

Pada tahun 2020, disebuah desa yang asri nan indah. Hiduplah seseorang anak dan ibunya yang damai dengan lingkungan dan orang-orang sekitar. Pemuda tersebut Bernama Maxi Tappen dan ibunya yang Bernama Hannah Loir, mereka berdua hidup saling berkecukupan dan mereka mempunyai perkebunan yaitu padi dan jagung. Dan suatu Ketika di desa yang Bernama Desa.
Sukamundur mengadakan acara ulang tahun untuk desa tersebut yang ke-199, yang acara terdapat berbagai perlombaan untuk anak-anak dan juga para ibu, dan acara utama yaitu para tetangga desa harus saling bertukar hasil pangan mereka. Baik berupa bahan mentah ataupun makanan yang sudah diolah/jadi.
Dan saat situasi tersebut sedang diumumkan dan Maxi sedang berkeliling desa mencari suasana sejuk dan juga saling sapa antar tetangga.
Saat itu juga Maxi yang sedang asik jalan-jalan tiba-tiba tidak sengaja berpas-pasan dengan kepala desa Sukamundur. Maxi pun mengangkat tangan-nya dan melambaikan ke kepala desa tersebut.
“selamat pagi pak Jono, mau kemana hari ini kok banyak membawa poster?”
Kepala Desa (Pak jono) Menoleh sambil membenarkan kacamatanya yang sedikit turun. “anu.. mas Maxi, ini loh bapak lagi nyebarin poster untuk memperingati desa kita.”
Maxi pun sedikit bingung lalu menggaruk kepalanya. “ahh…. Emang desa kita ada apa pak Jon? Mau ngadain konser kah? Undang artis terkenal seperti Duny Coknan atauu Flikerpan atau kalo mau undang yang cewe contohnya em…. Itul Daravista pak jon, biar asik.”
Maxi pun tertawa terbahak-bahak dan pak Jono ikut juga menertawakan candaan Maxi, Lalu pak jon memberikan kertas poster kepada Maxi. “aelah kita mana ada duit seabrek segitu mah, kalo ada aku undang artis luar max seperti Justin Bleber, tuh baca poster nya! yang teliti! Baca semua.”
Maxi menerima poster pemberian dari pak Jono dan membacanya dalam hati.
[Halo warga desa Sukamundur, ikutilah!!! Acara untuk memperingati ULANG TAHUN desa kita tercinta, dalam rangka memperingati desa kita yang ke-199, acara tersebut nantinya berisikan perlombaan yang menarik untuk anak-anak dan orang dewasa, tak lupa acara utama kita yaitu bersyukur kepada tuhan dengan cara saling bertukar sodara kita yaitu dengan hasil pangan kita agar hubungan tetap terjaga.]
Maxi berhenti membaca dan melipat kertas poster tersebut.
“Pak Jono, ini acaranya kapan?”
Pak Jono berbicara sambil menempelkan poster ke tembok. “ohhh…. Untuk lombanya diadakan tanggal 16-17 januari dan untuk hari H nya diadakan tanggal 20 januari.” “jadi minggu depan pak?” “yapp betul itu mas, jadi jangan lupa hadir ya! Untuk tempat di balai desa Sukamundur mas Maxi.”
Maxi pun sedikit bergembira dan menganggukkan kepala. “wooahhh…. Siap pak, laksanakan. Mana mungkin ada makanan gratis saya gak hadir.” Maxi pun tertawa Kembali dan memasukkan poster tersebut dalam saku celananya. “oke pak aku pamit dulu ya, mau kusampaikan ke ibuku pak jon. Semangat pak sebarin poster nya!”
Pak Jono berbicara dengan mulut menggigit solatip, Sedangkan kedua tanganya menempelkan poster. “euuuuuewwwwkkkhhhhhh khati khati moas.”
di saat Maxi hendak berjalan pulang ke rumah, tidak sengaja bertemu dengan teman kampung yang sejak kecil berteman dengan Maxi.
orang tersebut melambaikan tangan dan berbicara ke Maxi “Oi… Maxi gile… lu udah tinggi juga, perasaan dulu lu pendek banget.”
Maxi menghentikan langkahnya dan melihat wajah otang tersebut, Maxi pun mulai mengingat orang tersebut. “lu siapa? Kok tiba-tiba kenal gua?”
orang tersebut tertawa kecil dan menepuk Pundak Maxi “duh… masih muda ae lu pikunan, gimana pas tua entar, lu masih inget gak? Dulu kita saat kecil sering nyuri mangga pak Toto? sama tiap sore selalu main sepak bola mulu.”
Maxi pun mulai mengingat orang tersebut “lu… eee…… Leklek? Curles Leklek?”
Curles Leklek mengangguk dan tertawa “akhirnya lu inget juga, gua pikir udah dilupain, gimana kabar lu dan ibu lu? Sehat?”
Maxi pun berjabat tangan dengan Leklek dan tertawa riang. “aman gua sehat kok dan ibu gua juga sehat, Buset… kita pisah udah dari smp lo sekarang makin glow up dah, gua jadi iri ama lo, oh iyaa…. Udah lama pulang ke kampung sini?”
Leklek pun semakin tertawa dan memegang perutnya “apasi Max, gua tetep sama kayak dulu, cuman lu nya aja gak nyadar. Gua disini udah 3 hari yang lalu dan mau balik lagi ke luar negri, mau lanjutin Perusahaan bapak gua, gua sebenarnya buru-buru, cuman ketemu lo deh, jadinya ngobrol bentar deh, kita boleh gak sih… tuker nomor biar suatu saat kalo ada sesuatu bisa saling bantu, boleh gak bro masak temen kecil gaboleh tuker nomor?”
Maxi pun mengeluarkan Hp nya dan bertukar dengan Leklek “oh jadi lu mau ke bandara nih? Cepet amat Lek, baru aja ketemu, yaudah sini nomermu!”
mereka berdua akhirnya menukar nomornya masing-masing
“okeh gua cabut dulu ya Max, buru-buru banget nih takut telat naik pesawatnya, asseekkkk….”
Leklek pun bergegas berjalan pulang dan Maxi melambaikan tangan dan berteriak
“hati… hati…. Lek, jangan lupa kenalin jodohlu ntar kedepanya!”
Maxi pun melanjutkan dan bergegas pulang ke rumah.
Dan sampailah Maxi ke rumahnya dan dia langsung mencari ibunya.
Maxi bergegas mencari ibu seisi rumah dan sambil berteriak. “bu… ibu dimana?”
lalu ibu Maxi menjawab dengan berteriak. “Ibu disamping rumah nak, motong ranting kayu.”
Maxi menuju ke samping rumah dan menyampaikan perihal poster tadi. “Ibu sudah tau belum, bahwa des~”
spontan menjawab dan menoleh ke Maxi. “iyaa ibu sudah tau, acara memperingati desa kita kan?”
Maxi tertegun sebentar dan menjawab. “kok ibu sudah tau duluan? Ibu tau darimana?”
"tau dong nak, ibu kan selalu ngerumpi sama tetangga lain, jadi tau dong segala informasi di desa Sukamundur.”
Maxi terdiam dan bicara dalam hati.
[tau gini ibu gua kagak usah gua tanyain lah!]
Maxi melanjutkan perkataanya sambil duduk di tanah. “trus untuk hari H kita mau ngasih apa bu? Hasil kebun kita atau masakan sayur mayur?”
ibu Maxi langsung menaruh kayunya dan memegang dagu Maxi.
“kita akan bagi hasil kebun kita yaitu beras, tiap beberapa rumah kita kasih beras 1kg, kita kasih yang lebih membutuhkan. Tugasmu Max…. ambil 2 karung beras di Gudang dan pisahin dan timbangin setaip kantong plastik harus berisikan 1kg beras.”
Maxi langsung berdiri dan menuju Gudang lalu menyiapkan beras 1kg setiap kantong plastik. Namun saat mencari kantong plastik ke seluruh rumah . Tetapi Maxi pun kebingungan dan menanyakan kepada ibunya. “ibu dimana kantong plastiknya, kok ga ada?”
ibu Maxi pun menepuk jidat sambil berteriak. “oh iyaa nak, ibu lupa ngasih tau, kalo kantong plastik kita tuh habis, yaudah kamu ambil aja uang yang ada di meja dapur, habis itu beli ke minimarket.”
Dan Maxi pun mencari uang tersebut dan langsung pergi ke minimarket. “siap bu, aku pergi bentar ke minimarket.”
“hati-hati, cepat pulang nak!”
dan sampainya di minimarket Maxi pun langsung mencari kantong plastik dan langsung menuju ke kasir, dan sebelum tiba di kasir, Maxi tanpa sengaja menabrak seseorang pria yang terlihat seumuran dengan Maxi, ia memakai jas rapi, Maxi pun langsung mengambil kantong plastik yang terjatuh dan sedikit membungkuk . “maaf mas, gak sengaja, mas nya gapapa?”
Pria itu pun Kembali berdiri dan mengusap jas nya yang sedikit kotor. “sudahlah aman aja bro, gausah khawatir” Dan pria itu berbisik pelan dengan mengatakan di dekat telinga Maxi. “Tuan muda….”
Maxi pun sedikit terkejut dan menuju kasir lalu membayar kantong plastik tersebut dan bergegas keluar dari minimarket tersebut. Saat di perjalanan Maxi terus memikirkan perkataan dari pria tersebut dan max bergumam di dalam hati.
[ahh..... tadi orang itu kenapa ya? Kok nyebutin gua tuan muda. Padahal gua orangnya gak kaya, kok dipanggil tuan. Aneh banget, mungkin salah dengar gua]
Saat sesampainya dirumah, Maxi melanjutkan Kembali menghitung beras dan segera memasukkan kedalam kantong plastik. Dan kedua karung beras tadi sudah kosong karena oleh Maxi dipecah menjadi 1kg per kantong plastik. Dan Maxi mengobrol dengan ibunya bahwa beras sudah siap untuk dibagikan saat hari H. Dan mereka berdua memindahkan beras tersebut ke Gudang Kembali agar saat acara sudah dimulai mereka tidak perlu mempersiapkan Kembali.
BERSAMBUNG……..
SPOILER DIKIT : saat Maxi sedang mengobrol dengan bapak-bapak, tiba tiba muncul dari kejauhan Wanita berparas cantik dan rupawan sedang membawa juga hasil panen ke Balai Desa untuk dibagikan ke warga, siapakah Wanita itu dan apa yang terjadi selanjutnya? Stay tune yaaaaa….. tungguin kisah chapter selanjutnya