Bobby Arka dengan kecewa menendang rak belanja, di mana di atas itu selain sekumpulan mainan dan barang kebutuhan sehari-hari yang tidak berguna, dia tidak menemukan makanan apa pun.
Virus TX 20 telah menghancurkan dunia selama setengah tahun, manusia yang bisa bertahan hidup telah menghabiskan semua sisa makanan. Ini adalah toko serba ada yang terletak di dalam stasiun pengisian bahan bakar di pinggir jalan, pintunya sudah runtuh setengah, tidak tahu sudah berapa kali penduduk yang selamat mencari makan disini bahkan rempah roti saja tidak tersisa.
Dia meraba perutnya yang lapar. Dia duduk dengan lemas di samping tumpukan peti kargo yang runtuh, Bobby menggali protofon dari saku belakangnya, "Hadwin, Hadwin, ini Bobby, bagaimana situasi di sana?"
Beberapa suara mendesis terdengar dari walkie talkie lalu terdengar suara Hadwin, "Semua tangki sudah kosong, kami nggak bisa mengisi bahan bakar. Mercedes itu sekarang menjadi tumpukan besi tua, bagaimana kondisi di sana?"
Bobby dengan susah payah menjilat bibirnya, "Seperti yang kamu duga, tia tikus saja nggak ditemukan disini. Sepertinya kalau kita nggak mati karena digigit zombie, kita juga akan mati kelaparan. Bagaimana kita dapat bertahan dan pergi ke kota berikutnya tanpa bahan bakar, aku nggak rela."
Tahun ini Bobby berusia dua puluh lima tahun dengan tinggi satu meter delapan, tampak cukup tampan dan berwibawa. Namun, pengalaman cintanya terlalu banyak rintangan. Sejak kecil hingga sekarang, dia telah dicampakkan oleh empat gadis. Pacar terakhirnya bernama Agnes Qiara, tiga tahun lebih muda darinya. Alasan Agnes meninggalkan Bobby adalah karena orang tuanya memilih kekayaan dan akhirnya dia terpaksa bersama dengan anak orang kaya generasi kedua karena itu, Bobby membuat keputusan paling menyakitkan dalam hidupnya yaitu bunuh diri.
Namun Bobby tidak ingat apa yang terjadi setelah dia melompat dari tebing. Memori terakhirnya berhenti sebelum dia melompat. Saat dia terbangun, dia merasa dunia telah berubah. Sejenis bakteri biologis yang disebut virus TX20 telah melanda bumi, menyebar melalui udara. Hanya 10 persen dari tujuh puluh miliar manusia yang memiliki kemampuan imun untuk mencegah penyebaran melalui udara, sementara miliaran manusia lainnya telah terinfeksi oleh virus TX20 dan berubah menjadi zombie.
Para zombie ini bergerak untuk mencari daging dan darah segar untuk dimakan, di seluruh dunia ada lima ratus juta manusia yang mati digigit zombie, hingga hari ini hanya dua ratus juta manusia yang bertahan hidup di bumi dengan area 5.1 miliar kilometer persegi. Selain itu ada banyak zombie dan makhluk yang bermutasi karena terinfeksi virus baik di darat, lautan, dan udara, setiap saat mereka berburu manusia yang tersisa...
Setelah Bobby melompat dari tebing dan kembali sadar, dia berada di sebuah pangkalan militer yang tersembunyi, di mana semua tentara telah mati. Dia membutuhkan waktu setengah bulan untuk meninggalkan pegunungan dan dia menghabiskan waktu lebih dari sebulan untuk tiba di provinsi Helmen karena hanya dengan melewati provinsi Helmen dia dapat kembali ke provinsi Selter, tempat asal Bobby. Tujuannya adalah untuk mencari keberadaan orang tua dan kakak perempuannya.
Berapa banyak bahaya yang telah dilewati oleh Bobby, dia tidak ingin mengingatnya lagi. Dia telah mengikuti lebih dari sepuluh kelompok pengungsi dengan total jumlah orang tidak kurang dari dua atau tiga ratus orang. Namun, sampai hari ini hanya dia dan Hadwin yang selamat. Dalam perjalanan ini, ada beberapa wanita yang cantik, tetapi ketika mereka terluka dan terinfeksi virus TX20 oleh zombie, Bobby tidak punya pilihan lain selain mengakhiri hidup mereka dengan tangannya sendiri.
Tiba-tiba sebuah suara memecah pikiran Bobby. Meski sebelum masuk ke stasiun pengisian bahan bakar ini dia sudah melakukan pengecekan dan tidak menemukan zombie sedikitpun tetapi mana tau ada zombie yang bersembunyi di tempat tersembunyi. Bobby langsung merasa tegang, dia belum berdiri tetapi sudah merogoh pistol yang dia temukan di perjalanan dari ikat pinggangnya. Di dalamnya hanya tersisa tiga peluru.
Melalui rak yang roboh, dia dapat terlihat keadaan diluar. Dari mesin pengisi bensin yang rusak, keluar seorang zombie wanita yang hanya tersisa setengah badan bagian atasnya. Dia disebut cantik karena dia sangat cantik selain warna kulitnya yang pucat, terutama bagian dadanya yang telanjang memang besar dan kencang. Satu-satunya hal yang disayangkan adalah dia sudah bukan manusia lagi. Zombie-zombie ini dapat bertahan hidup selama otak mereka masih aman walaupun hanya setengah badannya yang tersisa.
Bobby merasa sayang, wanita cantik seperti itu seharusnya tidak merangkak di mana-mana dengan setengah tubuh terbuka dan tanpa pakaian di bagian atas terutama di bagian bawah yang hilang mengalir darah hitam yang berbau busuk. Dia mulai membidikkan pistolnya walaupun dia harus menghabiskan satu pelurunya, dia harus membunuhnya. Secara sederhana, ini adalah karakter Bobby. Dia mengagumi dan melindungi setiap gadis terutama gadis-gadis cantik. Namun Bobby berasal dari keluarga biasa, dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang wanita cantik di masyarakat yang realistis ini.
Tepat ketika Bobby hendak menarik pelatuk, tiba-tiba terdengar suara dentuman keras, rak barang yang belum runtuh menimpanya. Bobby tidak punya waktu untuk menghindar dan tertimpa rak barang berat, pistolnya juga terlempar jauh.
Saat ini, zombie tinggi yang bersembunyi di belakang rak berjalan menuju Bobby, sudut mulutnya masih mengalirkan cairan hitam, mungkin dia baru saja makan mayat temannya. Melihat makanan segar datang, wajah pucatnya menampakan senyuman yang misterius.
Bobby berusaha keras untuk mendorong rak barang yang menimpa tubuhnya tetapi rak barang ini sepenuhnya terbuat dari besi padat sehingga dia tidak bisa bergerak sejenak dan pistol itu juga berada cukup jauh dari tangannya jadi sudah tidak mungkin untuk menghentikan zombie itu utnuk mendekatinya!
Pria tukang isi bensin itu tinggi besar dan setelah terinfeksi menjadi zombie, nafsu makannya menjadi sangat besar. Dia tampak tidak sabar menerjang rak yang menimpa Bobby. Bobby menutup matanya dan dia marah dalam hatinya, aku baru berusia dua puluh lima tahun dan masih perjaka walaupun hidup di era yang kacau ini tapi siapa tahu aku tidak akan membuat karya besar yang menggemparkan dunia tapi sekarang aku harus mati di mulut seorang tukang isi bensin dan itu juga laki-laki. Tuhan sungguh tidak adil!
Bobby menutup matanya dengan pasrah, dari pada melihat zombie buruk rupa itu menggigit lehernya. Saat dia berpikir dalam beberapa jam kemudian dia akan dimakan habis atau berubah menjadi zombie, tiba-tiba terdengar suara tampaknya pria pengisi bahan bakar itu jatuh ke belakang, dan beberapa rak barang pun roboh.
"Bobby, kamu baik-baik saja?" Itu adalah suara Hadwin! Bobby membuka matanya . Nggak perlu mati! Perasaan ini sangat menyenangkan, dia melihat pria pengisi bensin terjatuh dengan panah besi yang tertanam di kepalanya. Sekarang dia sudah jatuh mati di tanah. Sementara Hadwin memasang busur silang buatannya di punggungnya lalu membungkuk membantu Bobby mengangkat rak barang yang menimpa tubuhnya.
Hadwin lebih tua tiga tahun dari Bobby, matanya sebelah kiri dan wajahnya terbakar parah oleh api meski hampir sembuh tetapi penampilannya menjadi sangat mengerikan. Jika bukan karena Bobby menariknya pada saat itu, dia mungkin sudah mati terbakar oleh api karena itu, Hadwin melihat Bobby sebagai penyelamat hidupnya. Mereka saling menjaga di sepanjang perjalanan. Mereka berhasil menghindari banyak serangan zombie yang membahayakan, sampai saat ini mereka bisa disebut pakar bertahan hidup di dalam dunia yang kacau ini.
Rak sudah dipindahkan dan hal pertama yang Bobby lakukan setelah bangkit adalah mengambil pistol, senjata pertahanan diri harus disimpan dengan baik. Jika tidak saat zombie berdatangan, mereka tidak berani memukul zombie dengan tinju karena dapat menyebabkan infeksi, "Nggak apa-apa, untungnya kamu datang tepat waktu. Kalau nggak, kali ini benar-benar berakhir."
Hadwin menunjuk dahi Bobby dengan gelisah dan berkata, "Bagaimana bisa nggak apa-apa, kamu terluka. Sakit tidak? Aku masih punya satu gulung perban, cepat perban."
Bobby menyentuh dahinya ternyata ketika pria pengisi bensin tersebut mendorong rak dan menghantamnya membuat luka dari dahi hingga sudut mata kiri. Dia bahkan tidak memperhatikannya saat kehidupannya dipertaruhkan. Sekarang saat dia menyentuh lukanya membuatnya sangat kesakitan. Bobby berpikir untungnya dia terluka oleh pria pengisi bensin itu , jika tidak infeksi tersebut bisa merenggut nyawanya.
Bobby berkata kepada Hadwin, "Luka biasa tidak masalah, kita harus segera pergi. Kalau ada zombie lain itu akan menjadi masalah. Kita harus memeriksa peta, mencari desa terdekat untuk mencari makanan dan air. Kalau nggak kita akan mati kelaparan sebelum mereka menyerang kita...."
Satu-satunya cara untuk menghadapi zombie adalah melarikan diri kecuali kamu memiliki senjata dominan yang dapat membunuh mereka dari jauh. Kalau tidak, monster-monster yang tidak memiliki emosi atau perasaan akan menyerbu dan merenggut nyawa manusia. Lebih baik menghindari pertemuan dengan mereka di tempat sempit, di mana risiko cedera akan meningkat dan sekali terluka oleh zombie, akan terjadi infeksi kontak dan hanya dalam beberapa jam saja, orang yang terinfeksi akan berubah menjadi zombie.
Hadwin membantu Bobby meninggalkan toko serba ada yang penuh dengan rak-rak roboh. Di belakangnya, tetesan darah hitam jatuh dari sudut rak yang baru saja menimpa Bobby. Manusia tidak seharusnya memiliki warna darah seperti itu dan tepat di sudut itulah yang membuat dahi Bobby terluka. Namun semua ini tidak diketahui oleh Bobby dan Hadwin, Bobby sudah terinfeksi ...