

Di suatu malam. Seorang pemuda mendapati laporan dari rekan nya bahwa ada dua group anak motor yang terlibat perseturuan.
"Rei. Valhalla sedang bermasalah dengan Taka. Dari penjelasan Armin si wakil ketua group Taka, ketua baru group Taka yang bernama Valen itu sedang emosi dan datang ke tempat tongkrongan anak anak Valhalla karena dia mengira bahwa ketua dari group Valhalla yang bernama Sean itu mencelakai pacarnya karena menurut pengakuan pacarnya, dia dibuat jatuh oleh beberapa orang yang mengenakan motor beserta jaket yang identik dengan warna merah. " Ujar Risyad, wakil ketua group anak motor BSC Riders.
"Valhalla dan Taka? Bukankah mereka group anak motor yang kita bantu untuk berdamai setelah berhasil menendang ketua mereka keluar dari kedua group motor itu? Dan pacar nya Valen di celakai beberapa anak anggota group motor yang identik dengan warna merah? Hmm..... Aku merasa ada yang tidak beres di bagian itu. Risyad! ikut aku untuk datang ke sana! Yang lain nya tetaplah di sini menjaga basecamp!" Jawab Rei.
Di tempat lain.
Terlihat ada dua group anak motor yang sedang terlibat perseteruan hebat karena ada permasalahan antara satu anggota group dengan anak anggota group lain
"Dasar penghianat kau Sean! Kau yang mencelakai dan berbuat aneh aneh ke Gracia kan? Mengakulah! Kau lupa kah? Dia itu pacarku!! " Teriak salah satu anak motor dari group Taka yang menjadi salah satu alasan utama mereka berselisih.
"Apa buktinya Valen?! Jangan asal menuduh! Teman teman!! Jangan langsung percaya dengan tuduhan ini! Tolong semua dengarkan aku! Biar aku jelaskan. Aku hanya sebatas mengantar Gracia! Dan itu karena kebetulan aku lewat di jalan tempat dia terjatuh! Setelah sampai rumah sakit. Dan setelah menghubungi keluarganya, aku langsung pulang karena waktu sudah malam." Jelas Sean, pemimpin group motor dari group Valhalla.
Sedangkan rekan rekan Sean hanya mendengarkan perdebatan mereka berdua sembari menahan Sean dan Valen agar tidak terjadi baku hantam.
"Aku masih belum percaya! Lalu kenapa pakaian dia seperti sudah di robek begitu sampai rumah sakit?! Kalau kecelakaan biasa, tidak mungkin pakaiannya bisa rusak sampai bagian perut nya kelihatan seperti itu! " Tanya Valen dengan nada yang masih emosi.
"Tenang dulu Valen. Tidak biasanya kamu seperti ini, tenanglah! " Ucap Sera, rekan Valen yang berusaha menenangkan Valen.
"Iya! Aku akui itu memang aku yang sengaja merobek di bagian bawah baju nya untuk menutup luka di kaki nya sebelum ia sampai rumah sakit karena kakinya berdarah. Tetapi hanya sebatas itu saja! Tidak lebih! " Jawab Sean.
Tak berselang lama, terdengar suara dua motor dengan derungan suara mesin 4 silinder yang langsung membuat para anggota group Taka dan group Valhalla penasaran.
"Itu kan? Rei?? Siapa yang memangggil Rei datang kesini? " Gumam Sean yang bingung kenapa pimpinan group anak motor terkuat di kota sampai datang ke tempat mereka.
"Rei? Maksud mu pimpinan group BSC Riders? Kau serius Sean? " Tanya James, salah satu anggota Group motor Valhalla.
"Iya! Tak salah lagi! Suara CBR 1000RR Fireblade dengan livery warna hitam, aku yakin itu adalah Rei. Dan di belakang nya ada Kawasaki Ninja zx6r dengan kombinasi warna hijau dan dominan hitam. Tak salah lagi itu adalah Risyad wakil nya. Dua pimpinan BSC Riders sampai turun tangan kesini? Ada apa sebenarnya?" Jelas Sean dengan nada yang bertanya tanya karena BSC Riders yang terkenal sebagai komunitas motor pelindung kota terkuat sampai datang dengan hanya Rei dan Risyad yang datang.
Selang 5 menit kemudian. Dua motor anggota terkuat di group BSC Riders tersebut sampai di tempat dan memarkirkan motor mereka di tempat group Taka dan group Valhalla terlibat cekcok.
"Rei? Ada apa sampai kau sendiri datang kesini? " Tanya Sean.
"Aku sudah tau permasalahan nya. Aku mendapat laporan dari Alvias, rekan Valen di group Taka. Kedatangan kami di sini adalah untuk menengahi perdebatan kalian karena perdamaian kalian selama ini akan sia sia jika kalian terus berseteru. " Jawab Rei yang hendak turun dari motorsport nya.
"Maksud nya Rei? " Tanya Valen.
"Valen. Tenang lah dulu, kita dengarkan penjelasan dari Sean dengan kepala dingin, dilihat dari nada dan ekspresi nya.... Sepertinya dia tidak berbohong. " Jawab Risyad.
"Benar Risyad. Aku tidak berbohong, dan aku akan melanjutkan penjelasan ku. Apakah di perbolehkan? " Tanya Sean.
"Silahkan Sean. " Sahut Rei yang sedang berjalan mendekat ke arah Valen dan Sean.
"Jadi. Setelah Gracia terjatuh dan terkapar di tengah jalan, aneh nya tidak ada yang membantu nya sama sekali. Dan aku kebetulan melewati jalan itu karena aku mau pulang dari tempat berkumpul anak anak Valhalla. Setelah aku dekati, Gracia bilang jika ada beberapa anak motor berjaket merah dengan motor yang juga berwarna merah melewati dia, setelahnya dia seperti di tahan dengan cara mereka melajukan motor mereka dengan lambat dan bergerombol menutup jalan. Setelah itu, ada satu motor datang dari belakang dan Gracia terjatuh karena di senggol motor itu. Setelah Gracia terjatuh, mereka langsung kabur dan meninggalkan Gracia yang terkapar di flyover sendirian. " Ucap Sean menjelaskan kronologi yang di ceritakan oleh Gracia, pacar dari Valen.
"Jadi, sudah jelas kan Valen? Apakah kau tetap ingin menyalahkan Sean dan melanjutkan perdebatan ini? " Tanya Rei.
"Tapi Rei, kenapa Gracia tidak menyebutkan nama Valhalla yang membantunya? Padahal dia tau bahwa Valhalla dan Taka sudah berdamai. " Sahut Valen balik bertanya.
"Ini hanya prasangka ku saja. Mungkin dia tidak mau kau langsung emosi dan memancing peperangan dengan Valhalla karena dia sendiri tidak tau kan dengan Livery baru di motor anak anak Valhalla? Dan jika memang warna motor mereka sedikit sama dengan warna motor group Valhalla. " Jawab Risyad.
"Di kota kita, ada 3 group motor yang identik dengan warna merah. Salah satunya adalah Valhalla yang berwarna khas putih dan merah dengan sticker logo Valhalla, group Red Orge yang terkenal perusuh dan suka memancing keributan dengan group anak motor lain dan motor mereka yang khas berwarna full merah, dan group Grim Bastards yang sama hal nya dengan Red Orge tapi cara mereka lebih anarkis dan suka blak blakan dengan warna motor merah dan hitam. " Jelas Rei menjelaskan beberapa group anak motor.
"Jadi maksudmu ada 3 di antara itu yang sengaja menyerang Gracia? " Tanya Sean.
"Ya. Tapi jangan langsung mengarah ke salah satu dari mereka sebelum kita dapat penjelasan dari Gracia secara langsung. Kita akan mencari mereka melalui ciri ciri yang di beritahu Gracia saat dia sudah tenang, mungkin dia terlalu syok akibat kejadian itu. Jadi sebaik nya kau tanyakan pada Gracia dan coba perlahan menggali ingata nya, Valen. " Ucap Rei.
"Oke Rei, terimakasih saran nya. Kalau memang Sean benar benar menolong Gracia. Aku minta maaf kepadamu Sean, dan terimakasih telah membantu pacarku sampai ke rumah sakit. " Ujar Valen mengulurkan tangan nya dan di sambut oleh Sean yang memang tidak menginginkan pertarungan antar group motor itu terjadi.
"Sama sama kawan. Sampai kapanpun, selama aku masih menjabat sebagai ketua... Aku nyatakan pada kalian semua bahwa Valhalla tidak akan pernah mengganggu group lain, bahkan kami juga akan membantu jika kalian membutuhkan bantuan. " Tegas Sean dengan di iringi oleh anggukan dan senyuman para anggota group Valhalla pertanda mereka setuju dengan Sean.
"Nah!! Kalau begini kan enak! Tidak perlu lah yang namanya berkelahi antar teman! " Ucap Risyad merangkul Sean dan Valen.
"Dengan ini. Permasalahan ini di nyatakan telah selesai. Thanks guys, berkat kalian semua yang mau berdamai, kita bisa menciptakan komunitas motor yang baik dan saling membantu satu sama lain." Ujar Rei menutup pembicaraan.
"Alvias. Sejak kapan kau dekat dengan Rei sampai bisa membuat seorang Rei dan Risyad mau datang kesini? " Tanya Valen.
"Kau lupa kah kalau aku pernah cerita bahwa aku dan Rei itu teman satu kelas waktu sd? " Sahut Alvias balik bertanya.
"Hehehe.... Iya aku lupa. " Jawab Valen sembari menggaruk kepalanya.
"Kau tidak ingin main di sini lebih lama lagi Rei? " Tanya Sean.
"Lain kali saja Sean. Sebentar lagi kami juga akan melakukan kegiatan rutin kita, yaitu penyusuran kota berkedok night ride.. Hehehe.... " Jawab Rei terkekeh.
"Kalau begitu, aku ikut! Karna aku juga sedang stress karna tugas kuliah dan baru saja tadi sore selesai hahahaha..... " Ucap Sean.
"Hah?! Tugas??? Waduh! Aku lupa mengerjakan tugas dari bapak dosen! Sean! Rei! Aku pulang dulu! Guys! Kalian mau ikut pulang apa mau di sini dulu? " Tanya Valen sembari bertanya kepada teman teman satu group Taka, dan mereka pun ikut pulang karena mereka juga belum selesai mengerjakan tugas kuliah nya dan juga Sean yang membubarkan group nya untuk pulang kerumah masing masing.
Setelah masalah selesai dan mereka membubarkan diri. Rei, Risyad, dan Sean pun memulai kegiatan Night Ride mereka dengan langsung pergi ke pinggir kota Navy.
Selang 2 jam mereka menyusuri kota.
Di waktu mereka beristirahat di suatu minimarket di pinggir kota, Rei, Risyad, dan Sean mendengar ada suara keributan kecil di gang kecil dekat minimarket.
"Mau kemana Manis?? Kok sendirian saja?? Kenapa tidak bareng teman teman mu?" Tanya seorang preman memojokkan seorang gadis yang terlihat culun dengan kacamata dan rambutnya yang di ikat model twintail.
"Ma-maaf tuan, sa-saya tidak punya teman. Permisi, saya mau pulang. " Ujar gadis tersebut yang ingin menerobos keluar dari gang namun dia masih terus saja di tahan oleh beberapa preman.
"Eits.... Kamu tidak boleh pulang dulu dong.... Walaupun tampilanmu terlihat culun, tapi di lihat lihat..... Tubuh mu ini mantap juga yah, lumayan nih bro!!! Hahaha.... " Sahut seorang teman preman tersebut dengan menggenggam kedua tangan gadis tersebut dan di barengi oleh tawa 6 orang preman dengan tatapan mesum.
"Sakit! tuan!! To-tolong lepaskan saya! " Ucap gadis tersebut yang kesakitan karena tangan nya di genggam kuat oleh salah satu preman.
Mendengar ucapan gadis tersebut yang terdengar sedikit keras membuat Rei, Risyad, dan Sean penasaran.
"Rei, Risyad. Kalian dengar? " Tanya Sean.
"Iya.." Jawab Rei.
"Aku juga dengar. Apa perlu kita kesana?" Tanya Risyad yang tanpa melihat bahwa Rei telah pergi ke gang kecil yang terdengar suara ribut itu dan meninggalkan mereka berdua.
Ternyata sebelum Risyad menjawab, Rei sudah terlebih dahulu pergi dengan di susul oleh Rei yang ikut berjalan agak jauh dari Sean.
"Lah woy! Baru saja di tanya, udah ngilang saja nih orang?!" Ujar Risyad yang terkejut.
"Lepaskan dia!" Ucap Rei tegas.
"Pengecut sekali! Kalian hanya berani mengganggu seorang gadis yang sendirian? Potong saja burung kalian dasar mesum! " Lanjut Sean.
"Apa katamu?! Siapa kalian!!! Beraninya mengganggu kesenangan kami! Belum pernah di buat rusak kah muka tampan kalian itu?!" Bentak preman berbaju hitam.
"Hei bodoh! Kau tidak lihat kah logo naga biru di jaket orang itu dan logo malaikat hitam bersayap di jaket putih orang di sebelah nya?! " Bisik teman preman itu.
"Ya terus kenapa?! Kau takut?! Potong saja burung mu itu. Sama para bocah itu saja takut. " Sahut preman berbaju hitam tersebut dengan nada meremehkan.
"Terserah! Dari tadi aku tidak ingin kau membuat ulah di kota ini dan menyeret ku. Cukup sampai malam ini saja tugasku mengantarkan kalian di kota ini. Rasakan sendiri bagaimana kekuatan mereka yang kau sebut bocah itu. " Jawab teman preman tersebut.
"Cih!!! Dasar pengecut! Yasudah!! Biar anak buahku saja yang akan menghajar mereka bertiga! Semua!! Hajar mereka! Bila perlu bunuh saja! " Teriak seorang preman berbaju hitam tersebut.
"Hah? Bu-bunuh? " Batin gadis tersebut merasa ngeri setelah mendengar teriakan lantang dari salah satu preman.
"Akhirnya...." Gumam Sean mengepalkan tangan kanan nya dan menghantam nya ke telapak tangan kiri nya.
"Orang orang bodoh.." Lanjut Rei yang langsung berlari mendahului Sean sedangkan Risyad ikut menyusul di belakang.
"Hehehe.... Dasar tak sabaran.... Sean! Ayo kita maju!! " Ucap Risyad yang tersenyum senang dengan menyusul Rei dan di susul oleh Sean yang berjalan dengan santai sembari geleng geleng kepala melihat kelakuan kedua teman nya itu yang memang suka langsung terbakar semangat nya jika menyangkut soal bertarung.
Pertarungan pun berlangsung, dan nampak cukup mudah untuk di atasi karena berkat Sean dan Risyad yang mengalihkan perhatian para preman dengan terus mengejek mereka, akhirnya Rei pun berhasil mendekat ke tempat dimana gadis tersebut terduduk lemas dan tak mampu bergerak karena sangat ketakutan.
"Euh.... Nona? Kamu baik baik saja?" Tanya Rei yang sampai di tempat gadis itu setelah dengan mudahnya menerobos para preman.
Gadis itu hanya terdiam, "Namaku Reinhard. Panggil saja Rei. Kami di sini untuk menyelamatkanmu.." Lanjut Rei yang langsung paham dan menyebutkan nama nya.
"Te-terimakasih tuan Rei.. " Lanjut gadis tersebut.
"Terima ini!" Teriak salah satu preman yang ingin memukul Rei dari belakang.
Rei pun menghindari serangan itu dan nampak beberapa preman yang baru datang dan langsung mengelilingi Rei. "Hhmmm.... Seperti nya kalian bukan warga kota Navy ini. " Ucap Rei yang langsung di kelilingi oleh 3 preman.
"Berisik! Warga atau bukan itu bukan urusanmu sialan!!" Bentak preman berbaju hitam yang langsung menyerang Rei dan pukulan nya pun berhasil di tahan oleh Rei.
"Tuan!! Awas!! " Teriak gadis tersebut saat melihat Rei yang hampir di tusuk pisau saat sedang menahan serangan si preman berbaju hitam.
Di posisi Risyad.
Risyad berhasil menepis setiap serangan dan beberapa kali langsung melakukan balasan dengan mendaratkan tendangan dan pukulan ke arah beberapa preman yang menyerang nya.
"Segini saja? Tinggal kau seorang loh! " Tanya Risyad meremehkan.
"Berisik!! " Teriak preman yang mengeluarkan pisau nya dan berniat untuk menusuk Risyad.
Dan dengan kekuatan nya, Risyad berhasil menangkap tangan kanan preman tersebut yang memegangi pisau dan langsung melayangkan pukulan tangan kiri nya yang tepat mengenai dada preman tersebut sampai tersungkur.
"Hampir saja! Gila... Mereka benar benar ingin membunuh! " Batin Risyad yang sedikit terkejut dengan datang nya pisau yang di tujukan untuk menusuk dirinya.
"Dia masih bisa bangun lagi yah.... Akan berbahaya jika aku sampai terkena pisau nya. " Batin Risyad yang terkejut karena preman tersebut masih bisa bangun lagi.
Setelah mendapat ide yang lumayan jahil, Risyad pun mendaratkan tendangan menggunakan kaki kanan nya yang memang tujuan nya hanya untuk melakukan gerakan tipuan. Dan di saat preman tersebut tersenyum karena Risyad gagal mendaratkan serangan nya, tendangan lanjutan dari kaki kiri Risyad yang tepat dan dengan keras mengenai ulu hati preman tersebut dan membuat nya terkapar tak sadarkan diri.
"Beres.... Lemah sekali kalian ini sampai menggunakan pisau segala." Ucap Risyad.
Di posisi Sean...
Dia sedang bertarung dengan seorang preman berbadan besar setelah berhasil melumpuhkan teman preman itu, "Cih...... Tangan ku seperti memukul tembok, telapak tangan nya keras sekali! " Gumam Sean.
"Sepertinya aku harus mencari letak kelemahan nya, jika seperti ini terus.... Aku yakin aku tidak akan kuat karena tenaga ku yang akan habis duluan. " Batin Sean.
"Hahaha.... Segitu saja kah kemampuan ketua anggota group motor Valhalla yang terkenal dengan kecepatan serangan nya? " Ujar seorang preman berbadan besar meremehkan Sean.
"Jangan senang dulu kawan..... Aku memang masih ingin bermain main denganmu. " Jawab Sean dengan santai.
"Seperti kebanyakan lelaki lain nya. Aku yakin bagian itu masihlah menjadi kelemahan hihihihi.... " Batin Sean yang menebak bahwa di area sensitif tersebut adalah area paling lemah bagi kebanyakan lelaki.
"Kenapa senyum senyum? Apakah itu usaha terkahir mu sebelum ku hancurkan kepalamu itu? Hahahah..... " Teriak preman tersebut sembari kepala nya mendongak keatas dan mata yang tertutup karena dia sedang meremehkan Sean.
Melihat kesempatan datang karena preman tersebut meremehkan Sean dan tidak memperhatikan Sean, Sean pun langsung melompat dengan maksud mengejutkan si preman yang masih tertawa dengan sombongnya menatap langit dan tak memperhatikan Sean.
"Ini dia... Saatnya!! " Batin Sean.
Sean segera melompat dengan maksud agar posisi nya lebih dekat dengan preman tersebut dan langsun mendaratkan pukulan uppercut dari bawah selangkangan si preman yang tepat mengenai selangkangan preman tersebut dan langsung terkapar sambil memegangi area sensitif nya.
Di posisi Rei..
Dengan kecepatannya, Rei berhasil menghindari serangan tak terduga dari salah satu preman dan langsung mendaratkan sikut nya yang tepat mengenai tengkuk preman berbaju hitam. Setelah si preman berbaju hitam terkapar tak bergerak, Rei langsung menerjang kedua preman yang tak siap karena sedang dalam keadaan mabuk.
"Inilah alasan kenapa saat mabuk di sarankan untuk tidak melakukan kebodohan. Kalau begini, jadi lebih mudah aku menghajar kalian." Gumam Rei sembari tangan nya mengambil satu botol kaca.
"Makan nih! " Ujar Rei yang memukulkan botol bekas minuman mereka ke kepala salah satu preman yang terlihat tak siap dengan kedatangan Rei secara tiba tiba. Dan setelah nya preman tersebut langsung terjatuh tak sadarkan diri.
"Sialan kau!! " Teriak teman preman tersebut yang langsung mengeluarkan pisau nya.
"Oh. Jadi dia juga mempunyai pisau yah. " Batin Rei.
"Aku tak boleh mengeluarkan kemampuan itu, aku harus tetap mempertahankan identitas ku sebagai ketua group BSC Riders.." Lanjut Rei di dalam batin nya.
Dengan santai Rei pun berjalan mendekat ke arah preman yang setengah ketakutan itu dengan berpura pura menyembunyikan tangan kanan nya di belakang punggung seperti akan mencabut pisau.
"Aku harus bagaimana ini? Tidak mungkin group motor membawa pisau seperti kita para preman?! " Batin preman tersebut yang ketakutan dan matanya berfokus ke arah tangan kanan nya Rei yang sengaja Rei sembunyikan di belakang punggung nya.
Di rasa lawan nya gagal fokus. Rei pun menggerakan tangan kanan nya dengan cepat seakan menusuk kepala preman tersebut. Dan saat preman tersebut sedang terkejut dan menutup wajah nya dengan lengan kanan, Rei pun langsung mendaratkan pukulan dari tangan kiri nya yang sudah siap untuk memukul ke arah hidung preman tersebut yang membuat si preman itu berdarah di sekitar hidungnya, dan sesaat kemudian terlihat semua preman telah terkapar tak berdaya.
"Dasar! Nyusahin orang saja!" Ucap Rei yang menduduki perut si preman yang Rei hajar dan menarik narik hidung preman tersebut yang masih mimisan karen Rei memukul nya lumayan kuat.
Sean dan Risyad yang memang sudah selesai sengaja hanya melihat Rei mempermainkan preman dan geleng geleng kepala melihat tingkah Rei yang memang terkadang suka sedikit random.