Perkenalkan namaku Agus Salim anak kedua dari pasangan pak Karto dan Bu Santi saya tingal di sebuah desa yang lumayan jauh dari kota,, walaupun orang dari desa keluarhga kami cukup berada, sawah dan ladang milik kami sangatlah luas, tapi bapak selalu mengajarkan kami untuk selalu hidup sederhana dan tidak boleh sombong dengan apa yang kami miliki karena apa yang kita miliki akan kembali lagi kepada sang pencipta, Agus punya seorang kakak bernama Joko Susilo yang sudah berkeluarga dan menetap di kota sejak setelah menikah satu tahun yang lalu,,

Sudah lama kang Joko tidak pulang ke desa karena pekerjaan nya yang tidak bisa di tinggal terlalu lama,,

" Gus""" Agus"" panggil pak Karto kepada anak sulungnya,

* Ono OPO Yo pak jawab Agus sambil berjalan keluar dari kamar nya,

" Kowe sudah mau lulus sekolah SMA, jadi Kowe wes kepikiran belum mau ngelanjutin sekolah ke perguruan tinggi?

* Kalau itu aku manut bapak wae,

" Kok manut bapak pie cah Iki,, bapak Yo pengen kamu ngelanjutin sekolah nya agar seperti kang mas mu kae Lo,,

* Tapi biyaya sekolah gimana pak,,

" Kamu Ojo mikir soal biaya, kamu tenang wae warisan bapak iseh akeh kae Lo, jual hasil panen saja bisa buat kamu sekolah tinggi kamu tenang saja,,

* Aku nganut bapak wae,,

" Yo wes, nek wis Ono pengumuman kelulusan kowe ndaftar nag tempat kuliah kang mas mu yang dulu

* Yo wes nganut bapak wae,,

-" Ono OPO to kok serius amat,, ucap Santi ibu Agus

Akhirnya pak Karto pun menceritakan apa yang menjadi niatan nya untuk menyekolahkan Agus ke perguruan tinggi di kota sama seperti kakak nya,,

-" wah,,, bagus itu Gus,, apa yang bapak kamu bilang,,

* Aku nganut ibu sama bapak wae,

" Yo wes,, kamu telepon kang mas mu untuk membantu mu mengurus semuanya di kota,,

* Ngeh pak,,

Akhirnya Agus pun menelpon kakak nya yang berada di kota, setelah beberapa kali panggilan akhirnya telepon Agus di angkat oleh kakak nya,,

Agus dan kakak nya pun mengobrol dan mengutarakan niat sang ayah,

Joko pun antusias dengan niat adik dan bapaknya tersebut,,

** Ya udah dek,, kebetulan satu Minggu lagi kang Jaka sama mbak mu akan pulang mengunjungi kalian mumpung kang Jaka di berikan libur,, karena sudah lama juga aku tak pulang ke kampung dan sekalian kita bahas kalau kang Jaka sudah sampai di sana,,

* Ok baiklah kang nanti saya ngomong sama bapak dan ibu,,

Agus pun mematikan telepon nya dan memberitahu kedua orang tua nya,,

Kedua orang tua nya pun senang karena Jaka dan istrinya sudah lama tidak pulang ke desa karena pekerjaan kang Jaka yang tidak bisa di tinggal begitu saja,,

Satu Minggu pun berlalu,, akhirnya apa yang di tunggu oleh keluarga Agus pun datang,

Sebuah mobil putih berhenti di depan rumah keluarga pak Karto,

Terlihat seorang wanita yang begitu cantik dan putih rambut yang panjang dan ikal turun dari mobil tersebut,, iyalah kakak ipar Agus yang bernama Erika

Di susul oleh pria yang cukup tampan dan pakaian yang rapi dialah kang Jaka anak pertama pak Karto atau kakak satu-satunya Agus

" Assalamualaikum,,"" ucap Joko sambil mencium tangan kedua orang tua nya,

Di susul juga oleh Erika,,

" Wa Alaikumsalam salam nak,, selamat datang ucap pak Karto

Agus pun tak mau kalah dia juga menyambut kedatangan kakak nya tersebut, tapi Agus tertegun melihat kakak iparnya yang cantik dengan postur tubuh yang sangatlah indah, mata Agus pun tak berkedip sambil memandang kakak ipar nya tersebut,,

Tak berselang lama mereka semua pun masuk,, karena sudah lama tak bertemu akhirnya kedua orang tua Jaka pun melepaskan rasa rindu mereka sambil mengobrol di ruang tamu, Agus pun juga ikut duduk di ruangan itu mata Agus pun melirik kakak ipar nya yang mempesona dan mengoda iman,

" Kalian pasti lelah,, Yo wes kalian berdua capek kalian istirahat dulu, ucap pak Karto

** Ya udah pak aku dan Erika mau istirahat dulu balas joko

-" kamar kalian sudah ibu sediakan imbuh ibu Santi

"- trimakasih Bu,, balas Erika dengan lembut,,

Akhirnya Joko dan istri nya pun ke kamar mereka, setelah perjalanan yang panjang mereka pasti lelah,,

Agus dan bapaknya pun pergi ke ladang karena sedang meninjau masa panen di sawah mereka,

Sedangkan Santi sedang sibuk memasak di dapur dan di bantu oleh asisten rumah tangga,,

Waktu pun terus berlalu Agus dan pak Karto pun sudah sampai di rumahnya lagi,,

Agus pun langsung menuju dapur untuk mengambil air minum tapi alangkah terkejutnya Agus saat menegak minuman nya,,

Agus tak sengaja melihat kakak iparnya yang keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang menutupi tubuhnya,,

Tubuh yang putih mulus tanpa cacat terpampang di depan mata Agus,,

"" Uhuk"" uhukk uhukkk,, Agus pun terbatuk karena tersedak air yang di minum nya karena terlalu terkejut melihat kakak iparnya yang begitu intens,,

"- kamu kenapa Gus,, ucap Erika sambil menghampiri Agus

* Uhukk,,, gak apa-apa kok mbk cuma tersedak aja saat minum balas Agus sambil melirik ke arah tubuh Erika,,

"- makanya kalau minum itu hati-hati gak usah buru-buru,,

* Hehhe iya Mbak,,

"- ya udah mbak mau ke kamar dulu,,

Agus pun hanya mengangguk pelan,, sambil melihat kepergian kakak ipar nya tersebut,,Agus pun menelan ludah nya karena melihat pinggul kakak iparnya yang menari-nari ke kanan dan ke kiri membuat Agus tak mengedipkan matanya,,

" Gus,,, Agus panggil ibunya karena Agus sedang melamun,,

* Eh ibu ada apa Bu??? Balas Agus

" Kamu pulang dari sawah kok melamun, kamu kesambet ya gus

* Ehh,,, gak kok buk

" Ya udah cepetan mandi,, ibu mau menyiapkan makan siang buat kalian,,

* Iya buk,,

Agus pun pergi ke kamar nya untuk mengambil handuknya,,

Agus pun langsung pergi ke kamar mandi,, saat di dalam kamar mandi Agus pun tertegun melihat sebuah benda yang ada di dalam ember plastik yang di gunakan untuk meletakkan pakaian kotor atau pakaian basah sehabis mandi,,

Itu adalah d*** milik Kakak ipar nya yang sehabis mandi tadi,, agus pun layaknya seorang lelaki yang memiliki has*** dan juga nsf*** melihat benda tersebut Agus tanpa sadar pun memegang dan melihat nya,, da*** warna merah dan b* yang cukup besar cup nya membuat Agus semakin penasaran akhirnya Agus pun melihat dengan sangat serius,,

* Gila,, gede pisan milik mbak Erika,,, ucap Agus sambil melihat b* milik kakak iparnya tersebut,,

Agus pun hanya menelan ludahnya sambil membayangkan isi yang begitu besar akhirnya dengan hs**** yang sudah sampai di ubun-ubun Agus pun mulai senam jari sambil memegangi b* dan ce*** dalam milik kakak nya tersebut,,