Seorang pemuda mengenakan pakaian lusuh terlihat sedang melamun dipinggiran jembatan besar kota Bibes. Tampak dia menatap air sungai yang mengalir jernih dibawah—beberapa ikan besar terlihat berenang ke sana kemari.

Pemuda itu menelan ludah, dia pun bergumam lirih. "Andai saja, aku bisa menangkap ikan itu, pasti perutku akan kenyang."

Dia mengusap perutnya yang daritadi pagi hanya di isi air kran saja. Menghela napas berat, pemuda itu pun mendongak menatap langit.

"Dewa atau siapa pun, apakah kalian benar-benar tidak memiliki belas kasihan sama sekali padaku!" teriak pemuda itu lantang.

Suara pemuda itu kebetulan terdengar oleh seseorang yang menaiki sepeda motor. Orang tersebut pun langsung menepikan motornya dan turun.

Melihat pemuda itu masih berteriak-teriak tidak jelas dipinggir jembatan besar, orang tersebut panik, dia bergegas berlari ke arah pemuda tersebut.

"Hei! Jangan bunuh diri!" seru orang tersebut yang tidak lain seorang wanita.

Pemuda yang mendengar suara teriakan dari samping dia menoleh. Melihat seorang wanita mengenakan helm berlari padanya dengan tergesa-gesa, dia mengerutkan kening.

"Hidup memang sulit, jangan lakukan hal konyol!" seru wanita itu lagi.

Pemuda tersebut tentu saja bingung, apa maksud dari wanita itu, dia di sana hanya sedang melepaskan unek-unek saja, tidak bermaksud bunuh diri sama sekali.

Hampir setiap kali sangat lelah dia berteriak di sana untuk sedikit melepaskan beban, ini kali pertama ada orang yang menegurnya.

Saat wanita itu sudah dekat, Pemuda tersebut berkata, "Nona hati-hati...."

Suara pemuda itu tercekat tat kalau wanita tersebut tersandung sesuatu dan langsung mendorongnya dengan keras.

Pemuda itu membelalakkan mata lebar saat tubuhnya terhempas ke belakang tak sempat berpegangan pada apa pun.

"Wanita sialan!" teriak pemuda itu yang jatuh ke bawah dengan sangat cepat.

Wanita yang hendak menolong malah mendorong si pemuda jatuh ke bawah jembatan tampak panik—bergegas berdiri dan betapa terkejutnya dia saat melihat pemuda itu sudah terkapar dibawah dengan kondisi mengenaskan.

Sungai tersebut dipenuhi bebatuan, tinggi jembatan sekitar lima belas meter, jelas jika ada yang jatuh tidak mungkin selamat.

Wanita itu pun menutup mulutnya tidak percaya. "Tidak-tidak... aku berusaha menolongnya, aku tidak bermaksud membunuh dia...."

Panik! Wanita itu pun bingung harus berbuat apa, dia pun memutuskan untuk turun melihat, sebelum menelpon pihak berwajib.

Sementara itu ditempat pemuda itu terjatuh, tampak dia masih bernapas walau darah mengalir deras dari kepalanya yang pecah.

"Ternyata ini akhir dari hidupku...." Pemuda itu bergumam lirih, perlahan pandangannya mulai kabur.

[Ding!

Tuan Rumah terdeteksi! Mulai penyatuan Sistem Penakluk Wanita!]

Tubuh pemuda itu pun bersinar, tiba-tiba darah yang berceceran masuk kembali ke tubuh si pemuda, kepalanya yang pecah juga menutup kembali berikut dengan tulang-tulangnya yang patah.

Hanya dalam hitungan detik pemuda itu sudah pulih kembali, tubuhnya sudah seperti sedia kala. Dia pun langsung membuka matanya dan duduk.

"Apakah ini di surga?" tanya pemuda itu pada dirinya sendiri, dia mengedarkan pandangannya ke berbagai arah dan mengerutkan keningnya, "Perasaan ini sungai Pemali, astaga... apakah aku hidup kembali?" Dia reflek meraba seluruh tubuhnya dan mendongak ke atas, jelas saja dia bingung karena tadi perasaan hampir mati.

Tiba-tiba sebuah layar hologram muncul didepannya.

[Status.

Nama: Damar Pranata.

Usia: 26 tahun.

Kekuatan: 55.

Kecerdasan: 30.

Stamina: 50.

Kemampuan: Regenerasi,

Keterampilan:-

Aset:-

Wanita yang terikat:

Anita Sari: 10 Poin suka.

Kumpulkan Poin suka, dapatkan undian berhadiah acak setiap kelipatan 10.

10 Poin suka pertama telah digunakan untuk membuka Undian Emas, Anda mendapatkan kemampuan Regenerasi!]

Damar yang melihat layar hologram tersebut jelas saja bingung, dia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Sistem Penakluk Wanita? Apa maksunya ini dan siapa Anita Sari?" Damar masih bertanya-tanya bingung.

[Tuan, saya akan membantu Anda merubah nasib, dengan mengumpulkan poin suka wanita yang terikat, maka Anda bisa mendapatkan berbagai undian hadiah luar biasa.]

Mendengar tiba-tiba ada suara, sontak saja membuat Damar ketakutan dan segera menoleh ke berbagai arah. "S-siapa kamu?!" tanyanya dengan suara tergagap karena tidak melihat siapa pun di sana.

[Tuan, saya adalah Sistem yang menyatu dengan tubuh Anda.]

Damar mengernyitkan dahi. "Sistem...." Dia berpikir sejenak, kemudian teringat dengan drama film pendek yang dia tonton, "astaga... apakah benar kamu sistem yang bisa memberikan aku apa pun?"

[Lebih tepatnya saya akan memberikan sesuatu jika Anda mendapatkan Poin suka dari wanita.]

Dengan semangat, Damar pun bertanya kembali. "Jelaskan rincian syaratnya?!"

[Tuan, Anda hanya perlu membuat wanita menaikan pon suka, setipa kelipatan 10 poin suka, maka Anda akan mendapatkan hadiah Undian acak yang memiliki empat tingkat:

Pertama, Bronze, hadiah yang didapatkan tidak begitu mewah. Kedua, Silver, hadiah yang didapatkan diatas Bronze. Ketiga, Emas, seperti yang Anda dapatkan pertama kali, undian ini akan mendapatkan kemampuan luar biasa atau barang mewah dan yang terakhir Diamond, undian ini memungkinkan Anda mendapatkan sesuatu yang sangat luar biasa, tetapi hanya terbuka setiap poin suka salah satu wanita yang terikat mencapai 100.]

Damar mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, jika dugaannya benar, semakin dia membuat wanita jatuh cinta padanya, maka dia akan semakin mudah mendapatkan poin suka.

"Dengan begini aku yakin bisa merubah hidupku menjadi lebih baik," gumam Damar sambil menyeringai.

"Hei, kau baik-baik saja?!" tegur seseorang tiba-tiba.

Sontak saja Damar terkejut, dia langsung menoleh ke samping—tampak wanita yang tadi mendorongnya dari atas jembatan karena tersandung sudah ada di sana, menatap dirinya dengan sorot mata heran dan bingung.