Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Istriku Seorang Peri Hutan

Istriku Seorang Peri Hutan

purnama bintang | Bersambung
Jumlah kata
151.8K
Popular
4.3K
Subscribe
253
Novel / Istriku Seorang Peri Hutan
Istriku Seorang Peri Hutan

Istriku Seorang Peri Hutan

purnama bintang| Bersambung
Jumlah Kata
151.8K
Popular
4.3K
Subscribe
253
Sinopsis
HorrorHorrorDunia Gaib
Seorang pemuda yang sedang mendaki di gunung kerinci, Jambi. tidak sengaja berjumpa dengan seorang gadis yang sudah menyelamatkan nyawanya dari kejaran seekor ular besar. pemuda itu tersesat dan terpisah dari rombongannya. pemuda tersebut langsung jatuh hati pada seorang gadis cantik yang sudah menolongnya. sampai akhirnya ia pun bersedia untuk menikahi gadis cantik yang baru saja ia jumpai dan membawa pulang kerumahnya sebagai seorang istri. bagaimana manakah kisah cinta mereka dan kehidupan pemuda itu dengan seorang wanita yang masih misterius asal usulnya itu. yuk dibaca,,
Bab 1

Hari masih menunjukkan pukul 20.00 wib, Aldi sudah siap sejak pukul 19.00 wib. Ia sangat bersemangat untuk pergi ke Jambi malam ini. Mereka sengaja berangkat pada malam hari karena jarak yang mereka tempuh bisa memakan waktu dua hari dua malam. Jadi mereka lebih memilih untuk santai di perjalanan di malam hari agar tidak kepanasan dan terhindar dari kemacetan di jalan. Maklum mereka tidak selalu lewat jalan tol, terkadang harus melalui jalan umum.

Ibu Aldi, Bu Maryam, sudah menyiapkan dua kardus mie instan yang ia isi dengan beberapa kue buatannya sendiri kemarin. Sebagai oleh-oleh untuk para kerabatnya di desa kelahirannya. Bu Maryam juga sudah menyiapkan bekal untuk Aldi di perjalanan nanti, maklum mereka berangkat malam hari pasti akan sedikit kesulitan untuk mencari makanan di jalan karena banyak yang tutup.

Bu Maryam juga menulis beberapa pucuk surat khusus untuk kakaknya di desa. Ia ingin menanyakan bagian warisan  yang waktu itu belum sempat di berikan kepada Bu Maryam. Karena menurut adat mereka, harus di serahkan kepada yang berhak menerimanya secara langsung, sedangkan Bu Maryam selama ini belum sempat pulang kampung. Apalagi setelah kepergian pak Solihin suaminya. Jangankan ongkos untuk pulang, untuk kebutuhan mereka sehari-hari pun terkadang sulit.

Tak lama kemudian, terdengar suara klakson sebuah motor dari depan rumah, Aldi segera keluar dari ruang tamu. Melihat siapa yang telah datang menjemputnya. Ternyata Anton yang menjemput Aldi.

"Ayo di kita berangkat, busnya nunggu di halte. Kita kumpul di sana. Yang lain udah pada datang." Ajak Anton sambil langsung memutar motornya.

"Oke tunggu bentar gue pamitan dulu,"

Aldi pun langsung masuk ke dalam rumah dan memanggil ibunya.

"Bu, Aldi mau berangkat sekarang udah dijemput Anton di luar." Seraya menyambut tangan ibunya sambil menjulurkan tangannya ke dahi Widia adiknya yang sedang duduk di meja makan. Tidak lupa Aldi juga membawa dua kardus titipan ibunya beserta sebuah tas ransel yang cukup besar untuk keperluannya mendaki nanti selain alat-alat yang sudah disiapkan oleh tim mereka.

Bu Maryam dan Widya pun mengantar kakaknya sampai ke depan rumah,

"Anton, hati-hati di jalan kalian, Ibu titip Aldi ya!" Bu Maryam berpesan kepada sahabat anaknya tersebut.

"Siap Bu, pasti Anton jagain. ibunya gak usah khawatir kita ramean kok," jawab Anton sambil berlagak seperti menerima perintah dari komandan upacara, dengan mengangkat tangan sebelah kanannya dan ditempelkan ke dahi sebelah kanan juga. Sambil tersenyum Aldi pun menjitak kepala sahabatnya itu.

"Udah yuk berangkat, Bu Aldi berangkat". Aldi pun segera naik ke atas motor sambil mencengceng dua buah kardus yang ia letakkan di atas kedua paha kiri dan kanan serta menggendong sebuah tas ransel besar di punggungnya. Bu Maryam terus memandang kepergian Aldi. entahlah dia seperti merasakan sebuah firasat yang kurang baik. Seperti sangat sulit melepas kepergian Aldi kali ini.

Setelah motor yang dikendarai Aldi menghilang di pengkolan gang, barulah Bu Maryam dan Widya masuk ke dalam rumah mereka kembali. Bu Maryam langsung memanjatkan doa agar anaknya diberi perlindungan selama di perjalanan hingga kembali lagi dengan selamat..

Sementara itu, di tempat halte sudah ada 5 bus yang menunggu mereka, sudah stand by di tempatnya.

"wah ramai juga pesertanya?"

ujar Aldi yang sempat terkejut melihat rombongan kali ini berjumlah sekitar 100 orang peserta.

"Iya, ini kan disponsori jadi banyak peserta dari beberapa daerah yang juga ikutan mendaki, nanti kita juga dikasih piagam dari pihak yayasan peduli lingkungan dan dari pemerintah setempat juga." Terang Anton kepada Aldi dan juga memperkenalkan beberapa kelompok baru di tim mereka.

Aldi adalah salah satu ketua tim mereka, karena Aldi anggota senior dalam komunitas pencipta alam. Banyak anggota baru dari kalangan anak mahasiswa yang sedang mengambil liburan panjang Semester mereka untuk mengisi waktu luang. Setelah melakukan perkenalan dan beberapa peraturan briefing pun mereka tutup dan mereka melanjutkan untuk melakukan perjalanan panjang mereka menuju gunung kerinci, Jambi .

Sepanjang perjalanan mereka menghibur diri dengan bermain musik dan juga bernyanyi bersama dengan para tim mereka.

Di sepanjang perjalanan Aldi berusaha tidak memikirkan tentang Adelia lagi. Aldi sudah ikhlas jika Adelia bukanlah jodohnya. Meskipun masih terasa perih di dalam relung hatinya terdalam. Andi tidak bisa memungkiri jika perasaannya kepada Adelia masih ada. Tapi mau bagaimana lagi jika Adelia sendirilah yang sudah tidak menginginkan hubungan mereka lanjut ke jenjang berikutnya. Adelia lebih memilih pria lain dengan status seorang dokter spesialis di Semarang.

Para teman-teman Aldi yang sudah lama tidak berjumpa ada beberapa diantara mereka sudah berkeluarga dan ada juga yang sudah memiliki anak. Mereka suka menggoda Aldi dengan pertanyaan kapan kawin?

"Bro kapan nyusul? Jangan lupa undangannya kirim-kirim ya? Nanti pasti kita datang!" ucap salah satu sahabat lamanya yang bernama Heri sambil disusul gelak tawa dari beberapa rekan yang lain. Mereka tidak tahu jika Aldi sudah tidak bersama Adelia lagi. Yang mereka tahu jika Aldi mempunyai rencana menikah pada tahun ini. Karena tahun kemarin Aldi pernah mengajak Adelia bersamanya untuk mengikuti kegiatan camping di puncak Bogor bersama dengan tim pencinta alam lainnya.

"By the way kenapa Adel nggak diajak lagi di?" Tanya Sarah salah satu senior yang juga ikut terlibat dalam setiap kegiatan mereka. Sarah dan Adelia cukup akrab waktu itu. Makanya Sarah mempertanyakan Adelia kembali saat ini kepada Aldi.

"Adelia udah mau nikah bulan depan ,"sahut Aldi dengan wajah lesu. Usahanya untuk melupakan Adelia ternyata sia-sia. Di sini tetap saja para rekannya sibuk menanyakan tentang Adelia. Selama 7 tahun pacaran baru tahun kemarin Aldi mengajak Adelia bergabung di komunitasnya. Tapi ternyata malah membuat dirinya jadi bahan ejekan setelah tahu Adelia akan menikah dengan pria lain..

"Udah di, nggak usah sedih, di sini banyak cewek-cewek cantik masih muda lagi, lu tinggal pilih aja yang mana yang mau lu gebetin."ledek Anton kembali sambil mengarahkan tangannya ke para mahasiswi anggota baru mereka.

Dan para gadis belia itu melambaikan tangannya kepada Aldi, sebagai tanda siap mengobati hatinya yang sedang terluka.

Aldi hanya tersenyum ringan melihat reaksi para tim barunya. Ternyata mereka semua baik-baik, mereka sangat peduli dengan ketua tim mereka. Mereka tidak canggung ataupun malu-malu untuk menggoda Aldi. Meskipun Aldi tidak tergoda tapi dengan sikap mereka sudah cukup membuat Aldi terhibur. Setidaknya Aldi bisa tertawa bahagia bersama dengan mereka.

Walaupun jauh di dalam relung hatinya, Aldi menjerit dan mencaci maki gadis yang sudah pergi meninggalkannya bersama laki-laki lain.

"Adel, aku akan mencari wanita yang lebih baik darimu. Aku tidak akan pernah peduli lagi padamu. Kamu sudah mencampakkanku demi laki-laki yang kau pilih." Batin Aldi sambil tersenyum di depan teman-temannya seolah tidak terjadi apa-apa padanya. Seolah dirinya sudah ikhlas melepas Adelia. Walaupun sedang ia usahakan saat ini. Tapi rasa itu tetap saja sakit bagai belati yang menusuk jantungnya. Dadanya sesak bahkan sulit untuk bernapas. Ternyata seperti itu rasanya kecewa yang teramat dalam. Tak bisa diucapkan tak bisa digambarkan. Namun bisa dirasakan, Definisi sakit tak berdarah sesungguhnya.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca