Semua novel yang kamu inginkan ada disini
Download
Jejak di Balik Layar

Jejak di Balik Layar

KrystalWyn | Bersambung
Jumlah kata
44.0K
Popular
100
Subscribe
12
Novel / Jejak di Balik Layar
Jejak di Balik Layar

Jejak di Balik Layar

KrystalWyn| Bersambung
Jumlah Kata
44.0K
Popular
100
Subscribe
12
Sinopsis
HorrorHorrorTeknologiPsikopatKriminal
Saat bekerja sebagai editor video untuk seorang klien misterius, Raka menemukan potongan rekaman tersembunyi di dalam file yang diberikan kepadanya—menampilkan seseorang yang meminta pertolongan. Ketika Raka menelusuri asal-usul rekaman itu, ia justru terjebak dalam konspirasi besar yang berkaitan dengan hilangnya kakaknya lima tahun lalu.
BAB 1 - FRAME KE 237

Hujan malam itu turun seperti hujan yang tidak akan pernah berhenti. Rintiknya menempel di jendela kamar apartemen kecil milik Raka, menciptakan pola acak yang membias cahaya lampu kota. Di meja kerjanya yang sempit, dua monitor menyala. Cahaya biru menyinari wajah Raka yang pucat kelelahan.

Jam digital di pojok layar menunjukkan 02.14

“Sedikit lagi,” gumamnya sambil memijat tengkuk leher.

Raka Adiyatma, 28 tahun, bekerja sebagai editor freelance yang tidak punya banyak teman, selain laptop dan kopi. Ia bekerja dari proyek ke proyek, lebih sering menerima pesanan yang datang melalui email dengan tawaran harga yang kecil.Menurut Raka yang penting bisa untuk bayar sewa dan beli mie instan.

Proyek kali ini berbeda. Raka mendapat email dari klien tanpa nama, klien tersebut mengirimkan file mentah via link Drive. Tidak ada brief jelas, hanya satu pesan :

| Edit Sesuai estetika brand kami. Selesaikan dalam dua hari. Fee akan ditransfer setelah final.

Tidak ada nomor kontak dan tidak ada identitas yang jelas.Itu sudah aneh, tapi bukan pertama kalinya. Di dunia freelance memang kadang penuh hantu, banyak klien berdatangan tanpa menyebutkan nama dan identitas yang lengkap. Namun dibalik itu ada uang yang nyata.

Di layar monitor Raka menyeret timeline dan menghentikan video pada detik 00:12. Seorang perempuan sedang mempromosikan produk skincare, tersenyum manis di depan kamera. Pencahayaan studio bagus. Warna bersih. Secara teknis video ini sudah tidak perlu untuk diedit. Tapi Raka memperhatikan detail lebih jauh, kebiasaan seorang professional sekaligus bentuk perfeksionisme.

Raka memperbesar bagian belakang set.Ia melihat kejanggalan, ada sesuatu yang seharusnya tidak ada disana.

“Eh… apa itu?” bisiknya

Dengan shortcut di keyboard, ia menggeser frame secara perlahan.

Frame ke 234…

235…

236…

Frame ke 237…

Raka menahan napas. Di sudut kanan belakang studio, di balik lampu softbox, seorang perempuan berdiri di belakang kamera. Rambutnya panjang dan kusut. Bukan seperti crew professional di lokasi syuting. Tubuhnya kaku, seolah ragu untuk terlihat. Tangan kanannya

terangkat memegang selembar kertas putih.

Raka menekan freeze frame. Kertas itu bertuliskan :

| TOLONG AKU

Huruf-hurufnya ditulis dengan spidol hitam. Tidak rapih. Seperti ditulis dengan tergesa-gesa.

Raka menelan ludah.

“Mungkin ini bagian dari konsep?” pikirnya.

Tapi tidak ada arahan di brief.

Video ini seharusnya video promosi produk skincare yang ceria dan estetis. Tidak ada elemen yang mendukung seperti ini. Ia memperbesar gambar itu lagi, kali ini lebih dekat. Perempuan itu menoleh sedikit. Walau hanya terlihat setengah wajah, matanya tampak sembab seperti habis menangis. Namun bukan itu yang membuat Raka membatu.

Yang membuat darahnya berdesir adalah gelang yang melingkar di tangan perempuan itu. Gelang berwarna biru laut, benang rajut dengan sebuah kancing kecil sebagai pengait. Gelang yang dibuat oleh Raka sendiri untuk kakaknya, Raya. Satu-satunya benda yang ikut hilang bersamaan saat Raya hilang tanpa jejak.

“Tidak mungkin…” suara Raka bergetar. “Kak Raya?”

Ia zoom lebih jauh, berusaha memastikan detail itu. Tapi resolusinya pecah,sehingga ia tidak dapat melihat dengan jelas wajah perempuan itu. Raka mengklik menu Properties, mencoba melihat metadata file, namun tanggal perekaman, perangkat kamera dan GPS tidak ada. Metadata file terkunci.Raka mencoba membuka folder induk.

Ada folder tersembunyi.

Namanya : .cache

Folder itu seharusnya tidak terlihat kecuali kita mengaktifkan opsi tertentu.

Jantung Raka mulai berdetak lebih cepat. Dengan rasa ingin tahu bercampur ketakutan, ia mengklik folder itu. Di dalamnya terdapat beberapa file yang tidak disebutkan dalam brief :

●audio_3.m4a

●raw_clip_untitled.mov

●backup_237.png

Tangan Raka sedikit bergetar, ia mengklik file audio.

| Suara pintu dibanting.

| Suara seseorang berteriak samar, jauh dari mikrofon.

| “Tolong aku… aku ingin pulang…”

Raka langsung menghentikan audio. Ruangan yang dingin terasa semakin menyelimuti tulang bagian belakangnya. Ini bukan sebuah iklan video biasa. Ia membuka file backup_237.png, gambar diam dari frame yang sama.

Kali ini lebih jelas, perempuan itu sedang menulis sesuatu di kertas. Dan gelang biru itu tidak salah. Raka terduduk.

Lima tahun lalu, Raya menghilang dalam perjalanan pulang setelah membeli beberapa bahan untuk membuat kue ulang tahun ayah mereka. Polisi menyebutnya kasus orang hilang yang “tidak memiliki bukti cukup”. Tidak ada CCTV yang jelas. Tidak ada saksi mata. Kasus ditutup tanpa jawaban.

Raka tidak pernah berhenti menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian itu, karena membiarkan Raya pergi sendiri. Pertanyaan selama ini yang menghantui dirinya kembali mengemuka. Jika perempuan itu Raya, berarti dia hidup. Dan dia sedang meminta pertolongan. Tangan Raka mengarah pada keyboard, ingin mengetik kepada si pengirim “Siapa anda? darimana video ini berasal?”. Namun sebelum ia berhasil mengetik satu katapun, kedua monitornya mati.

Bunyi klik terdengar dari colokan listrik di bawah meja.

“Listrik?” Raka memeriksa saklar dan lampunya masih menyala.

Monitor tiba-tiba menyala kembali dengan layar hitam dan satu kalimat besar putih muncul ditengah layar.

| BERHENTI MENCARI KEBENARAN RAKA!

Raka membeku. Punggungnya dingin. Kalimat itu bukan alert software. Bukan sistem windows. Itu seperti pop-up dari program lain… yang tidak pernah ia instal sebelumnya.Layar berkedip. Sekali. Dua kali. Kemudian email masuk.

Notifikasi muncul dilayar monitor :

| From: noreply.project@encryptedmail.com

| Subject: FINAL WARNING

Dengan tangan bergetar, Raka memberanikan diri untuk membuka file tersebut.

| Raka Adyatma.

| Fokus pada tugasmu.

| Upload hasil edit besok jam 10.00.

| Dan jangan buka file lain di dalam folder.

Tidak ada tanda tangan. Tidak ada nama.

Raka berdiri dengan napas berat. Untuk pertama kalinya sejak kejadian lima tahun lalu, ia merasa dekat pada sebuah jawaban. Tetapi bersamaan dengan itu, ia juga merasakan bahayanya.

Perlahan ia mendekati jendela. Dari lantai empat ia melihat jalanan sepi. Hujan mulai reda. Beberapa mobil lewat dan lampunya memantul di aspal yang basah. Sampai ia melihat sesuatu yang membuat napasnya tercekat.

Seseorang sedang berdiri di seberang jalan, menghadap ke apartemennya. Orang itu memakai jaket hitam dengan hoodie yang tertutup. Dalam gelap ia memandang ke atas, tepat ke arah jendela kamarnya. Raka dengan cepat menutup gorden jendela Ini bukan lagi proyek. Ini bukan lagi sekedar video. Ini adalah sebuah pesan. Dan

seseorang tidak ingin Raka mengetahuinya. Raka berbisik kepada dirinya sendiri, hampir seperti sebuah janji yang ia ucapkan pada malam ketika polisi menghentikan pencarian Raya.

| “Jika itu benar kak Raya… aku akan menemukannya”

Di luar petir menyambar langit. Dan dari sudut layar terdapat notifikasi muncul :

1 file baru telah diunggah ke folder.

Nama file: "AKHIRNYA_KITA_BERTEMU.mov"

Raka menatap monitor dengan napas terhenti.

Malam itu, ia tahu satu hal

Kebenaran tidak lagi menunggu untuk ditemukan.

Kebenaran sedang datang untuknya.

Lanjut membaca
Lanjut membaca