh sambil berlalu meninggalkan Cintia dan Nina. " Makasih ya Nina sayang Uda bantuin aku lepas dari kak Arka yang jahil itu " Cintia tersenyum. " Lagian tu siapa sih Cin kok aku gak pernah liat dia " kata Nina. " Ya ampun Nina kamu gak kenal " kata Cintia. " Emang aku gak kenal " cuek Nina. " Nina, dia tu kak arka, kakak kelas yang cukup populer banyak juga loh cewek yang ngejar dia tapi kayaknya dia juga jomblo akut kayak kamu " kekeh Cintia. " Masa bodoh emang aku pikirin, terus kamu suka gitu sama dia Ampe kejar-kejaran gitu " tanya Nina. " Ya nggak lah Nin, dia tu bukan tipe cowok aku banget, lagian sejak kapan juga aku kepikiran ma cowok " kekeh Cintia. Nina hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya yang satu ini. " Oh ya sekali lagi makasih ya Nina Uda bantuin aku lepas dari kakak kelas jahil itu " Cintia tersenyum. " Iya sama-sama lain kali aku gak mau bantuin kamu lagi kalo berurusan sama cowok jahil itu, ya uda jemputan aku datang tuh, bye Cintia. Bye Nina. Mereka pun saling melambaikan tangan dan berlalu pergi.