Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Terjerat Cinta Gadis Barbar

Terjerat Cinta Gadis Barbar

yamiie | Bersambung
Jumlah kata
36.4K
Popular
264
Subscribe
50
Novel / Terjerat Cinta Gadis Barbar
Terjerat Cinta Gadis Barbar

Terjerat Cinta Gadis Barbar

yamiie| Bersambung
Jumlah Kata
36.4K
Popular
264
Subscribe
50
Sinopsis
18+PerkotaanSekolahBadboyTeknologiBalas Dendam
Geraldi Ricard ,putra Tunggal dari seorang pengusaha terkaya di dunia ,adalah seorang pria muda yang memiliki sikap pemberontak dalam keluarganya. pria muda itu memilih hidup di luar dan menjalani hari nya seperti orang biasa karena muak dengan semua konflik yang terjadi dalam keluarganya terlebih setelah ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi dengan seorang janda beranak satu yang usianya hampir sama dengan Gerald yang mana Gerald tahu jika anak itu merupakan anak haram ayahnya dengan wanita itu. kehidupan nya yang hancur membuatnya memilih menjadi anak yang liar dan pemberontak sampai suatu hari dia bertemu dengan seorang gadis lugu yang membuatnya tertarik hingga membuat Gerald bertekad ingin mendapatkannya bagaimana pun caranya. lalu bagaimana perjalanan Gerald dalam mendapatkan cintanya, apakah semuanya akan berjalan lancar sesuai keinginannya atau akan ada rintangan di jalannya? yuk baca terus ceritanya agar kalian tahu bagaimana akhir cerita cinta Gerald....
Geraldi Ricard

prang....

" apa yang kamu lakukan Gerald, sudah papa katakan jangan ganggu Nico lagi, dia itu adik mu!" Aldo Ricard berteriak pada putranya yang kini hanya berdiri menatap nya dengan tatapan menantang, seolah tidak takut dengan apa yang akan di lakukan Aldo padanya.

" sudah pah aku gak apa- apa, jangan marahin kak Gerald lagi." ucap Nico lirih , pria muda yang tadi nya meringkuk di samping Gerald perlahan bangkit .

Nico meraih tangan ayahnya ,berniat untuk menenangkan amarah sang ayah yang tengah memarahi kakak tirinya itu.

Gerald dengan marah menatap tajam ke arah ayahnya yang tengah mengusap Nico dengan penuh kasih sayang ,amarahnya kembali memuncak." sudah aku katakan, aku tidak Sudi mengakuinya sebagai adik ku, dia hanya anak haram mu bersama wanita jal@ng itu" .

plak...

satu tamparan mendarat di sebelah pipi Geral, Aldi murka saat mendengar kata kasar yang keluar dari mulut putra sulungnya itu. " jangan kurang ajar kamu Gerald, jangan pikir papa tidak berani menghukum mu."

" hahahaha tentu saja aku tahu papa , jangan kan menghukum ku bahkan mungkin membunuhku pun akan papa lakukan demi melindungi anak haram papa itu." jawab Gerald lantang di barengi senyum sinis .

Pria muda itu mengusap sudut bibirnya yang berdarah karena tamparan keras yang di terima nya lalu meludah .

" asal papa tahu, aku sama sekali tidak menyentuh anak kesayangan mu itu, jika tidak percaya papa bisa langsung memeriksa kamera pengawas di ruangan ini, bukannya kita memiliki kamera pengawas di setiap ruangan?" lanjut Gerald dengan senyum mengejek.

Tanpa menunggu jawaban ayah nya Gerald berlalu meninggalkan ruangan tersebut, malas melihat drama keluarga bahagia ayah nya .

Aldo nampak berpikir, namun Nico segera mengalihkan perhatiannya" papa" lirih Nico sembari memegangi perutnya.

" sudah jangan marah lagi pah, lebih baik kita bawa Nico ke rumah sakit, lihat Nico nampak nya sangat kesakitan" ucap Sinta pelan, wajahnya menampilkan raut yang sangat sedih dan terluka melihat putra kesayangannya kesakitan.

Tanpa Aldo sadari jika mereka berdua sengaja mengalihkan perhatiannya agar tidak memeriksa kamera pengawas.

" ah iya, ayo kita ke rumah sakit sekarang." ucap Aldo dengan segera.

*****

" sialan, dasar orang- orang licik. lihat saja suatu hari nanti aku akan pastikan kalian membayar semuanya." Gerald mengepalkan tangannya menahan amarah.

merasa sesak berada di rumah di mengambil jaket nya yang tergantung kemudian bergegas ke luar .

Gerald melihat bagaimana ayahnya yang panik membawa Nico ke dalam mobil di ikuti oleh Sinta di belakangnya.

" cih dasar rubah licik ." decak nya.

Dia menghampiri motor sport nya , melakukannya dengan kecepatan di atas rata- rata menuju ke tempat biasa dia nongkrong bersama teman - temannya.

*****

"Wey bos, tumben Lo datang telat ." sapa Riko ,sahabat Gerald .

" hmm, biasa ada drama dulu di rumah." jawab Gerald acuh.

" kenapa lagi tuh anak, perlu kita kasih pelajaran gak tuh?" timpal Juna emosi.

" gak usah lah, gak penting ." sahut Gerald tak ingin mencari masalah.

" oh ya bos, malam ini ada balapan di tempat biasa, Lo mau ikut gak?" Riko yang tahu sahabatnya itu sedang dalam mood yang jelek menawarkan.

" ikut." jawabnya singkat.

" kalau gitu kita ke sana sekarang gimana?" tanya Juna yang di angguki keduanya.

Ketiga sahabat itu mengendarai masing- masing motor sport nya dengan kecepatan di atas rata- rata.

ya mereka memang di juluki sebagai raja jalanan karena setiap ada balapan yang di ikuti nya pasti akan mereka menangkan, apa lagi Gerald yang selalu menjadi juara pertama sekaligus idola para wanita.

Dengan wajah yang tampan serta tubuh proporsional nya, Gerald sering kali di kelilingi oleh para wanita cantik yang bahkan rela melemparkan diri ke ranjang nya demi bisa bersama dengan Gerald.

Namun meski terkenal badboy dan suka ganti ganti wanita, Gerald tidak pernah melakukan hal yang kelewat batas.

Terlebih dia hanya main -main untuk sekedar melelampiaskn kekesalannya terhadap sang ayah.

Di sekolah juga nilai Gerald mengalami penurunan setelah ibunya meninggal dan Aldo menikah lagi, itu juga sebagai bentuk pemberontakannya terhadap sikap sang ayah.

Padahal sebelum nya Gerald merupakan anak yang cerdas dan berprestasi , para guru sangat menyayangkan akan perubahan Gerald ini.

Namun mereka tidak bisa melakukan apa -apa, apa lagi kalau harus sampai menyinggung pengusaha terkaya di negara ini, mereka lebih memilih mencari jalan aman saja dengan hanya diam.

" wah wah wah, raja jalanan kita sudah datang rupanya." sambut Manuel ,sang panitian balap liar .

" bro daftarin kita bertiga ya" ujar Juna sembari menyerahkan segepok uang pada Manuel.

dengan senyum merekah pria muda itu menerima nya dan mencatan nama ketiga orang tersebut.

" siap bro, oh ya pertandingan kali ini hadiah nya gede banget loh, nyampe seratus juta." ujar nya dengan riang.

" gilaaaaa, gue harus menang kalau gitu caranya." seru Riko antusias, sedangkan Gerald hanya diam menatap arena.

" ya kali Lo menang, biasanya juga Lo berada di belakang gue." ejek Juna " iya gak bos " sambung nya menyikut lengan Gerald.

" hmm."

" gak asik banget loh Jun, lihat aja kali inigue pasti bisa ngalahi Lo." sungut Riko tak terima di ejek Juna ,meski pada kenyataannya memang dia selalu kalah dari Juna apa lagi Gerald .

" hahaha, udah kita bersiap ,bentar lagi mulai."

ketiganya memasuki arena dan menempati tempatnya masing- masing.

hingga tak berapa lama seorang gadis cantik nan sexi bersiap melemparkan syal untuk memulai balapan.

Seperti biasanya, Gerald memimpin di ikuti oleh Juna dan di belakangnya ada Riko yang tengah berjuang mengalahkan Juna .

Namun tanpa mereka sangka, motor Gio musuh bebuyutan Gerald melaju dengan begitu cepat, menyalip Riko kemudian Juna.

Gio terus melaju kencang, hingga hampir menyusul Gerald yang sudah jauh di sana.

" gue gak bakal biarin Lo menang kali ini sialan." sinis Gio yang kini sudah bersiap menyalip Gerald di tikungan berikutnya .

ckiiittttt

bruk

duaarrrr

Gio menyeringai puas setelah dia berhasil menyalip Gerald sekaligus menjatuhkan lawannya itu.

" mampus Lo." Gio menyeringai di balik helm fullpace nya.

Juna da Riko yang melihat kejadian di depannya sontak menghentikan laju motor mereka saat melihat Gerald jatuh terlempat dari motornya da mortornya hancur meledak.

" Geraaaaald.!"

"Geraaalllld"

Mereka berdua kompak peeteriak sembari berlari ke arah Gerald tergeletak, memastikan jika sabar mereka tidak terluka parah.

" Ger, Lo gak apa- apa? "

" Ger sadar Ger, Jun cepat panggil ambilan kita harus segera bawa Gerald ke rumah sakit." teriak Riko panik .

" sialan Lo Gio ,beraninya Lo bersikap curang dan nyelakain Gerald, awas aja gue pasti bakal balas berkali lipat apa yanb Lo lakuin kali ini." geram Juna mengepalkan tangannya.

Lanjut membaca
Lanjut membaca