Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Pewaris Desa Ajaib

Pewaris Desa Ajaib

I.Armaiyn | Bersambung
Jumlah kata
1.2M
Popular
332.6K
Subscribe
6.8K
Novel / Pewaris Desa Ajaib
Pewaris Desa Ajaib

Pewaris Desa Ajaib

I.Armaiyn| Bersambung
Jumlah Kata
1.2M
Popular
332.6K
Subscribe
6.8K
Sinopsis
PerkotaanAksiPewarisPertualanganKekuatan Super
Empat belas tahun yang lalu, Yasha Baskara memasuki sebuah desa pegunungan yang penuh dengan misteri. Saat dia tiba di desa tersebut, dia dikagetkan oleh keajaiban yang ada di sana. Di antara penduduk desa, terdapat seorang yang buta tapi memiliki kemampuan luar biasa untuk melihat melalui segala hal. Tidak hanya itu, ada juga seorang tuli yang mampu mendengar dengan bantuan angin, serta seorang yang pincang, tetapi dapat berlari dengan kecepatan yang sangat mengagumkan. Keajaiban yang paling mengejutkan adalah, kehadiran seorang dokter yang memiliki keahlian luar biasa dalam membangkitkan orang yang telah meninggal kembali hidup. Ada juga seorang janda yang memiliki keahlian luar biasa dalam merayu berbagai jenis pria. Yasha dengan rasa ingin tahu yang besar, memutuskan untuk mengikuti setiap penduduk desa itu untuk belajar tentang kemampuan ajaib mereka, dan 14 tahun berlalu, Yasha akhirnya harus meninggalkan desa itu dengan membawa misi misterius dari kepala desa menuju sebuah kota besar yang penuh dengan misteri. Petualangan Yasha pun dimulai dari titik ini, dimana dia siap untuk mengungkap rahasia dan keajaiban yang menantinya di kota besar tersebut. Keseruan dan tantangan baru akan memenuhi perjalanan Yasha, dan dia siap untuk menjalani setiap petualangan dengan penuh semangat.
Bab 1

"Kamu harus cepat berangkat, karena sudah cukup terlambat, sesampainya di kota, kamu harus cepat melakukan tugas, yaitu melakukan hubungan di ranjang dengan seorang wanita dalam tiga hari. Kalau gagal, maka kamu akan mati!"

Lantas, dengan tangan gemetar, orang itu pun memberikan sebuah buku tua ke tangan Yasha. "Di dalamnya terangkum berbagai rahasia posisi sensual untuk pria dan wanita. Ilmu ini lumayan kamu butuhkan, pelajarilah semuanya dengan baik!"

"Kamu adalah kebanggaan desa kita. Namun, dunia di luar sana berbeda, tidak sama dengan desa kecil ini. Kota besar dipenuhi dengan warna-warni yang memikat hati, dan juga godaan-godaan yang mungkin akan membuat kamu tersesat. Maka dari itu, janganlah kamu terlalu naif dalam menyikapi segala yang ada."

"Saat berhadapan sama seorang pria, ingatlah ajaran bijaksana dari kakek kepala desa di sini. Dan kalau kamu bertemu seorang wanita, lakukanlah seperti nasihat yang diberikan oleh janda Lisa yang cukup hebat itu."

"Ingat juga soal keahlian medis yang dipunyai Hellena Daysi, metode kaki yang unik dari Zafar Wibowo, sudut pandang yang hebat dari Jasmine Junita, transformasi wajah dari Ethan Gunawan, serta keahlian dalam melawan kekuatan gaib dan meramal nasib yang dimiliki oleh Arthur Anggara. Ah, jangan lupakan juga kebrutalan petir yang terdengar dari tiupan angin Aditya Putra."

"Intinya, Yash. Kamu harus selalu ingat dan terapkan pelajaran yang sudah diwariskan sama masyarakat desa ini kepadamu, sesuaikan semuanya sesuai sama kebutuhan setelah kamu menapakkan kaki di kota besar!"

"Dan begitu tiba di kota, kamu harus merasakan keseruan kehidupan malamnya. Kamu harus menikmati setiap momen, bersenang-senang, menikmati makanan lezat, meminum bir, bahkan kamu harus mencoba keberuntungan dalam permainan judi. Kamu harus mengejar apa pun yang kamu inginkan tanpa rasa takut. Apakah kamu paham?" sambung orang itu lagi, yang langsung dijawab anggukan oleh Yasha.

"Oh, Zafar Pincang mempunyai seorang murid. Kalau kamu bisa menemui murid si Pincang itu di Jatamaya, tolong bantu Zafar buat menyingkirkan orang itu, dan membereskan rumah. Kalau tidak ada jalan lain untuk menyelesaikan itu, berikan saja tanda kepada desa!"

..........

Kota Suryapuna di Stasiun Internasional negeri Jatamaya, sinar matahari terik menguar di langit, memancar di wajah pemuda berusia dua puluh tahunan yang berdiri di tepi peron itu. Pemuda itu tengah mengamati sekelilingnya dengan seksama, melihat ke arah barisan bangku tunggu yang sepi.

Kata-kata kepala desa beberapa waktu lalu masih menggema di telinga pemuda itu, membawa ekspresi sayang saat melihat warga desa ketika berpisah. Pemuda muda itu membawa tas kulit ular kecil di pinggangnya, tas itu terlihat berkilau di bawah sinar matahari.

Dia juga mengenakan sepatu karet hitam yang terlihat sudah agak usang di kakinya yang cukup kokoh. Wajahnya tampan dengan rambut hitam yang rapi tergerai di langit-langit stasiun. Matanya berkilau cerdas saat dia terus melihat-lihat sekelilingnya dengan penuh perhatian, rasa lapar yang membuncah membuat perutnya berkerut pelan.

Di tengah sinar mentari di stasiun kota Senja, Yasha merenung dalam hati. "Kota besar memang sangat indah, banyak pemandangan bagus yang bisa dilihat, di mana-mana juga ada wanita cantik dengan pakaian yang menggoda. Jauh lebih baik daripada rumah tanah di desa. Seandainya aja 14 tahun lalu aku masih tinggal di kota, pasti lebih bagus!"

Yasha Baskara, seorang remaja yang dulunya berasal dari sebuah desa kecil di pegunungan, kini telah berusia 24 tahun. Meski begitu, 10 tahun lalu, dia sebenarnya adalah orang asli kota Suryapuna. Namun, satu peristiwa tragis mengubah hidupnya, sebuah kebakaran besar telah menghancurkan keluarganya, merenggut segalanya yang dia miliki.

Pada tahun itu, saat usianya baru 10 tahun. Jika bukan karena usaha keras pamannya untuk menyelamatkan nyawanya. Dia pasti sudah tewas dalam kebakaran besar tersebut.

Tidak lama setelah kejadian mengerikan itu, dia dengan diam-diam dibawa pergi oleh kepala desa di desa Purnama.

Sekarang sudah 14 tahun telah berlalu. Pasti pamannya berpikir jika dia mungkin sudah diculik, atau bahkan sudah meninggal, kan? "Setelah 14 tahun ini, ketika aku kembali datang, aku harus benar-benar-benar membalas kebaikan paman," gumam Yasha.

Paman dan ibunya sebenarnya bukanlah adik kakak kandung. Paman itu diadopsi oleh nenek Yasha. Meskipun demikian, sang paman tetap rela menghadapi risiko nyawa demi menyelamatkannya.

Sikap mulia ini begitu tak terukur, seperti langit yang luas, sungguh tidak bisa diabaikan. Keberanian dan kasih sayang sang paman melebihi segalanya, laksana mercusuar di tengah gelapnya malam yang menuntun langkah-langkah kehidupan. Itulah bukti cinta sejati yang tak akan pernah pudar, dan pantas untuk dibalas dengan tulus.

"Hei! Berhenti!" seru seorang petugas keamanan tiba-tiba saat Yasha hendak meninggalkan stasiun, dan tanpa diduga, tiba-tiba sekelompok staf stasiun muncul dan langsung bertindak untuk mengosongkan stasiun dari semua orang kecuali Yasha.

Dalam sekejap Yasha berdiri di tengah-tengah kerumunan, dia langsung dikelilingi oleh sekelompok orang. Mereka dipimpin oleh seorang pria tua, berusia sekitar 60 tahun, dengan pandangan tajam dan punggung yang tegak.

Aura kuat yang dimilikinya menyerupai seekor beruang yang tangguh dan penuh kekuatan. Pria tersebut adalah Panji Nalendra, yang dikenal sebagai penjaga pintu masuk stasiun kereta api internasional.

Dia adalah orang yang akan menghentikan seseorang yang tidak terdaftar dan ilegal yang memasuki negara Jatamaya, Panji adalah pria misterius yang jarang terlihat di depan umum.

Dia hidup dalam pengasingan, hanya muncul dalam situasi yang benar-benar mendesak. Sekarang, matanya tengah menatap tajam Yasha, menyiratkan kekuatan dan keberanian yang menggertak.

Panji menatap Yasha penuh kecurigaan. "Kenapa begitu gegabah masuk ke wilayah kami tanpa izin? Apakah kamu tidak tahu prosedur masuk ke Negeri Jatamaya?"

Yasha, dengan wajah datar, menjawab dengan tenang, "Aku datang naik kereta api. Aku juga orang asli kota Suryapuna, hanya saja aku baru kembali dari perjalanan kota lain. Sebagai orang asli Kota Suryapuna, bukannya itu berarti aku memiliki hak untuk kembali ke kampung halaman?"

Mata Panji menatap tajam Yasha yang memasuki negaranya secara ilegal. "Tidak masalah siapa kamu atau apa tujuanmu," ucapnya tegas. "Sebagai seorang pejuang yang datang ke negeri besar ini, kamu seharusnya mengikuti prosedur yang ada melalui kanal resmi. Memasuki negara tanpa izin adalah tindakan kejahatan yang akan dihukum mati!"

"Pelanggar akan dikenai hukuman mati!" teriak kelompok yang bersama Panji tadi dengan serempak. Mereka terlihat sangat serius, melepaskan aura menakutkan yang membuat semua orang di sekitar takut.

"Mati? Apa orang-orang di kota ini tidak menghargai kode etik seni bela diri? Hanya karena kita tidak sepakat, apakah itu sudah cukup alasan untuk menginginkan kematianku? Ini terlalu mengerikan!" ucap Yasha.

Yasha terkejut hingga mukanya pucat, dia baru saja kembali ke kota Senja, dan sekarang nyawanya sudah dalam bahaya. Dia merasa harus segera lari untuk menyelamatkan dirinya.

Dengan tatapan tajam, matanya mulai menangkap setiap detil di sekelilingnya. Perlahan, dia mengangkat kaki dan mengguncangnya.

Boom!!

Tiba-tiba, seluruh stasiun kereta api gemetar hebat, memberikan ketegangan yang semakin menebal di udara. Seakan sepuluh ribu tanah jatuh seperti gunung ke atas tubuh banyak orang, membuat mereka terguncang dan tidak mampu berdiri dengan mantap.

Yasha melakukan semua itu persis seperti yang dilakukan Zafar si Pincang. Pada saat yang bersamaan, sebuah token bersimbol dilemparkan begitu kasar ke wajah Panji seolah-olah, token bersimbol itu dianggap seperti sampah.

"Aku hanya tidak membeli tiket, tidak sampai membahayakan nyawa orang, kan? Apa token ini bisa digunakan sebagai pengganti tiket?" Suara Yasha bergema di stasiun, tetapi tubuhnya sudah tidak terlihat.

Panji merasa pusing dan berkunang-kunang, muridnya yang duduk di sebelahnya dengan cepat menahannya. Wajah Panji pucat, seolah-olah telah kehilangan semua darah di tubuh.

Mata anak buah di sampingnya terbelalak seakan-akan melihat hantu. "Guru, orang tadi, ... Mungkin, ... Dia seperti granmaster ahli tingkat teratas, bukan? Tapi gimana bisa, dia sepertinya baru berusia dua puluhan!"

"Apa itu granmaster? Granmaster itu sebuah omong kosong! Mana ada itu semua!" Panji membantah dengan tegas. "Aku adalah seorang guru besar, apakah kamu pernah melihatku sehebat ini?"

Setelah berkata demikian, Panji langsung mengambil token yang tadi dilemparkan oleh Yasha dari lantai. Dia menatapnya dengan saksama, dan seketika wajahnya berubah drastis. "Apa, ... Ini, ... Ini Simbol Perintah dari Kaisar?" gumamnya dengan gemetar.

Anak buahnya melirik, dan ikut membaca token tersebut. "I–iya Guru, ini sepertinya benar-benar simbol dari Kaisar Naga Agung," jawab anak buahnya itu.

Panji menelan ludah. "Simbol Kaisar Naga Agung Ungu yang hilang selama seratus tahun?" gumamnya sambil memejamkan mata sejenak.

"Sial!" desisnya, merasakan beban yang amat berat melayang di pundaknya.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca