Di sudut kota yang sepi, jari-jari lincahnya menari diatas keyboard. Seorang pemuda bermata bening tengah asik berpetualang di dunia virtual yang paling dalam. Sementara itu, cahaya bulan mengintipnya melalui jendela kamar.
"Oke! Ayo kita habisin bos terakhir ini! Anggap aja dia itu mantan gue yang paling menyebalkan!" tawa renyah lolos dari bibirnya, membuyarkan kesunyian malam. Padahal saat ini, bersamaan itu pula hatinya terlalu hancur.
Orang lain bilang jangan menyerah, sebab cinta sejati cuma seperti wifi yang kadang koneksinya putus-putus. Sedangkan sekarang yang momentumnya lagi patah hati akut. Cinta bagi pemuda itu, total sudah game over tanpa tombol continue. Hatinya serasa remuk saat pondasinya yang dia bangun dari nol, runtuh seketika.
Novka seperti percuma mencoba segala ramuan potion cinta, karena tetap saja akan gagal level. Dirinya tak ada tempat berteduh sekarang. Itulah yang sedang dirasakan pemuda bermata bening, bernama lengkap Astra Galih Novka.
"Aku kira cinta itu seperti RPG. Leveling up terus, ya kan...? Namun ternyata, cinta itu lebih mirip game MOBA. Setiap orang bisa tiba-tiba di-kick dari party, gitu!" gerutu Novka melampiaskan dendam kesumat.
Memang benar kata pepatah kalau dalam labirin kode, setiap orang bisa menemukan surganya. Tapi tidak semua orang yang ada di sana, bisa menemukan Dewi Cinta miliknya yang tak terkalahkan.
Kini dalam kamar gelapnya dan hanya ada sinar cahaya dari layar komputer. Astra Galih Novka merenung duduk di kursi gaming, menatap kosong ke layar. Tangannya masih memegang controller, tapi jari-jarinya tidak bergerak.
"Mengapa dunia nyata begitu kejam, sih? Kenapa cinta yang indah harus berakhir begitu cepat? Aku lelah mengejar bayangan yang tak sanggup aku lupakan,"
"Baiklah, aku mengakui kalah. Aku ini emang kayak karakter NPC yang ditinggalin di dungeon tergelap. Meskipun sebenarnya aku ini, hero yang paling tangguh di game. Tapi dalam hal cinta, aku memang jadi yang terlemah begini."
"Ya Tuhan... Andai saja ada kode cheat mana, yang bisa mengembalikan mantan?!"
"Chila, dibalik senyuman lo selama ini udah tersimpan luka yang lama mendalam, ya? Rupanya kamu juga sudah lelah berpura-pura bahagia, kan? Tak ada kesempatannya lagi?"
Novka yang coba mencari pelarian dalam dunia virtual, kini berharap bisa melupakan semuanya dari pada terus terluka. Walaupun semakin jauh pikirannya berlari, semakin nyata rasa sakitnya. Karena pada kenyataanya, cinta ibarat koneksi internet yang masih tak sekuat simpul ikatan hati yang terluka.
"Aish... sudahlah! Patah hati itu seperti bug dalam sistem kehidupan. Perlu update terbaru untuk memperbaikinya. Aku memang sudah layak terjebak dalam dunia maya, mencari pelarian dari kenyataan pahit."
"Kini aku tersadar, bahwa cinta sejati tak bisa diunduh. Aku hanyalah seorang pecundang, kalah dalam pertempuran cinta. Bagaimanapun aku akan selamanya terjebak dalam lingkaran setan ini?"
Namun seperti kata password. Tiba-tiba saja secara kebetulan benar-benar ada setan yang muncul. Speaker komputer miliknya berdengung keras bersamaan layar yang menyajikan gambar semut, hingga terdengar begitu sangat ribut dan mengganggu. Novka coba menyalakan lampu mejanya, namun berkali-kali menekan saklar dirinya tetap gagal.
"Heiy, kenapa bisa begini sih?"
Novka terdiam, otaknya berusaha mencerna situasi yang tidak masuk akal ini. Tapi tiba-tiba layarnya yang semula menampilkan gambar semut, kini tampil berkedip-kedip hebat. Sebuah cahaya berkilau muncul dari dalam layar. Lalu kemudian mati, hingga ruangan menjadi gelap gulita.
Saat sekali terakhir pemuda bermata bening itu hendak menyalakan lampu lagi. Muncullah efek suara menggidikan dari tawa sesosok entitas dari kedalaman dunia lain. Dan... "BRUK!"
Semua isi lemari Novka berhamburan keluar. Pemuda gamer yang tadinya sedang asik mengalahkan bos terakhir dalam babak favoritnya, kini terhenyak. Jantungnya tanpa aba-aba seolah disuruh untuk berdebar semakin kencang. Semua botol bekas minuman yang tergeletak berjatuhan dari meja dengan suara aneh bagai tenggelam dalam aliran pusara air.
"Apa yang terjadi? sungguh... hentikan!"
Pemuda itu memohon dengan suara berbisik yang tampak sedikit merajuk. Dipaksakan kakinya untuk bangkit perlahan demi memungut botol air minum kesayangan miliknya. Sekejap itulah awan malam yang menutupi bulan bergeser, hingga cahayanya menyinari seluruh kamar yang penuh dengan peralatan nge-game.
Dipinggir kamar di tengah kegelapan, sepasang mata bersinar indah menatap pemuda itu. Dia melayang dengan anggunnya, membuka lemari satu persatu dan menghamburkan sampah-sampah hingga bercampur berserakan. Dengan senyumnya, sosok hantu cantik itu mulai menjalankan aksi.
Akhirnya ketakutan Novka membuatnya berteriak kali ini, "Apa?! Kenapa bisa semua lemari-lemari ini terbuka sendiri, hiiiey?! Aku bilang hentikan! Tempatmu bukan disini... Pergi gak, Luh!"
"Heh, CintaBot 3000 yang gagal! Sudah cukup kau menganiaya diri dan menyiakan waktu di dunia maya itu!"
"Siapa yang kau panggil CintaBot 3000?" balas Novka sambil menjulurkan tangan menutupi cahaya dari layar komputer yang seolah membuncah, langsung menyorot ke wajahnya.
Seketika angin bergemuruh menangkap tubuh Novka dan menyeretnya semakin mendekat kearah layar. Cahaya bergulung-gulung muncul di layar komputer, hingga sedetik kemudian munculah wajah yang membawa serta aura misterius. Sosoknya mulai terpampang dalam layar dengan tatapan yang mungkin bisa dibilang agak memerah juga ke arah Novka.
"Siapa itu, sungguh menakutkan. Kenapa kau ada disini, hantu cantik?" tanya Novka gugup dengan mata menyipit menghindari cahaya biru yang kini memancar dari wajah entitas roh itu.
Seolah ingin menyampaikan pesannya sekali lagi, roh cantik itu berkata, "Lihatlah ini, kamu sudah menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk game ini?" Kemudian layar komputer menampilkan statistik waktu bermain Novka yang sangat tinggi.
"Aku bosan, tau...! CintaBot 3000, udah lama kamu gak mainin game kesukaan aku. Coba sih ambil game pad dari Guitar Hero kamu... Aku kangen mau lihat permainan penuh melodi itu!"
"Hah?! Ternyata hantu cantik lebih perhatian dari mantan. Aku kira hantu cuma biasa nakutin orang. Ternyata bisa jadi seorang teman juga, nih," pikir Novka dalam hati.
"Aish... aku baru tahu kalau hantu juga bisa jadi relationship advisor. Terimakasih, ya. Tapi kamu benar juga sih. Aku jarang banget keluar dari zona nyaman ini, orangnya!" ujar Novka memberanikan diri membalas percakapan hantu cantik. Entah apa yang ada dalam benak dia selanjutnya, yang jelas senyum nakal pemuda itu mulai terlihat.
"Jadi lo beneran hantu ya, Wir? Kok kayaknya gak serem-serem amat sih?" goda tipis-tipis dari Novka kepada entitas roh hantu cantik itu sekarang.
"CintaBot 3000 yang gagal! Kamu tadi panggil aku apa? Jawir...?!!" Seketika, sebuah sinar cahaya berkilauan muncul secara tiba-tiba dari layar komputer dan langsung bergulung-gulung keluar membentuk sosok gadis muda cantik. Rambut peraknya berkibar dengan anggunnya didepan Novka.
"Aku ini ratunya hantu yang paling cantik di alam semesta! Biasanya semua orang ketakutan kalau lihat aku. Berani-beraninya kamu itu...!" roh hantu cantik langsung geram meladeni omongan Novka dengan kesal.