Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Evil System

Evil System

Bakano Hito | Bersambung
Jumlah kata
46.0K
Popular
128
Subscribe
30
Novel / Evil System
Evil System

Evil System

Bakano Hito| Bersambung
Jumlah Kata
46.0K
Popular
128
Subscribe
30
Sinopsis
18+FantasiIsekaiMonsterSilatKriminal
seperti judulnya, menjadi kuat dengan melakukan kejahatan.
Evil 1: Membalas kebaikan dengan kejahatan

Dalam ruangan yang remang-remang, seorang pria terbaring tak bergerak di atas tempat tidur.

Tempat tidur itu terbuat dari tumpukan jerami, lembab dan sedikit tidak nyaman.

Pria itu, menggerakkan kelopak matanya sedikit, hampir tidak dapat dilihat jika orang berada di dekatnya.

Apalagi ruangan itu hanya memiliki sedikit penerangan, gelap dan remang.

Dapat dilihat tubuh pria itu memiliki luka yang cukup dalam.

Akan aneh untuk pria itu tidak dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan luka yang telah ia miliki di tubuhnya.

Tidak lama kemudian, matanya benar-benar terbuka, sedikit terkejut dan tidak percaya terlintas dengan cepat pada retina matanya.

Dia bangun begitu saja, berusaha untuk melihat apa yang ada disekitarnya.

Mencari tahu dia ada di mana.

" Aku ada di mana? Di mana tempat ini? Akh, bukankah aku berada di rumah? Tapi ini bukanlah rumahku?" Pria itu bergumam pada dirinya, dan rasa sakit membuat dia berteriak dengan sedikit, tapi masih terus bergumam dan bertanya entah pada siapa.

Akh!!!!

Rasa sakit yang tadi hanya sedikit, kini menjadi lebih luar biasa kuat, rasa sakit itu seakan ingin memecahkan kepala pria itu.

Ingatan yang samar namun nyata mengisi kepalanya yang bingung itu.

" Aku, aku bertransmigrasi?".

" Namaku Brakie, seorang bandit yang menjatuhkan diri dari tebing tinggi, aku selamat karena ada sungai di bawah tebing itu, dan aku diselamatkan oleh seseorang, hingga aku terbaring saat ini"

" Apakah kamu sudah sadar?" Sebuah suara membangun pria muda itu dari dunianya sendiri.

Dengan sedikit khawatir dan juga perasaan lega, gadis itu menghampiri pria muda itu.

" Apakah kamu yang menyelamatkan aku?" Brakie menatap gadis itu, memiliki wajah yang kusam, pucat dan kotor, pakaian yang ia kenakan sudah udang, itu hanya pakaian yang terbuat dari kain jerami, juga penuh jahitan dan tambalan.

" Iya, aku menemukanmu tersangkut di sungai, apakah kamu sudah baik-baik saja?" Gadis itu masih khawatir dengan keadaan Brakie.

" Aku sudah baik-baik saja, tapi masih butuh beberapa waktu untuk sepenuhnya sembuh dan dapat melakukan aktivitas berat?" Dengan sebuah senyum dan rasa terima kasih, dia melihat gadis muda itu yang telah sedikit menghilangkan rasa khawatirnya.

Brakie tidak menyangka, akan ada orang yang khawatir tentang dirinya, dan itu adalah orang yang tidak dia kenal, dan orang itu tidak mengenalnya.

" Um, kamu, bolehkah aku membersihkan tubuhmu?" Tiba-tiba, gadis itu memasang ekspresi malu dan dia menutupi sebagian wajahnya dengan baskom yang berisi air dan kain.

Dia telah membawanya dari tadi.

"..." Brakie juga tertegun dengan apa yang dikatakan oleh gadis itu.

Tidak ada perubahan pada ekspresi Brakie, namun ia tahu, mungkin bukan hanya kali ini gadis itu membersihkan tubuhnya.

"Jika kamu keberatan, aku akan pergi..." Melihat bahwa pemuda di depannya tidak menjawab, dia pikir pemuda itu tidak mau dia membersihkan tubuhnya.

"Tidak, tidak, silakan bantu aku untuk membersihkan diri" melihat gadis itu akan pergi, Brakie bereaksi dengan cepat dan meminta gadis itu membersihkan tubuhnya.

"Kalau begitu, permisi" dengan wajah memerah, gadis itu mendekati Brakie dan kemudian membasahi kain yang ia pegang.

Kemudian membasuh punggung Brakie secara lembut dan perlahan. Kain itu kasar, tapi itu tidak melukai ataupun menyakiti Brakie. Itu semua karena ketelitian dan kehati-hatian dari gadis itu.

Perlahan, seluruh tubuh Brakie telah dibasuh oleh gadis itu.

Dengan pakaian yang tidak terawat itu, Brakie dapat melihat gunung indah di antara celah pakaian yang dikenakan oleh gadis itu.

Tidak tahu sejak kapan, adik miliknya dibawah telah terbangun, Brakie memandangi pegunungan indah itu sedikit, dan tanpa sadar dia menelan ludah.

Wajah gadis itu memerah, sepertinya dia menyadari tatapan Brakie, dan juga adik Brakie yang menonjol di bagian bawah.

"Sudah selesai, aku akan pergi, kamu bisa kembali beristirahat" gadis itu berkata kepada Brakie, wajahnya memerah, dia sedikit malu dan ingin segera pergi.

" Ahh!" Sebelum sempat Brakie menjawab, gadis itu berteriak, dia tidak sengaja menumpahkan air bekas untuk membasuh tubuh Brakie tumpah dan membasahi dirinya.

" Hati-hati!" Brakie bereaksi sedikit lebih cepat, karena terkejut dan juga gadis itu berada dalam posisi jongkok cukup lama, dia tidak seimbang dan akan segera jatuh. Brakie menangkap gadis itu.

Mereka saling berpelukan dan bersentuhan.

Pakaian yang basah itu membuat Brakie dapat melihat dengan jelas tidak tubuh indah gadis itu dibalik pakaian yang compang camping itu.

Wajah gadis itu memerah, mukanya terasa panas karena dia merasakan tatapan Brakie pada tubuhnya, dan dia juga bisa merasakan aduk Brakie yang tegang di bagian bawah, dia bisa merasakan itu, karena mereka menyentuh dirinya.

Mendapati adiknya semakin tegang, dan dia juga terangsang, dia tidak dapat mengendalikan dirinya dengan baik.

Ciuman terjadi. Brakie mencium gadis itu dengan kuat.

Mata gadis itu menular dengan pupil mengecil seperti lubang jarum. Tidak tahu bagaimana harus bereaksi.

Dia perlahan menutup matanya, tubuhnya mulai terasa panas, dan ciuman itu membuat di merasa melayang.

Menikmati ciuman yang mereka lakukan, dan tanpa sadar membalas dan bekerja sama dengan Brakie.

Beberapa saat kemudian, tangan Brakie menjadi nakal dan mulai menelusuri setiap inci dari tubuh gadis itu.

Bandit tetaplah bandit, meski jiwa berbeda itu tidak berbeda jauh.

Ahh, ahn ahh ahh ahn.

Gadis itu mulai mengerang saat tubuhnya disentuh oleh tangan nakal Brakie.

Ahh.

Ciuman mereka berakhir dan jembatan air liur menghubungkan kedua bibir mereka.

Pipi gadis itu memerah, merona seakan telah mengalami perasaan yang nikmat dan tidak tara, pikirannya seperti berada di ekstasi.

Brakie melepaskan pakaian gadis itu, memandangi gunung indah yang ranum itu.

Tidak tahan akan keindahan itu, dia membenamkan wajahnya ke pegunungan indah itu.

Perlahan menjulurkan lidahnya untuk menjilati gunung indah milik gadis itu.

Ahn, gadis itu mengerang saat puncak gunung miliknya dijilat oleh Brakie.

Matanya merem melek, kenikmatan itu tidak pernah ia rasakan, ini pertama kali baginya untuk merasakan kenikmatan yang luarbiasa ini.

Adik kecil milik Bakrie merasa skit, dia sudah tidak dapat menahan diri lebih lama lagi.

Brakie menghentikan tindakan yang ia lakukan. Membaringkan gadis itu di tempat tidur, tepat didepannya.

Brakie membuka celana miliknya dan membiarkan adik kecilnya yang sudah tegang keluar untuk melihat dunia.

Gadis itu yang melihat adik kecil milik Brakie terkejut, dia tidak menyangka bahwa adik kecil itu bisa bertambah besar dengan begitu drastis.

Dia pernah melihat adik Brakie saat Brakie belum sadarkan diri, tapi itu tidak sebesar sekarang.

"Bagaimana itu bisa begitu besar?" Dengan terkejut, dia tanpa sadar bergumam dan itu didengar oleh Brakie.

" Apakah ini pertama kali kamu melihatnya?" Kata Brakie dengan senyum di sudut bibirnya.

"Tidak ..." Gadis itu menggeleng dengan malu.

Lanjut membaca
Lanjut membaca
Download MaxNovel untuk membaca