Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Menantu Payah itu Si Raja Serigala

Menantu Payah itu Si Raja Serigala

Wetengku Luwe | Bersambung
Jumlah kata
160.7K
Popular
5.0K
Subscribe
392
Novel / Menantu Payah itu Si Raja Serigala
Menantu Payah itu Si Raja Serigala

Menantu Payah itu Si Raja Serigala

Wetengku Luwe| Bersambung
Jumlah Kata
160.7K
Popular
5.0K
Subscribe
392
Sinopsis
PerkotaanAksiKonglomeratBalas DendamPecundang
Tegar dikenal sebagai raja pembunuh di dunia gelap dan pemimpin organisasi Serigala. Kegagalan dalam sebuah misi membuatnya mengalami luka berat dan kembali ke Arcapura. Kini dia pensiun sebagai 'Raja Serigala'. Demi mencari tahu tentang latar belakang kedua orang tuanya dan mengabulkan harapan terakhir ayahnya, dia kembali menjadi Tegar Si Orang Biasa. Dia menyembunyikan identitas Raja Serigalanya dan mulai membalaskan dendamnya!
BAB 1

“Pemimpin utama organisasi pembunuh bernama 'Serigala' tewas dalam misi di sebuah negara kecil setelah tertangkap musuh,” berita heboh itu dirilis oleh website 'Kupu-Kupu Hitam'.

Dunia gelap maya seketika gempar. Berita itu langsung menyebar luas dan menjadi topik panas di kalangan dunia bawah tanah.

“Benarkah? Raja Serigala terkenal sebagai raja di kalangan para pembunuh, ahli tembak dengan kemampuan tempur tingkat S, tingkatan tertinggi yang diakui dunia. Orang sehebat itu bisa terbunuh?“ komentar salah satu pembaca website tersebut.

“Hei, jangan terlalu heboh. Hidup dan mati adalah siklus. Tak perlu dipusingkan,” ujar komentar lainnya.

“Yang menjadi pertanyaan, siapa pelakunya? Bukankah dia seharusnya lebih hebat dari Raja Serigala?“

Dinamika tanggapan mencuat dimana-mana. Nama besar Organisasi Pembunuh 'Serigala' memantik respon beragam dari Netizen, ada yang pro, ada yang kontra, ada yang netral. Meski demikian, tak dapat ditampik bahwa kontroversi ini menyita perhatian khalayak luas.

Setahun kemudian, di Stasiun Kota Senja, Negara Arcapura, seorang pemuda berkulit gelap berusia dua puluhan dengan ransel usang di punggung dan pakaian murah meriah, melangkah keluar dari stasiun. Jika orang tahu siapa dia sebenarnya, mereka pasti akan terkejut.

“Sementara waktu aku harus benar-benar berhati-hati menyembunyikan identitas. Sedikit saja kecerobohan akan berakibat fatal dan semua usahaku menjadi sia-sia,” ucap batin pemuda tersebut sembari terus mengayunkan langkah.

Dia adalah Raja Serigala yang setahun lalu mengguncang dunia gelap. Siapa yang menyangka Pemimpin Organisasi Pembunuh 'Serigala' yang dijuluki Raja Serigala itu masih begitu muda?

“Saat ini identitasku telah kembali sebagai Tegar Pranata, pemuda desa biasa yang datang ke Kota Senja. Ini semua harus kulakukan demi menunaikan wasiat ayah,” tutur Tegar dalam hati hanya demi mengingat masa sulit setahun yang lalu.

“Aku sangat merasa bersalah pada Gilleon. Sebagai sahabat, saat itu dia menyelamatkanku dan mengorbankan nyawa untuk membantuku kabur sambil menghabisi musuh. Jika kemudian hari ini identitasku terbongkar, akan sia-sia pengorbanan Gilleon.” lanjutnya menguatkan hati.

Tegar menghela napas, sebelum melanjutkan lamunannya. “Aku terluka parah, lalu bersembunyi kembali di negeri asalku, Negara Arcapura. Tak disangka, dalam proses menyembuhkan meridian tubuh yang rusak akibat ledakan, aku justru berhasil membuka seluruh jalur meridian, nyaris mencapai tingkat legenda dunia bela diri 'Alam Transendensi'. Ini sesuatu yang tak bisa ku sangka.“

Konon, jika berhasil menembus tingkat itu, seseorang bisa menghasilkan “Spiritual Sejati” dan kekuatannya akan meningkat secara luar biasa. Namun meski ia hanya selangkah lagi, selama setahun penuh Tegar Pranata tetap gagal melampaui batas tersebut.

“Meski begitu, kemampuanku kini sudah berkali-kali lipat lebih kuat dari sebelumnya. Aku ke Kota Senja ini tidak hanya untuk memenuhi wasiat ayah, tapi juga berharap kehidupan di sini bisa membantuku menembus batas ke tingkat itu,” pungkasnya sebelum kemudian menghentikan sebuah mobil taksi yang melintas.

“Tolong antarkan aku ke alamat Taman Nirwana Indah Blok 33, Perbukitan Wisesa. Itu adalah salah satu kawasan vila paling mewah di kota Senja. Seharusnya bapak sopir tahu tempat itu,” ucapnya sopan pada sang pengemudi taksi.

Sopir taksi sempat terdiam mendengar alamat itu. “Pergi kesana? Tempat itu adalah kawasan perumahan elit, dikenal sebagai tempat tinggal orang-orang terkaya di Kota Senja. Apa dia tidak salah menyebutkan alamat?“ batin sopir taksi meragukannya.

Sekali lagi sopir taksi memperhatikan penumpang yang duduk di belakangnya. “Dia hanya memakai pakaian lusuh dan membawa tas usang, sangat tak cocok dengan lingkungan itu,” pikirnya bingung.

“Kau tahu, kan? Kenapa diam saja?“ Tegar menatap sopir taksi dengan heran.

“E-eh, tahu… saya tahu. Saya akan antarkan kamu kesana,” jawab sopir taksi terbata.

“Berapa ongkosnya?“ Tegar membuka tas usangnya, mencari dompet yang terselip didalamnya.

“Gampang. Na-nanti saja.“

“Jangan begitu! Bagaimana aku bisa naik taksi jika tak tahu tarifnya?!“ Tegar bersikeras bertanya.

“Bukan begitu. Kau bisa membayar setelah tiba disana,” jawab sopir sedikit gugup.

“Baiklah.“

Sopir memutuskan tidak langsung menagih ongkos, pikirnya, Tegar Pranata pasti akan ditolak mentah-mentah dan balik lagi nanti.

“Sejujurnya, aku masih respek padamu. Aku akan memastikan dulu bagaimana kau disana nanti,” gumam hati sopir taksi diantara cibiran dan rasa kasihan.

Beberapa saat kemudian taksi sampai di depan rumah Keluarga Lesmana, keluarga terkenal yang tinggal di kawasan itu.

“Berapa, Pak?“ Tegar Pranata membuka dompetnya.

“Nanti saja. Aku tidak buru-buru. Nanti saja kalau kamu sudah selesai, baru bayar,” jawab sopir.

“Ini aku sudah selesai, Pak. Sudah sampai tujuan sesuai alamat. Apa lagi yang kau tunggu?“ Tegar mengerutkan keningnya, merasa aneh dengan tingkah sopir tersebut.

“Aku akan menunggu. Siapa tahu kau butuh pergi ke tempat lain lagi setelah ini,” terang sopir bersikeras.

Tegar Pranata tertegun sejenak. Ia melihat sorot mata merendahkan dari sopir. “Jangan pikir aku tidak paham. Kamu mengira aku cuma orang miskin tak tahu malu yang datang berharap ikut hidup mewah, dan akan segera diusir. Makanya kamu memaksa untuk tetap menunggu, merasa yakin jika aku akan kembali dengan malu. Hmm, baiklah kalau begitu,” bisik batin Tegar Pranata. Ia mendengus pendek, lalu meraih gagang pintu mobil.

Tanpa bicara banyak, Tegar Pranata turun.

Sopir taksi memandangi punggung Tegar Pranata dengan penuh hina. “Mana mungkin Keluarga Lesmana punya kerabat semiskin dia? Dia itu mabuk atau kenapa ya?“ gumamnya lirih.

Tapi tiba-tiba Tegar Pranata menoleh, sopir taksi tentu saja langsung terdiam, seolah tertangkap basah sedang meremehkan Tegar.

“Hahh?! Apa dia tahu apa yang kukatakan? Bukankah suaraku sangat pelan? Telingaku sendiri bahkan tak bisa mendengarnya.“

Ia tak tahu, pendengaran Tegar Pranata yang nyaris mencapai Alam Transendensi bisa menangkap suara dari jarak 20 meter dengan jelas, bahkan suara nyamuk pun terdengar, apalagi cibiran si sopir.

“Bodoh! Bahkan telingamu sendiri kalah telak dengan daya tangkap telingaku. Ikut simpati, boleh. Tapi jangan meremehkan seperti itu!“ rutuk Tegar dalam hati.

Tegar Pranata pun melangkah ke depan vila, lalu mengetuk pintu.

Ketika pintu terbuka, seorang asisten rumah tangga dari Keluarga Lesmana muncul.

Matanya menyapu penampilan Tegar Pranata dari atas ke bawah dengan ekspresi penuh hina.

“Gelandangan dari mana ini? Kau, cepat pergi sana! Ini bukan tempat yang bisa kau datangi sesuka hati,” sentak asisten rumah tangga tanpa perasaan.

“Tung-tunggu, aku—”

“Halah, tang tung tang tung! Aku tidak perlu mendengar bualanmu. Pergi sana, pergi!“ asisten rumah tangga semakin hilang kesabarannya.

Tegar masih berusaha bertahan. “Kau tidak boleh mengusirku begitu saja. Setidaknya dengarkan aku dulu!“ ucap Tegar mempertahankan diri.

“Kurang ajar! Keras kepala sekali kau rupanya. Ingin kuseret paksa atau bagaimana? Jika kau manusia, tentu kau bisa memahami perkataanku ini, bukan? Ayo cepat pergi sana!“ tanpa basa-basi, ia mengusir Tegar Pranata dari depan rumah, seolah kehadirannya hanyalah gangguan bagi rumah tangga kelas atas itu.

“Tuhkan! Diusir, hahaha,” sopir taksi tersenyum mengamati.

* )

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca