Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
khodam pendamping

khodam pendamping

kekuatan khodam pendamping | Bersambung
Jumlah kata
493.2K
Popular
16.4K
Subscribe
430
Novel / khodam pendamping
khodam pendamping

khodam pendamping

kekuatan khodam pendamping| Bersambung
Jumlah Kata
493.2K
Popular
16.4K
Subscribe
430
Sinopsis
HorrorHorrorSpiritualDunia GaibIndigo
Allahu Akbar Allahu Akbar.... Suara adzan subuh berkumandang di penjuru pelosok desa Renghascondong,Ayah membangunkan Aku dan Ibuku. "Ahmaad,Ibu,Ayo bangun udah waktunya sholat subuh, ayo kita berjamaah". Ucap bapak membangunkan kami berdua dengan nada lembut. Dengan mata yang masih setengah terpejam Aku dan Ibu bangun lalu bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan muka dan mengambil air wudhu lalu setelah itu kita sholat berjamaah dengan Bapak sebagai imamnya. Assalamualaikum warahmatullah,,, assalamualaikum warahmatullah menandakan sholat subuh sudah selesai. Setelah sholat subuh Ibu bergegas pergi ke dapur sedangkan aku dan bapak melanjutkan dengan bertadarus sampai menunggu ibu selesai menyiapkan sarapan. 30 menit kemudian ibu memanggil kami.Bapaak, Ahmaad sarapannya sudah siap ayo cepat sini kita sarapan bareng selagi masih hangat” panggil ibu sembari meletakkan makanan di atas meja makan". sodaqallahul'allaziiim.iya Bu tunggu sebentar jawab aku dan bapak secara bersamaan. ayo nak kita sarapan dulu ibu sudah memanggil tuh " ucap bapak sambil merapikan Al~Qur'an dan sadajah" iya pak ayo jawab aku pagi hari pun kami sarapan bersama dengan menu yang sangat sederhana namun nikmatnya luar biasa,dan tak lupa ibu selalu membuatkan kopi pait cap angkot kesukaannya bapak. Bismillahirrahmanirrahim,"SIUP SIUP".Aah Masya Allah nikmat kopi hitam buatan ibu ditambah dengan cuaca dingin pedesaan pas banget mantep, ucap bapak sambil menyeruput kopi hitam itu. Ah bapak bisa aja bikin ibu GR, jawab ibu dengan sedikit tersenyumm. oh iya pak,hari ini jadi tidak keladangnya? tanya ibu jadi Bu, sayuran dan buah-buahan yang kita tanam kan sudah waktunya di panen dan kita juga harus berbagi kepada warga sekitar dengan hasil panen kita itu,jawab bapak. Ahmaad ikut keladang ya pak buk,hari ini kan hari Minggu jadi sekolah libur,ucap aku sambil sedikit merayu, Aku sendiri duduk di kelas 6 SD Renghascondong di desaku.
1. Pergi Ke Ladang

Allahu Akbar Allahu Akbar....

Suara adzan subuh berkumandang di penjuru pelosok desa Renghascondong,Ayah membangunkan Aku dan Ibuku.

"Ahmaad,Ibu,Ayo bangun udah waktunya sholat subuh, ayo kita berjamaah". Ucap bapak membangunkan kami berdua dengan nada lembut. Dengan mata yang masih setengah terpejam Aku dan Ibu bangun lalu bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan muka dan mengambil air wudhu lalu setelah itu kita sholat berjamaah dengan Bapak sebagai imamnya.

Assalamualaikum warahmatullah,,, assalamualaikum warahmatullah menandakan sholat subuh sudah selesai.

Setelah sholat subuh Ibu bergegas pergi ke dapur sedangkan aku dan bapak melanjutkan dengan bertadarus sampai menunggu ibu selesai menyiapkan sarapan.

30 menit kemudian ibu memanggil kami.Bapaak, Ahmaad sarapannya sudah siap ayo cepat sini kita sarapan bareng selagi masih hangat” panggil ibu sembari meletakkan makanan di atas meja makan".

sodaqallahul'allaziiim.iya Bu tunggu sebentar jawab aku dan bapak secara bersamaan.

ayo nak kita sarapan dulu ibu sudah memanggil tuh " ucap bapak sambil merapikan Al~Qur'an dan sadajah"

iya pak ayo jawab aku

pagi hari pun kami sarapan bersama dengan menu yang sangat sederhana namun nikmatnya luar biasa,dan tak lupa ibu selalu membuatkan kopi pait cap angkot kesukaannya bapak.

Bismillahirrahmanirrahim,"SIUP SIUP".Aah Masya Allah nikmat kopi hitam buatan ibu ditambah dengan cuaca dingin pedesaan pas banget mantep, ucap bapak sambil menyeruput kopi hitam itu.

Ah bapak bisa aja bikin ibu GR, jawab ibu dengan sedikit tersenyumm.

oh iya pak,hari ini jadi tidak keladangnya? tanya ibu

jadi Bu, sayuran dan buah-buahan yang kita tanam kan sudah waktunya di panen dan kita juga harus berbagi kepada warga sekitar dengan hasil panen kita itu,jawab bapak.

Ahmaad ikut keladang ya pak buk,hari ini kan hari Minggu jadi sekolah libur,ucap aku sambil sedikit merayu, Aku sendiri duduk di kelas 6 SD Renghascondong di desaku.

iya,nanti kita pergi bersama sama ke ladang, sekarang ayo habiskan dulu sarapannya, jawab bapak dengan suara lembut

Setelah kami selesai sarapan kami pun bersiap-siap pergi keladang,dengan suasana pedesaan yang masih sangat asri dan alami juga masih banyak suara binatang binatang yang keluar di pagi hari untuk mencari makan mengiringi langkah kami.

Dalam perjalanan,kami banyak bertemu dengan warga kampung yang beraktivitas dipagi hari dan kamipun saling bertegur sapa.

"Ehh pak Amri Bu Laras nak ahmaad,mau kemana pagi pagi sudah kompak kayak gini", Tanya pak Tejo sembari bersalaman kepada kami tidak lupa di saat bersalaman aku mencium tangan pak Tejo sebagai bentuk sopan santun kepada yang lebih tua.

ini pak kami mau keladang, kebetulan sayuran dan buah-buahan yang kami tanam sudah siap panen,jawab bapak.

Wahh panen besar dong,Ucap pak Tejo sembari sedikit terkekeh

Iya Alhamdulillah pak rezeki dan nikmat dari sang maha kuasa,jawab bapak.

kami pamit dulu ya pak mau melanjutkan perjalanan, Ucap bapak sembari mengangkat tangannya.

kamipun melanjutkan perjalanan keladang,di tengah perjalanan kami melewati sebuah hutan yang terdapat palang bambu disekelilingnya,dan bapak memberi tahu kami bahwa hutan tersebut sangatlah wingit dan dilarang untuk masuk kedalamnya bahkan sekedar mendekatinya pun tidak boleh karna Kono katanya dulu terdapat manusia yang bertapa untuk mendapatkan kesaktian di hutan itu,sampai sampai demi mendapatkan kesaktian pria tersebut bersekutu dengan lelembut penunggu hutan dan sebagai gantinya pria itu harus menyerahkan tumbal manusia setiap akhir tahun.

Dan sudah banyak warga desa yang menjadi korbannya rata rata anak anak yang masih berusia 10 tahun.tapi untungnya ada seorang kiyai sepuh yang menghentikan kebiadaban pria itu,pria itu pun mati ditangan kiyai sepuh tersebut,tapi konon katanya sebelum pria itu meninggal dia berucap bahwa suatu saat akan kembali meneror warga kampung.sudah berpuluh puluh tahun lamanya kejadian itu terjadi dan cerita tersebut di ceritakan secara turun temurun sampai saat ini.

setelah bapak selesai menjelaskan hutan tersebut,bapakpun menasihati kami lagi agar jangan coba coba mendekatinya.

sembari melihat kedalam hutan entah kenapa aku malah seperti tertarik dan menjadi penasaran dengan cerita bapak.

Tiba tiba tangan bapak menarik tangan kami berdua sambil berucap,"wis ayo jangan lama lama disini tidak baik,ayo lanjutkan perjalanan".

kamipun melanjutkan perjalanan sampai akhirnya tiba diladang milik bapak, ladang milik bapakku ini cukup luas dan hasil panennyapun cukup melimpah makanya tidak heran bapak sering membagikan hasil panennya kepada warga.

kami beristirahat sejenak melepas lelah di gubug pinggir ladang yang sengaja dibuat bapak untuk istirahat setelah lelah menggarap kebun.

setalah selesai istirahat kamipun mulai memanan sayuran dan buah-buahan.Aku sendiri langsung memanjat pohon jambu yang berada di kebun bapak . Tiba tiba terdengar suara bapak memanggil.

Ahmad,sini bantu bapak bawain sayuran ke gubug"seru bapak sambil mengelap keringat didahinya."

Iya paaak tunggu sebentar, aku pun bergegas menghampiri bapak.

Tolong bawain sayuran yang sudah di ikat ini kegibug ya,"ucap bapak sambil sambil menyerahkan lima ikat kacang panjang".

baik pak "jawab aku sambil membawa kacang panjang tersebut ke gubug".

pak,daun bayamnya ini mau dibikin berapa ikat? tanya ibu sambil mengikat daun bayam

bikin 20 ikat aja Bu nanti kita ambil tiga ikat dan sisanya kita bagikan ke tetangga.jawab pak Amri

Akupun kembali menghampiri bapak dan ibu. Pak, buk Ahmad ijin main ya????

jangan main jauh jauh ya nak, jawab bapak sedangkan ibu masih sibuk mengikat daun bayam.

Akupun membuka ketapel yang sudah aku siapkan dari rumah, ku ambil beberapa buah batu kecil lalu aku simpan di kantong celana untuk ku jadikan amunisi.

Aku mulai mencari burung sebagai targetnya,tidak susah mencari burung di ladang bapak karna suasana alamnya yang masih asri dan alami.

Akupun mulai mengketapel burung burung yangku lihat tapi tidak ada satupun yang terkena ketapelanku. Burung burung itu pun terbang dan hinggap ke pohon satu ke pohon lainya dan akupun terus mengejarnya sampai pada akhirnya tiba tiba aku mendengar suara memanggil namaku,

"Ahmaad"

seketika akupun langsung menghentikan langkah kakiku dan menoleh keasal suara tersebut namun tidak ada siapa siapa, dan tanpa sadar ternyata aku sudah berada di dekat palang bambu hutan larangan desaku.

seketika aku merasakan hawa dingin yang mengakibatkan bulu kudukku berdiri, dan sekilas aku melirik kedalam hutan tersebut dan dengan kaki yang gemetar aku paksakan untuk berusaha menjauh dari sana tapi terasa berat kaki ini untuk melangkah. seketika terdengar lagi suara yang memanggil namaku.

"Ahmaad"

"Ahmaad"kamu dimana nak??

Dan suara tersebut berasal dari bapak dan ibu yang sedang mencariku.Aku pun berusaha menjawab tapi sekali lagi, mulut ini terasa kaku bahkan susah untuk berucap. sambil ketakutan dan meneteskan air mata akupun bersuara dalam hati.

"Ahmad disini pak bu, Ahmad disini, Tolong Ahmad pak Buu".

Akupun berdoa dalam hati memohon kepada sang maha kuasa agar bapak dan ibu bisa menemukan aku.

Tidak lama kemudian terdengar suara memanggil kembali "bapak itu Ahmad pak" ucap ibu sambil menunjuk ke arahku

"Mana Bu mana"?, tanya bapak sembari melihat kearah yang ditunjuk ibu.

"Itu paaak". ucap ibu sekali lagi

"Yaallah Ahmad kenapa kamu disitu",ucap bapak sambil bergegas berlari ke arahku

Alhamdulillah yaallah engkau mengabulkan doaku, ucapku dalam hati sembari meneteskan air mata.

Dari belakang bapak dan ibu langsung memelukku dan membawaku menjauh dari sana.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca